Belajar dari Kedekatan Jerome Polin dan Mendiang Marojahan Sintong Sijabat, Ini Pentingnya Peran Ayah bagi Anak

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial baru-baru ini diramaikan kabar duka dari keluarga selebgram Jerome Polin. Pada Sabtu, 1 November 2025, Jerome mengunggah foto dan video mengenang mendiang sang ayah, Marojahan Sintong Sijabat, lewat akun Instagram pribadinya.

"Pa, makasih banyak ya buat semua kebaikan, cinta kasih, perjuangan, dan pengorbanan papa buat kami semua. We love you pa. Always and forever. Til we meet again," tulis Jerome dalam unggahannya.

Kedekatan ayah Jerome Polin dengan anak-anaknya menuai banyak perhatian. Dikenal hangat dan penuh dukungan, mendiang ayah Jerome selalu berusaha hadir di setiap momen penting meski jarak memisahkan. Jerome bahkan pernah menceritakan bahwa ayahnya tak pernah absen menjemputnya di bandara setiap kali dirinya pulang dari Jepang.

Keterikatan kuat antara ayah dan anak seperti ini menjadi contoh penting di tengah maraknya isu fatherless di Indonesia. Kehadiran ayah terbukti memiliki peran krusial dalam membentuk kepribadian dan kesehatan mental anak hingga dewasa.

Melansir dari The Wave Clinic pada Selasa, 4 November 2025, hubungan antara ayah dan anak merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan seorang remaja. 

Peran Ayah Tak Kalah Penting dari Ibu

Ikatan ini sering kali menjadi dasar pertama yang membentuk cara anak berinteraksi dengan dunia luar dan memengaruhi perkembangan mereka di masa depan. Kedekatan ayah dan anak juga berdampak jangka panjang terhadap hubungan sosial, ketahanan emosional, dan harga diri anak.

Menurut studi psikologi, hubungan yang aman dengan ayah membantu remaja mengatasi stres, menjadi pribadi tangguh, dan tidak mudah terjebak dalam masalah mental.

Peran ayah dalam membangun rasa aman sangat penting agar anak tumbuh dengan percaya diri. Keterampilan mengasuh yang penuh kasih dan perhatian juga memperkuat ikatan emosional.

Selain menjadi teman bermain, ayah sebaiknya menunjukkan isyarat kasih sayang yang lembut, layaknya seorang ibu, agar anak merasa aman dan nyaman untuk bereksplorasi.

Penelitian menunjukkan setiap anak memiliki gaya keterikatan berbeda dengan kedua orangtuanya. Sebagian anak mungkin merasa lebih aman bersama ibu. Namun, peran ayah umumnya sebagai teman bermain yang membantu anak menjelajahi dunia.

Seiring perubahan norma sosial, kini semakin banyak ayah yang aktif terlibat dalam pengasuhan, tak hanya sebagai pencari nafkah.

4 Gaya Hubungan Anak dan Ayah

Keterlibatan kedua orangtua menjadi fondasi penting dalam tumbuh kembang anak. Meski kualitas hubungan ayah dan ibu berbeda, keduanya sama-sama memiliki peran utama yang perlu didukung oleh keluarga dan para ahli perkembangan anak.

Sebuah penelitian juga menjelaskan teori keterikatan yang menggambarkan empat gaya hubungan antara ayah dan anak:

  1. Hubungan Aman : Anak tidak ingin ditinggalkan dan merasa nyaman bersama orangtuanya.
  2. Hubungan Saling Menjauh : Anak cenderung tenang bahkan saat orangtuanya tidak ada.
  3. Hubungan Penuh Cemas : Anak sering merasa kesal, baik ketika orangtua hadir maupun absen.
  4. Hubungan Tidak Teratur : Anak menunjukkan perilaku tidak stabil karena melihat orangtuanya sering marah atau menakutkan.

Kedekatan ayah dan anak memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional keduanya. Remaja yang memiliki hubungan baik dengan ayah terbukti lebih cepat pulih dari masa-masa sulit dan memiliki risiko lebih rendah terhadap gangguan mental seperti depresi atau PTSD.

Meski begitu, hubungan yang sehat dengan orangtua hanyalah fondasi awal. Jika seseorang mengalami gangguan mental, penanganan profesional seperti terapi tetap diperlukan agar pemulihan berjalan optimal.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |