Bagaimana Upaya untuk Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Bayi Prematur? Dari Dukungan NICU hingga Edukasi Orang Tua

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, jutaan bayi di seluruh dunia lahir sebelum waktunya dan membutuhkan perawatan intensif ekstra sejak detik pertama kehidupan. Di Indonesia, kondisi ini menjadi perhatian serius. WHO mencatat sekitar 675.700 bayi lahir prematur setiap tahun, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angka kelahiran prematur tertinggi kelima di dunia. Kondisi ini mencerminkan perjuangan panjang keluarga dan tenaga kesehatan dalam memastikan setiap bayi prematur dapat tumbuh kuat.

Perawatan bayi prematur tidak hanya soal menyelamatkan nyawa, tapi juga memastikan kualitas tumbuh kembangnya. Dokter Spesialis Anak dan Neonatologi RSCM, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A, Subsp. Neo., mengatakan, gizi adalah pondasi terpenting.

"Perawatan bayi prematur tidak hanya berfokus pada kelangsungan hidup, tapi juga pada kualitas tumbuh kembangnya. Asupan gizi yang tepat sejak hari pertama sangat menentukan bagaimana bayi dapat bertahan dan berkembang," kata Rina dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 3 Desember 2025.

Dia menjelaskan bahwa ASI merupakan sumber gizi utama bagi bayi prematur dan dapat ditambah dengan human milk fortifier untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan.

Bagaimana Jika ASI Tak Tersedia?

Jika ASI tidak tersedia, ASI donor yang telah melalui proses skrining menjadi pilihan utama. "Apabila ASI donor juga tidak tersedia, tenaga kesehatan dapat menyarankan pangan olahan untuk keperluan medis khusus bayi prematur. Penting memilih formula yang teruji klinis dan didukung publikasi ilmiah," tambah Rinawati.

Di tengah berbagai tantangan tersebut, berbagai pihak terus memperkuat upaya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Dalam rangka memperingati Hari Prematur Sedunia 2025, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestle Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk 'From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants'.

Seminar hybrid ini diikuti 2.000 tenaga kesehatan dari 200 rumah sakit di berbagai daerah. Tujuannya untuk meningkatkan mutu layanan bagi bayi prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Kapasitas Tenaga Kesehatan Tangani Bayi Prematur

Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto, Sp.B, FINACS, M.Kes, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.

"Penyelenggaraan seminar nasional ini menjadi langkah berarti untuk memperkuat layanan para tenaga kesehatan bagi bayi prematur di Indonesia. Melalui peningkatan pengetahuan dan dukungan nyata seperti Little Bundle of Hope, kami ingin memastikan setiap bayi prematur mendapatkan kesempatan terbaik," ujarnya.

Dukungan holistik juga dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang bayi prematur. Ahli Tumbuh Kembang Pediatri RSCM, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, menyoroti pentingnya kolaborasi antara perawatan medis dan dukungan emosional keluarga.

"Bayi prematur dan BBLR membutuhkan perhatian menyeluruh, bukan hanya dari sisi medis, tetapi juga dari dukungan emosional keluarga, stimulasi, dan asupan gizi berkelanjutan," ujarnya.

Tak hanya dari tenaga kesehatan, pengalaman orang tua juga berperan penting dalam memahami perjalanan merawat bayi prematur. Aktris Arumi Bachsin berbagi kisahnya saat memberikan ASI eksklusif untuk buah hatinya yang lahir prematur.

"Setiap detik terasa berharga, meski penuh kekhawatiran. Bayi prematur sering kali kesulitan menyusu, jadi saya harus memompa ASI dan memberikan sedikit demi sedikit. Setiap tetes terasa seperti harapan baru," pungkasnya.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |