Kartu Wajib Militer Vietnam Bersejarah Milik Muhammad Ali Akan Dilelang

2 hours ago 1

Ligaolahraga.com -

Sebuah potongan sejarah yang melambangkan perlawanan dan keyakinan akan dilelang: kartu wajib militer era Vietnam Muhammad Ali yang belum ditandatangani.

Dokumen yang ditolak ditandatangani oleh legenda tinju tersebut pada 1967 ini akan dilelang oleh Christie’s pada bulan Oktober, dengan perkiraan nilainya antara $3 juta hingga $5 juta.

Kartu tersebut memiliki garis kosong di tempat tanda tangan Ali seharusnya berada, sebuah tindakan perlawanan yang diam namun kuat yang mengubah arah kariernya dan menempatkannya di pusat gerakan anti-perang.

Penolakan Muhammad Ali tidak hanya merampas gelar juara dunia kelas beratnya, tetapi juga menjadikannya simbol keberanian, nurani, dan hak asasi manusia.

“Mengingat pesan ayah saya tentang keberanian dan keyakinan lebih penting sekarang daripada sebelumnya,” kata Rasheda Ali Walsh, putri Ali, dalam sebuah pernyataan. “Penjualan kartu wajib militernya di Christie’s adalah cara yang kuat untuk berbagi warisan itu dengan dunia.”

Kartu wajib militer tersebut kini dipamerkan secara publik di Rockefeller Center, New York, hingga 21 Oktober, sebelum lelang online berlangsung dari 10-28 Oktober.

Christie’s menerima dokumen tersebut dari keturunan Ali.

Peter Klarnet, spesialis senior di Christie’s, menyebutnya “benda unik yang terkait dengan peristiwa sejarah penting yang mendominasi budaya populer kita.”

Penolakan Ali untuk mengikuti wajib militer menjadi titik balik dalam hidupnya.

Dia dihukum karena menghindari wajib militer, dilarang bertinju di puncak kariernya, dan menghadapi kemungkinan penjara.

Selama pengasingannya, ia menjadi suara yang kuat untuk perdamaian, berbicara di universitas-universitas dan bahkan tampil dalam produksi Broadway.

Vonisnya akhirnya dibatalkan pada 1971 oleh Mahkamah Agung AS dengan keputusan bulat 8-0.

Waktu putusan tersebut sangat krusial. Ali baru saja kembali ke ring dan bertarung melawan rivalnya yang sengit, Joe Frazier, dalam “Pertarungan Abad Ini”.

Meskipun Ali kalah dalam pertarungan tersebut, ia kembali menempati posisinya dalam sejarah tinju dan akhirnya menjadi juara dunia kelas berat tiga kali.

Kartu wajib militer, yang sebagian ditulis dengan mesin ketik, mencantumkan Ali dengan nama lahirnya, Cassius Marcellus Clay Jr, meskipun nama tengahnya salah dieja menjadi “Marsellus”.

Saat itu, ia telah memeluk Islam dan menggunakan nama Muhammad Ali, yang dicantumkan di bagian atas kartu sebagai nama samaran.

Ali meninggal pada 2016 pada usia 74 tahun, tetapi warisannya tetap abadi melalui Muhammad Ali Center di Louisville, Kentucky.

Pusat tersebut menyoroti tidak hanya kehebatan atletiknya tetapi juga enam prinsip panduan: spiritualitas, kedermawanan, keyakinan, kepercayaan diri, rasa hormat, dan dedikasi.

Melalui lelang ini, kolektor akan memiliki kesempatan untuk memiliki artefak yang mewakili nilai-nilai tersebut—pengingat nyata tentang bagaimana Ali tetap teguh pada keyakinannya, bahkan ketika hal itu mengorbankan segalanya.

Artikel Tag: Muhammad Ali

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/kartu-wajib-militer-vietnam-bersejarah-milik-muhammad-ali-akan-dilelang

Read Entire Article
Helath | Pilkada |