Cerita Lady Gaga Alami Gangguan Psikotik Saat Syuting Film A Star Is Born

2 days ago 5

Liputan6.com, Jakarta- Selain sebagai penyanyi terkenal, Lady Gaga juga mampu berakting dengan apik. Aktingnya saat memerankan Ally dalam film A Star Is Born yang dirilis pada 2018 menuai banyak pujian.

Beberapa tahun setelah film itu rilis dalam kesempatan bersama majalah Rolling Stone, Lady Gaga secara jujur mengungkapkan kondisi tak menyenangkan yang ia hadapi saat syuting A Star Is Born.

Wanita yang lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta itu mengungkapkan kondisi mentalnya terganggu. Saat proses syuting, Gaga mengalami gangguan psikotik yang membuat ia merasa tidak mengenal dirinya.

Mengutip laman RS Marzoeki Mahdi, gangguan psikotik adalah masalah kejiwaan yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk membedakan mana yang nyata dan tidak nyata atau sulit membedakan antara khayalan dan realitas.

"Sampai saudara perempuanku pernah bilang, 'Aku tidak mengenalmu lagi'," cerita Gaga mengutip laman People.

Ia pun akhirnya pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penangangan dari psikiater. 

"Aku butuh istirahat. Aku nggak bisa ngapa-ngapain... Aku benar-benar hancur. Rasanya benar-benar menakutkan," ujarnya mengenang saat itu. 

Lady Gaga Konsumsi Obat Lithium untuk Stabilkan Suasana Hati

Selama proses syuting, Lady Gaga harus mengonsumsi obat lithium yakni obat penstabil suasana hati yang biasanya diberikan untuk mengatasi episode mania pada penderita gangguan bipolar.

Gaga menjelaskan, tekanan pekerjaan membuat dirinya trauma masa lalu, serta proses kreatif yang menguras emosi membuat kesehatannya terus memburuk selama produksi film berlangsung.

Meski begitu, ia memilih tetap tampil profesional dan menuntaskan perannya tanpa menunjukkan keterpurukannya kepada publik.

Lady Gaga|: Saya Beruntung Masih Hidup

Dalam film dokumenter tahun 2017, Gaga:Five Foot Two memperlihatkan perjuangannya dalam melawan nyeri kronis fibromyalgia dan tekanan mental. 

"Apakah aku terlihat menyedihkan?" kata Gaga kepada timnya.

Setelah membatalkan Joanne World Tour, dirinya tetap hadir menerima penghargaan di acara SAG-AFTRA Foundation Patron Awards. Di panggung itu, Gaga mengungkap sisi lain yang jarang diketahui publik. Gaga amat bersyukur mendapatkan banyak tawaran pekerjaan. Namun, ia juga merasa tidak mampu menolak tawaran pekerjaan karena takut mengecewakan orang lain.

"Saya tidak berdaya untuk berkata tidak," kata Gaga di panggung SAG-AFTRA Foundation Patron Awards.

Kondisi itu membuatnya mengalami beragam masalah kesehatan mental. "Hal ini kemudian berkembang menjadi nyeri fisik kronis fibromialgia, serangan panik, hingga trauma bahkan ide bunuh diri. Hal-hal yang mengubah hidup saya tapi bukan menjadi lebih baik," tuturnya saat itu.

Ia pun sudah mendapatkan bantuan psikiater untuk menangani masalah mental yang dialami. Namun pelantun "Just Dance" itu mengatakan "sudah terlambat" saat ia mendapatkan bantuan. Ia berharap orang lain yang mengalami masalah mental bisa segera mendapatkan pertolongan atau tidak menunda-nunda. 

"Saya butuh bantuan lebih awal. Saya butuh perawatan kesehatan mental," katanya saat itu. 

Oleh sebab itu, tekanan pekerjaan yang akhirnya memaksa untuk mengatur ulang prioritas hidupnya. Saat ini, Gaga menekankan pentingnya kesehatan mental dan perlu batasan dalam bekerja. Dalam wawancara terbaru bersama Rolling Stone, Gaga merasa dirinya lebih baik. 

"Saya merasa sangat beruntung masih hidup," dan menambahkan, "Saya tahu ini mungkin terdengar dramatis, tetapi kita tahu bagaimana ini akan berjalan."

Read Entire Article
Helath | Pilkada |