6 Tanaman Herbal Pereda Sakit Pinggang Paling Populer di Indonesia dan Cara Konsumsinya

1 hour ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan tanaman herbal untuk meredakan sakit pinggang sudah menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat Indonesia. 

Menurut dr. Danang Ardiyanto, MKM dari UPF Yankestrad Tawangmangu RSUP Dr. Sardjito, beberapa tanaman seperti kunyit, jahe, temulawak, kencur, daun sirsak, dan pegagan sering digunakan karena sifatnya yang membantu mengurangi ketegangan otot, rasa lelah, dan peradangan ringan. 

Namun, setiap tanaman memiliki cara pengolahan dan aturan konsumsi agar dapat bekerja optimal tanpa menimbulkan efek samping. Berikut cara mengolah enam tanaman herbal yang dapat membantu meredakan sakit pinggang:

1. Kunyit

Kunyit bisa dikonsumsi dalam bentuk rebusan, kapsul, atau ekstrak. Dosis aman harian adalah 1–3 gram rimpang segar atau 200–500 mg ekstrak. Untuk mengolahnya, kunyit cukup diiris 2–3 ruas kemudian direbus selama 10–15 menit. Air rebusan dapat diminum hangat setelah makan agar tidak mengiritasi lambung.

"Namun, kunyit perlu dihindari oleh individu dengan batu empedu atau gastritis berat," kata Danang kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat.

2. Jahe

Jahe sering dimanfaatkan sebagai seduhan atau rebusan. Dosis yang disarankan yaitu 2–4 gram jahe segar atau 250–500 mg ekstrak.

Cara membuatnya adalah menggeprek jahe lalu menyeduhnya sekitar 5 menit atau merebusnya 10 menit agar rasa hangat lebih terasa.

Konsumsi jahe ideal setelah aktivitas fisik atau sore hari. Bagi yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah perlu memperhatikan dosis agar tidak terjadi interaksi.

3. Temulawak

Temulawak digunakan dalam bentuk rebusan atau kapsul ekstrak. Dosis aman 5–15 gram rimpang segar atau 200–400 mg ekstrak. Temulawak direbus 10–15 menit hingga air berubah warna dan aromanya keluar.

Waktu konsumsi yang dianjurkan adalah pagi atau siang hari. Namun, bagi yang memiliki gangguan empedu perlu berhati-hati.

4. Kencur

Kencur biasanya dikonsumsi melalui jamu atau rebusan. Dosis harian yang aman yaitu 1–3 gram rimpang segar.

Cara pengolahannya cukup mudah, geprek kencur lalu rebus 5–10 menit atau jadikan bahan beras kencur.

Minum kencur pada malam hari dapat membantu relaksasi, namun penggunaan yang berlebihan dapat mengiritasi lambung.

5. Daun Sirsak

Daun sirsak digunakan dalam bentuk rebusan dengan takaran 3–5 lembar per hari. Rebus dua gelas air daun sirsak hingga tersisa satu gelas, kemudian minum siang hari.

Hindari konsumsi terlalu pekat atau penggunaan dalam jangka panjang yang berlebihan agar tetap aman.

6. Pegagan

Pegagan dapat diseduh atau diminum dalam bentuk kapsul ekstrak. Dosis aman yaitu 1–2 gram segar atau 250 mg ekstrak.

Bila diseduh, cukup rebus atau rendam pegagan selama 10 menit. Pegagan dapat memberikan efek mengantuk atau menurunkan kadar gula darah sehingga pengguna perlu memperhatikan waktu konsumsinya, terutama setelah makan.

Aturan Keamanan Konsumsi Olahan Tanaman Herbal

Menurut Danang, sebagian besar herbal tersebut aman dikonsumsi jangka panjang bila sesuai aturan, yaitu dosis wajar, pengolahan higienis, serta tidak digunakan terus-menerus lebih dari 2–3 bulan tanpa evaluasi.

Penggunaan tidak dianjurkan pada kondisi seperti penyakit hati atau ginjal, gastritis berat, obat antikoagulan, kehamilan dan menyusui, alergi, dan kondisi tulang belakang serius.

Tips Agar Hasil Lebih Maksimal

Untuk mendapatkan manfaat hasil lebih maksimal, Danang menyarankan: 

  1. Minum herbal setelah makan agar tidak mengiritasi lambung,
  2. Pastikan bahan bersih dan bebas jamur/pestisida,
  3. Lakukan peregangan 5–10 menit setiap hari,
  4. Jangan menambah dosis sendiri,
  5. Bila konsumsi lebih dari 8 minggu, beri jeda 1 minggu sebagai “washout”.
Read Entire Article
Helath | Pilkada |