Ligaolahraga.com -
Ini merupakan preview Phoenix Suns menjelang bergulirnya kompetisi NBA musim 2025-2026 yang akan dimulai pada Selasa (21/1) atau Rabu WIB.
Setelah bertahun-tahun mengejar kesuksesan instan melalui pertukaran pemain bintang, Suns telah menekan tombol reset.
Rekor 36–46, kegagalan lolos ke playoff, dan pergantian pelatih lagi memaksa franchise ini mengakui apa yang banyak orang prediksi — eksperimen Kevin Durant–Bradley Beal–Devin Booker tidak berhasil.
Musim panas ini, Phoenix Suns memilih arah baru: pemuda, pertahanan, dan pengembangan.
Dengan Devin Booker kembali sebagai wajah franchise, Jalen Green sebagai rekan barunya, dan Dillon Brooks yang menetapkan standar pertahanan, Suns memasuki musim 2025–26 bukan sebagai penantang, tetapi sebagai proyek yang diperbarui berdasarkan identitas dan kesabaran.
Ringkasan Musim 2024-25
Keruntuhan musim lalu adalah puncak dari dua tahun ketidakharmonisan.
Phoenix Suns finis di peringkat ke-11 di Wilayah Barat, dihancurkan oleh usia, cedera, dan ketidakmampuan pertahanan.
Mereka menempati peringkat ke-13 dalam rating serangan (114,7) tetapi peringkat ke-27 yang mengerikan dalam pertahanan (117,7), tidak mampu menghentikan lawan saat dibutuhkan.
“Chemistry” tim tidak ada. Permintaan tukar Durant mengancam ruang ganti, Beal berjuang dengan cedera berkepanjangan, dan Booker — meski berusaha sekuat tenaga — tidak bisa mempertahankan semuanya.
Pada musim semi, baik manajer umum James Jones maupun pelatih kepala Mike Budenholzer dipecat. Pesan dari pemilik tim jelas: saatnya visi baru.
Pergerakan di Musim Panas
Perombakan manajemen Phoenix Suns dimulai dengan penunjukan Brian Gregory sebagai GM dan Jordan Ott sebagai pelatih kepala, yang bertugas merombak fondasi tim.
Langkah besar: menukar Durant ke Houston dengan paket yang berpusat pada Jalen Green dan Dillon Brooks, dua pemain yang mewakili etos baru Suns — muda, tangguh, dan berpotensi.
Perombakan skuad berlanjut dengan kedatangan center Mark Williams, yang memberikan perlindungan ring yang sangat dibutuhkan, serta draf Khaman Maluach, seorang jenius pertahanan berpostur 7 kaki 2 inci dengan alat serangan mentah.
Tim juga menambahkan Nigel Hayes-Davis dan Royce O’Neale untuk ketangguhan veteran, plus rookie menarik Rasheer Fleming dan Koby Brea untuk kedalaman pengembangan.
Secara total, 12 pemain dan kedua pengambil keputusan utama diganti — sebuah reboot budaya yang lengkap.
Pertanyaan Utama
Bisakah Phoenix Suns membangun kembali reputasi mereka dengan cepat?Musim ini bukan tentang gelar — melainkan tentang memulihkan kredibilitas.
Pertahanan Phoenix musim lalu adalah bencana, dan sistem Ott memprioritaskan fisik dan usaha.
Jika Brooks bisa menjadi tumpuan di pertahanan luar, Williams dan Maluach melindungi area kunci, dan Booker serta Green berkomitmen pada pertahanan, Suns bisa naik ke efisiensi rata-rata liga.
Namun, semuanya bergantung pada Booker — bisakah dia memimpin, mencetak poin, dan menetapkan nada untuk kelompok muda yang mencari identitasnya?
Skenario Terbaik
Booker berkembang menjadi pemimpin sejati dan pembuat permainan utama, mengingatkan liga akan warisan All-NBA-nya.
Green memanfaatkan atletisnya yang eksplosif untuk serangan yang efisien, sementara Brooks dan O’Neale membentuk tulang punggung pertahanan yang tangguh.
Williams akhirnya tetap sehat, memberikan perlindungan ring yang andal.
Sistem Ott menanamkan ketangguhan, rookie menunjukkan potensi, dan Phoenix Suns berjuang keras untuk mendapatkan tempat di play-in.
Musim berakhir bukan dengan persaingan, tetapi dengan optimisme dan arah yang jelas untuk masa depan.
Skenario Terburuk
Identitas pertahanan tidak pernah terbentuk. Ott kesulitan menerapkan struktur, ketidakonsistenan Green membuat frustrasi, dan kesabaran Booker menipis.
Cedera pada Williams atau Maluach mengekspos lini depan, dan inti muda Suns gagal bersatu.
Dengan tidak ada aset draft yang berarti hingga 2032 dan gaji yang membengkak sebesar $23 juta menyumbat batas gaji, franchise menghadapi masa sulit — membangun kembali tanpa alat untuk membangun kembali.
Kesimpulan
Phoenix Suns tidak lagi mengejar jalan pintas. Untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, Phoenix telah menerima kesabaran dan pengembangan pemain.
Booker memimpin kelompok muda yang lebih lapar, yang mengutamakan pertahanan dan pertumbuhan daripada kepuasan instan.
Kembalinya ke playoff mungkin ambisius, tetapi identitas baru dan semangat kompetitif dapat akhirnya membuat franchise ini menyenangkan lagi — dan mungkin, seiring waktu, kembali menjadi kekuatan yang tangguh.
Pertandingan pembuka musim: 22 Oktober vs. Sacramento
Artikel Tag: Phoenix Suns
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/preview-lengkap-phoenix-suns-jelang-kompetisi-nba-musim-2025-26