Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Elina Svitolina mengawali Billie Jean King Cup Finals dengan kemenangan atas Paula Badosa, memberikan Ukraina kemenangan kedua dan satu tempat di semifinal.
Di tengah kompetisi Billie Jean King Cup Finals yang digelar di Shenzhen, Cina, mantan petenis peringkat 3 dunia ditanya tentang pengecualian Rusia dan Belarus dari turnamen – serta Davis Cup – dibandingkan dengan situasi dengan Israel, yang terus berkompetisi tanpa batasan.
“Saya yakin itu tergantung pada organisasinya,” jawab Svitolina dalam percakapan dengan AS.
“Saya tidak memiliki cukup informasi mengenai kasus spesifik itu, tetapi saya pikir kita tidak bisa bersikap netral dalam menghadapi perang dan kekejaman seperti itu.”
Petenis yang telah memiliki satu orang buah hati melangkah lebih jauh dengan menyatakan bahwa olahraga tidak dapat bersembunyi di balik argumen netralitas ketika negara menggunakannya untuk propaganda.
“Beberapa orang mengatakan bahwa olahraga berada di luar politik, tetapi ketika digunakan untuk propaganda, hal itu tidak mungkin. Kita tidak dapat mempromosikan genosida melalui atlet kita,” seru Svitolina dengan terus terang.
Bagi petenis berusia 31 tahun, langkah-langkah yang telah diambil sejauh ini, seperti pencopotan bendera atau pembatasan partisipasi, tidak memadai dan perlu ditingkatkan lebih jauh lagi. Standar ganda ini, menurut sang petenis menunjukkan inkonsistensi organisasi internasional.
“Beberapa langkah telah diambil, seperti pencopotan bendera atau pembatasan partisipasi, tetapi langkah-langkah yang lebih tegas harus diambil,” tegas Svitolina.
Namun, petenis peringkat 13 dunia menyadari bahwa ketegasan ada harganya. Ia mengakui bahwa kebencian di media sosial telah menjadi bagian dari rutinitasnya.
“Saya telah menerima pesan-pesan seperti ini selama bertahun-tahun. Terkadang memang mengerikan. Saya pikir langkah-langkah harus diambil untuk melindungi, terutama para petenis muda, karena saya sudah agak terbiasa, tetapi bagi para petenis baru, hal itu bisa sangat menyulitkan. Itu situasi yang mengerikan, terutama ketika anda menerima ancaman,” tambah Svitolina.
Ia menjelaskan bahwa pelecehan bukan hal baru, tetapi telah meningkat sejak invasi Rusia.
“Ya, tentu saja. Saya menerima komentar-komentar kebencian di hampir setiap foto, bukan hanya karena kalah dalam pertandingan, tetapi juga karena sikap saya. Saya memiliki kulit yang tebal, meskipun terkadang sulit. Saya mencintai negara saya dan tidak akan melakukan apa pun yang berbeda, jadi sayangnya inilah harga yang harus saya bayar,” lanjut Svitolina.
Beberapa waktu lalu, Kanada berhadapan dengan Israel di babak kualifikasi Davis Cup dan digelar di stadion tanpa kehadiran penonton demi keamanan. Pertandingan tersebut dimenangkan tim tuan rumah, Kanada dengan 4-0.
Sementara sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022, baik Rusia maupun Belarusia tidak boleh berpartisipasi di sejumlah kompetisi tenis beregu. Petenis dari kedua negara masih bisa berkompetisi di turnamen ATP maupun WTA sebagai atlet netral dan tidak membubuhkan bendera mereka di sebelah nama mereka. Sementara atlet Israel masih bisa mewakili negara mereka di kompetisi olahraga mana pun tanpa sanksi apa pun meski apa yang telah mereka lakukan terhadap Palestina jauh lebih parah dibandingkan Rusia terhadap Ukraina.
Artikel Tag: Tenis, Billie Jean King Cup, Elina svitolina
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/elina-svitolina-kecam-standar-ganda-terhadap-israel