Mike Tyson Jelaskan Alasan Tidak Pernah Pertimbangkan Karier di UFC

13 hours ago 1

Ligaolahraga.com -

Mike Tyson, salah satu figur paling ikonik dalam sejarah tinju, tidak pernah serius mempertimbangkan karier di seni bela diri campuran—dan hal itu bermuara pada satu faktor sederhana: uang.

Selama percakapan dengan artis hip-hop Fat Joe di Hard Rock Bet, Tyson ditanya apakah UFC pernah terlintas di benaknya.

“Lima petarung UFC terbesar sekalipun tidak bisa menandingi bayaranku,” katanya dengan blak-blakan. “Aku ingin menjadi petarung terbesar, mendapatkan bayaran terbesar, aku ingin semua itu. Ketika Mike Tyson bertarung, dia menghentikan segalanya.”

Pendapat Tyson menyoroti perbedaan finansial yang besar antara tinju di level elit dan gaji MMA.

Meskipun hanya segelintir petarung UFC—terutama mantan juara dua divisi Conor McGregor—yang mendekati penghasilan level Tyson, kebanyakan bintang MMA mendapatkan gaji yang jauh lebih rendah daripada petinju elit di puncak karier mereka.

Mike Tyson aktif di tinju dari 1997 hingga 2005, periode ketika divisi berat UFC dipimpin oleh juara-juara seperti Mark Coleman, Maurice Smith, Randy Couture, Bas Rutten, Kevin Randleman, Josh Barnett, Ricco Rodriguez, Tim Sylvia, Frank Mir, dan Andrei Arlovski.

Meskipun sangat terampil, tidak ada dari petarung-petarung ini yang memiliki daya tarik global atau daya tarik lintas genre seperti yang dimiliki Tyson.

Pertarungan lintas olahraga terdekat yang pernah diusulkan untuk Tyson adalah melawan Bob Sapp, yang pada akhirnya tidak pernah terwujud.

Meskipun demikian, Tyson tetap terhubung dengan dunia MMA melalui cara lain—terbaru, ia muncul sebagai karakter yang dapat dimainkan dalam game video UFC yang diproduksi oleh EA Sports.

Bahkan di luar dunia tinju profesional, Tyson terus memikat penonton. Ia sedang mempersiapkan sekuel dari pertunjukan panggung tunggalnya, memberikan penggemar sekilas tentang hidup dan kariernya.

Selain itu, ia dijadwalkan untuk bertanding dalam pertandingan eksibisi melawan Floyd Mayweather tahun depan, yang diprediksi menjadi acara bergengsi lainnya dalam karier pasca-tinju Tyson.

Komentar Mike Tyson mencerminkan realitas yang lebih luas: bagi petinju di puncak karier tinju, insentif finansial dan pengaruh budaya sering kali lebih menarik daripada godaan untuk mencoba olahraga bela diri lainnya.

Meskipun MMA telah menjadi fenomena global, hadiah finansial yang besar dan sejarah yang kaya dalam tinju membuatnya menjadi arena yang sulit ditandingi oleh atlet lintas disiplin—terutama seseorang sekelas Tyson.

Pada akhirnya, keputusan Tyson untuk tidak mengejar MMA bukanlah karena rasa takut atau kurangnya minat—melainkan untuk memastikan ia tetap menjadi petarung terbesar dan paling laku di dunia, dengan imbalan finansial dan dampak budaya yang hanya bisa diberikan oleh tinju.

 Saat ia terus menghibur penggemar di dalam dan luar ring, Mike Tyson tetap menjadi simbol abadi dari apa artinya berada di puncak olahraga bela diri.

Artikel Tag: Mike Tyson

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/mike-tyson-jelaskan-alasan-tidak-pernah-pertimbangkan-karier-di-ufc

Read Entire Article
Helath | Pilkada |