Ligaolahraga.com -
Berita Liga Inggris: Mohamed Salah diklaim menolak tawaran senilai 500 juta poundsterling sebelum akhirnya menandatangani kontrak barunya bersama Liverpool.
Keputusan itu menegaskan komitmen jangka panjang sang pemain untuk tetap bersama The Reds setidaknya hingga 2027, memperpanjang kariernya di Anfield menjadi satu dekade penuh. Di tengah godaan besar dari luar negeri, pilihan Mohamed Salah memberikan pesan kuat tentang prioritasnya.
Menurut Arne Slot, sebagai pemain bebas transfer, Salah "bisa saja pergi ke klub mana pun di dunia," tetapi sang bintang asal Mesir justru memilih untuk melanjutkan pengabdiannya di Merseyside. Ini menjadi langkah besar mengingat banyak pihak memperkirakan ia akan mengakhiri kariernya di Liga Pro Saudi, mengikuti jejak sejumlah bintang Eropa lainnya.
Sami Mokbel dari BBC Sport mengungkap bahwa tawaran dari Liga Pro Saudi yang diterima Salah bernilai "setidaknya 500 juta poundsterling." Tawaran itu mencakup bonus perekrutan dan gaji tahunan yang diyakini bisa melampaui bayaran Cristiano Ronaldo di Al-Nassr, yang mencapai 173 juta poundsterling per tahun. Dengan angka sebesar itu, Salah bisa saja menjadi pemain dengan pendapatan tertinggi dalam sejarah.
Namun, kontrak baru Salah bersama Liverpool justru bernilai sepersepuluh dari tawaran tersebut. Ia dikabarkan akan menerima sekitar 50 juta poundsterling untuk masa kerja dua tahunnya. Kendati jauh lebih kecil secara finansial, kontrak itu justru memperlihatkan bahwa keputusan Salah lebih dipengaruhi oleh nilai historis dan emosional ketimbang keuntungan materi semata.
Tidak dijelaskan secara spesifik klub mana di Arab Saudi yang mengajukan tawaran tersebut, namun Lewis Steele dari Daily Mail mengungkap bahwa Al-Hilal masih yakin bisa menggaet Salah hingga minggu lalu. Harapan mereka akhirnya pupus saat kabar perpanjangan kontrak Salah dengan Liverpool diumumkan.
Artikel Tag: Mohamed Salah, Premier League, Liverpool
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/mohamed-salah-tolak-gaji-fantastis-demi-habiskan-satu-dekade-di-liverpool