14 Fakta Kanker Otak, Memahami Risiko, Gejala, hingga Data Ilmiah Terbaru

1 hour ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Kanker otak merupakan salah satu penyakit yang paling kompleks dan menantang dalam dunia medis. Kondisinya tidak hanya menyerang sel-sel tubuh, tetapi juga memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Karena otak mengendalikan seluruh fungsi tubuh, gangguan kecil sekalipun dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan pasien.

Dalam banyak kasus, kanker otak berkembang tanpa gejala yang jelas. Beberapa jenis tumornya tumbuh perlahan, sementara yang lain sangat agresif dan menyerang jaringan sehat di sekitarnya. Kompleksitas inilah yang menjadikan penyakit ini membutuhkan perhatian khusus dari tenaga medis maupun masyarakat umum.

Melalui artikel ini, kita akan membahas Fakta kanker otak berdasarkan data dari laman kesehatan, laporan ilmiah, serta organisasi penelitian tumor otak internasional. Tujuannya agar pembaca dapat memahami risiko, gejala, dan tantangan pengobatan kanker otak secara lebih komprehensif. Berikut ulasan Liputan6.com, Kamis (4/12/2025).

1. Kanker otak bukan hanya menyerang fisik, tetapi juga kepribadian

Menurut Brain Tumour Support NZ, tumor otak dapat “menyerang esensi diri”, yakni pikiran, emosi, perilaku, dan kepribadian. Ini karena lokasi tumor berada di pusat pengatur fungsi kognitif dan psikologis. Dampaknya dapat berupa perubahan mood, gangguan memori, sulit konsentrasi, hingga perubahan karakter.

2. Ada lebih dari 120–130 jenis tumor otak

Hopkins Medicine mencatat lebih dari 120 jenis tumor otak, sementara Brain Tumour Support NZ menyebut lebih dari 130 jenis tumor primer. Setiap jenisnya memiliki karakteristik berbeda, baik dari asal jaringan, tingkat agresivitas, maupun respons pengobatannya. Inilah sebabnya diagnosis kanker otak sangat kompleks.

3. Penyebab sebagian besar kanker otak masih tidak diketahui

Sumber-sumber medis sepakat bahwa penyebab pasti tumor otak masih misterius. Tidak ada metode skrining atau pencegahan yang efektif karena sebagian besar kasus muncul secara sporadis. Faktor genetik hanya berkontribusi kurang dari 5% kasus, seperti pada penderita neurofibromatosis atau sindrom Li-Fraumeni.

4. Bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak

Brain Tumour Support NZ melaporkan bahwa kanker otak adalah penyebab kematian kanker tertinggi pada anak usia 14 tahun ke bawah dan menjadi pembunuh kanker nomor satu bagi usia di bawah 40 tahun. Di AS, menurut National Brain Tumor Society, tumor otak adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada anak dan remaja usia 0–19 tahun.

5. Perbedaan antara tumor otak jinak dan ganas

Tidak semua tumor otak adalah kanker. Tumor jinak (benign) biasanya tumbuh lambat, seperti meningioma, namun tetap dapat berbahaya jika menekan jaringan vital. Tumor ganas (malignant) seperti glioblastoma tumbuh cepat dan destruktif. Glioblastoma memiliki median survival hanya 15 bulan dan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 6% (NZ) atau 6,9% (AS).

Tumor primer berasal dari otak, sementara tumor metastatik berasal dari kanker bagian tubuh lain, seperti paru, payudara, atau ginjal. Hopkins Medicine menyebut tumor metastatik 4 kali lebih umum daripada tumor primer. Kondisi ini sering menunjukkan stadium lanjut kanker.

7. Gejala kanker otak sangat bervariasi

Gejalanya tergantung lokasi tumor, ukuran, dan kecepatannya tumbuh. Beberapa gejala yang umum:

  • sakit kepala terus-menerus
  • kejang
  • perubahan kepribadian
  • gangguan bicara
  • kelemahan tubuh satu sisi
  • gangguan penglihatan atau pendengaran
  • hilang keseimbangan

Meningioma, tumor jinak yang umum, bahkan sering tidak menimbulkan gejala sampai ukurannya besar.

8. Angka kejadian dan kematian cukup tinggi

  • Selama 2023, 429 warga Selandia Baru didiagnosis tumor otak ganas.
  • Brain cancer menyebabkan sekitar 277 kematian per tahun di NZ dan menjadi kanker paling mematikan ke-10.
  • Di AS, diperkirakan 1 juta orang hidup dengan tumor otak, dengan lebih dari 94.000 diagnosis baru setiap tahun.

9. Survival rate kanker otak relatif rendah dan stagnan

National Brain Tumor Society menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup kanker otak tidak meningkat signifikan dalam 30 tahun terakhir. Untuk tumor ganas:

  • survival 5 tahun sekitar 35,7%
  • glioblastoma: hanya 6–7% Sementara tumor jinak seperti meningioma memiliki survival 5 tahun lebih dari 88%.

10. Dampak kanker otak setara empat penyakit sekaligus

Menurut Brain Tumour Support NZ, kanker otak berdampak sebagai:

  1. kanker agresif
  2. penyakit neurologis degeneratif
  3. penyakit fisik yang mengganggu mobilitas
  4. pemicu gangguan mental seperti depresi dan kecemasan

Karena itu, pasien memerlukan dukungan multidisiplin.

11. Diagnosis melibatkan pemeriksaan neurologis dan pencitraan lanjutan

Dokter menggunakan MRI, CT scan, MRS, SPECT, biopsi, tes fungsi saraf, hingga analisis cairan serebrospinal untuk mengidentifikasi tumor. Diagnosis akurat penting dalam menentukan strategi pengobatan.

12. Pengobatan kanker otak:

Pengobatan bergantung pada tingkat keparahan, lokasi, ukuran, dan jenis tumor. Pilihan terapinya meliputi:

  • operasi (craniotomy, neuroendoscopy, laser ablation)
  • radioterapi (proton therapy, stereotactic radiosurgery)
  • kemoterapi (temozolomide untuk glioblastoma)
  • terapi suportif dan palliative care

Pada beberapa tumor jinak, operasi pengangkatan total dapat memberikan peluang sembuh.

13. Risiko kanker otak tidak dapat dicegah sepenuhnya

Tidak ada metode pencegahan khusus. Faktor risiko yang diketahui:

  • paparan radiasi dosis tinggi
  • kondisi genetik langka
  • kanker lain yang bermetastasis ke otak

Gaya hidup tidak secara langsung dikaitkan dengan kanker otak, berbeda dengan jenis kanker lain seperti paru atau usus.

14. Kanker otak membebani keluarga dan caregiver

Kanker otak menimbulkan beban besar pada keluarga, termasuk tekanan mental, kerugian finansial, pengorbanan karier, hingga isolasi sosial. Inilah salah satu aspek yang sering luput dari perhatian, namun sangat penting untuk dipahami sebagai bagian dari fakta kanker otak.

FAQ Seputar Kanker Otak

1. Apakah kanker otak bisa sembuh total?

Pada tumor jinak yang bisa dioperasi sepenuhnya, kemungkinan sembuh sangat tinggi. Namun untuk tumor ganas, terutama glioblastoma, tingkat kesembuhan masih rendah.

Tidak. Beberapa tumor tumbuh perlahan tanpa gejala dan baru terdeteksi ketika sudah besar.

3. Apakah radiasi dari ponsel menyebabkan kanker otak?

Hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan radiasi ponsel menyebabkan kanker otak.

4. Apakah semua tumor otak berbahaya?

Tumor jinak bisa berbahaya jika menekan area otak penting, tetapi tidak bersifat kanker. Tumor ganas jauh lebih agresif dan memerlukan pengobatan intensif.

5. Siapa saja yang berisiko tinggi terkena kanker otak?

Mereka yang memiliki riwayat genetik tertentu, pernah terpapar radiasi dosis tinggi, atau memiliki kanker lain yang bisa menyebar ke otak.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |