10 Desember Hari Apa? Begini Penjelasan PBB tentang Pentingnya Hak Asasi Manusia dalam Hidup Sehari-hari

19 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Hari Hak Asasi Manusia diperingati setiap 10 Desember. Pada 2025, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema 'Our Everyday Essentials' untuk menegaskan kembali relevansi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) dalam kehidupan sehari-hari, seperti dikutip dari National Today.

Tema ini menyoroti bahwa nilai-nilai HAM seperti kesetaraan, keadilan, kebebasan, dan martabat bukan hanya konsep global, tetapi hal yang melekat dalam rutinitas manusia.

Mengutip Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), kampanye peringatan tahun ini menekankan dua aspek penting.

Pertama, HAM sebagai prioritas global yang mempengaruhi inovasi dan kebijakan dunia. Kedua, HAM hadir dalam aktivitas paling sederhana yang dilakukan setiap hari.

Menurut Volker Turk, Kepala Hak Asasi Manusia PBB, HAM menjadi 'penunjuk arah' bagi manusia dalam menghadapi masa sulit.

"Hak asasi manusia selalu terlibat dalam interaksi kita sehari-hari, mulai dari menghabiskan waktu bersama keluarga, membaca berita, hingga menikmati makanan kesukaan," ujarnya.

#OurEverydayRights

Turk, menegaskan, meski dunia dihadapkan pada meningkatnya ketimpangan, konflik berkepanjangan, darurat iklim, dan perpecahan global, komitmen terhadap HAM harus tetap dijaga.

"Dengan solidaritas yang kuat, tantangan HAM dapat ditangani dengan lebih baik," katanya.

UDHR sendiri mencakup berbagai hak dasar, termasuk Pasal 25 tentang hak atas standar hidup layak, Pasal 19 mengenai kebebasan berpendapat, Pasal 26 tentang hak atas pendidikan, dan Pasal 24 yang menjamin hak atas istirahat dan waktu luang.

Melalui tema 'Our Everyday Rights', PBB ingin menjembatani pemahaman masyarakat antara prinsip HAM dan praktik kehidupan harian.

Kampanye ini turut mengajak masyarakat global berbagi pengalaman lewat tagar #OurEverydayRights guna memperkaya perspektif dan memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya HAM.

Sejarah Hari Hak Asasi Manusia

Sejarah Hari Hak Asasi ManusiaHari Hak Asasi Manusia lahir dari peristiwa penting pada 10 Desember 1948, saat Majelis Umum PBB secara resmi menyetujui Deklarasi Universal HAM.

Popularitas hari ini bahkan terlihat dari penerbitan perangko peringatan oleh United Nations Postal Administration pada 1952, yang menerima lebih dari 200.000 pesanan sebelum rilis.

Deklarasi Universal HAM dibuat untuk menetapkan standar hidup yang layak dan setara bagi seluruh umat manusia, tanpa memandang kewarganegaraan, ras, agama, atau latar belakang lainnya.

PBB berharap seluruh negara anggota berupaya memenuhi standar tersebut demi kesejahteraan rakyatnya.

Walaupun sifatnya lebih deklaratif ketimbang mengikat secara hukum, UDHR telah memberikan dampak besar terhadap cara dunia memahami dan memperjuangkan hak asasi manusia.

Dokumen ini menjadi fondasi bagi berbagai kebijakan, gerakan sosial, hingga hukum internasional yang melindungi martabat manusia.

Dokumen ini menjadi salah satu teks paling banyak diterjemahkan di dunia, tersedia dalam lebih dari 500 bahasa, dan menjadi inspirasi global dalam memperjuangkan hak untuk hidup, kebebasan, kepemilikan, serta meraih kebahagiaan.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |