Ligaolahraga.com -
Berita Badminton : Pearly Tan / M Thinaah berjuang bak harimau betina, tetapi gagal meraih gelar ganda Merdeka yang bersejarah, saat Liu Sheng Shu-Tan Ning dari Tiongkok merebut gelar ganda putri di Kejuaraan Dunia di Paris pada hari Minggu.
Pasangan nomor 8 dunia Pearly-Thinaah merasa patah hati setelah kalah 14-21, 22-20, 17-21 dalam final yang menegangkan selama 83 menit melawan pasangan nomor 1 dunia di Adidas Arena.
Kekalahan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Chen Tang Jie-Toh Ee Wei mempersembahkan emas pertama bagi Malaysia di ganda campuran, yang berarti Pearly-Thinaah harus puas dengan perak yang tetap menandai penampilan terbaik negara itu secara keseluruhan di Kejuaraan Dunia.
Ini adalah kekalahan ketiga berturut-turut pasangan Malaysia itu atas Sheng Shu-Tan Ning di final, setelah kekalahan di Indonesia Open dan Japan Open, tetapi kekalahan ini lebih menyakitkan karena memupuskan harapan untuk menjadi juara dunia ganda putri pertama Malaysia di Hari Merdeka.
M Thinaah mengakui hasilnya pahit sekaligus manis. "Sejujurnya, kami sangat senang bisa mencapai final Kejuaraan Dunia, tetapi kami agak kecewa karena tidak bisa membawa pulang gelar," ujarnya kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia.
"Tetapi kami juga harus memberikan pujian kepada lawan yang bermain sangat baik, menekan kami dan juga tenang. Secara keseluruhan, ini merupakan minggu yang baik di sini dan kami pasti akan belajar dari ini dan menjadi lebih baik lagi. Saya rasa kami tidak ingin memberikan poin mudah kepada lawan dan kami akan selalu berjuang untuk setiap poin selama bola tidak menyentuh tanah. Pearly mengungkapkan bahwa perubahan taktik yang berani membantu mereka bangkit kembali di permainan kedua."
"Ya, dia (Thinaah) melakukan beberapa servis flick yang merusak irama mereka dan membuat mereka sedikit terburu-buru sementara kami tetap tenang. Strategi itu berhasil bagi kami di permainan kedua," kata Pearly.
Meski mengalami kekalahan yang menyakitkan, Thinaah bersikeras bahwa perolehan medali perak mereka telah memicu keyakinan mereka untuk masa depan.
"Ini adalah turnamen terbesar setelah Olimpiade, dan (hasil) ini membantu meningkatkan kepercayaan diri kami dan memotivasi kami untuk tampil lebih baik lagi di ajang-ajang besar mendatang," ujarnya.
Malaysia mungkin gagal meraih dua emas impiannya pada Hari Merdeka, tetapi dengan satu emas dan satu perak, Paris akan dikenang sebagai Kejuaraan Dunia terbaik yang pernah diraih negara tersebut.
Artikel Tag: Pearly Tan, M Thinaah, Malaysia, BWF Kejuaraan Dunia 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/medali-perak-pearlythinaah-menutup-hari-gemilang-tim-nasional-malaysia