Ligaolahraga.com -
Berita Liga Champions: Sudah sembilan belas tahun lamanya Arsenal menanti untuk kembali mencicipi babak semifinal Liga Champions. Namun, penantian itu tampaknya tidak sepadan.
Dalam laga leg pertama melawan Paris St-Germain, tim asuhan Mikel Arteta kembali menunjukkan pola yang mengkhawatirkan: awal pertandingan yang lambat dan kurang bersemangat.
Statistik tidak bisa dibantah. Dalam 20 menit pertama, The Gunners seperti kehilangan arah dan gagal menciptakan momentum. Tidak ada tekanan berarti, pergerakan bola canggung, dan serangan minim kreativitas. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh PSG lewat gol cepat Ousmane Dembele yang menjadi pembeda pada malam itu.
Setelah gol tersebut, barulah The Gunners menunjukkan taring mereka. Mereka bermain lebih progresif, lebih menyerang, dan menunjukkan kualitas teknik yang sebenarnya mereka miliki. Sayangnya, peningkatan performa ini datang ketika PSG sudah unggul dan bermain lebih hati-hati. The Gunners tidak mampu menyamakan kedudukan, membuat leg pertama berakhir dengan kekecewaan.
Kritik terhadap tifo dan atmosfer awal pertandingan turut menambah tekanan terhadap tim. Namun, Arteta tetap percaya diri. Ia berharap anak asuhnya bisa bereaksi seperti saat melawan Real Madrid di babak perempat final — tetap tenang, lalu melawan balik dengan determinasi dan gaya khas mereka. Tantangan berikutnya akan lebih berat, karena Arsenal harus membalikkan keadaan di Parc des Princes, markas yang terkenal tidak ramah bagi tim tamu.
Untuk menjaga harapan ke final tetap hidup, tidak ada pilihan lain selain menang di Paris. Dan untuk itu, satu hal mutlak: mereka tidak boleh lagi memulai laga dengan lambat. Sebuah awal yang agresif dan penuh semangat menjadi langkah pertama jika Arsenal ingin menghapus dahaga panjang menuju final kompetisi Eropa.
Artikel Tag: Arsenal, Premier League, liga champions
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/start-lambat-arsenal-jadi-malapetaka-di-semifinal-liga-champions