Ligaolahraga.com -
Mantan Ketua Dewan Olahraga Korea, Lee Ki-heung, menyatakan akan segera mengajukan banding terhadap sanksi skorsing selama empat tahun yang dijatuhkan kepadanya pekan lalu.
Hukuman tersebut dijatuhkan atas dugaan pelanggaran etik selama masa jabatannya, termasuk praktik rekrutmen ilegal dan penyuapan.
Keputusan tersebut diumumkan oleh komite keadilan olahraga Dewan Olahraga Korea setelah tinjauan disipliner yang dipicu audit pemerintah oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.
Audit itu menyoroti berbagai pelanggaran, termasuk praktik perekrutan tidak sah di Pusat Pelatihan Nasional Jincheon, penyalahgunaan pengelolaan pengamat Olimpiade saat Paris 2024, serta gangguan terhadap struktur tim nasional.
Hasil audit ini diperkuat oleh investigasi gabungan pemerintah di bawah Kantor Kabinet yang kemudian mengarah pada penyelidikan polisi. Komite disiplin lantas merekomendasikan sanksi berat, termasuk pencabutan kualifikasi Lee.
Meski pihak Lee Ki-heung sempat meminta peninjauan ulang pada April, kementerian tetap mempertahankan rekomendasi awal, yang akhirnya menghasilkan skorsing empat tahun setelah dua sidang panjang komite pekan ini.
Meski belum menerima pemberitahuan resmi, Lee mengecam keputusan tersebut dan menyebutnya cacat secara prosedural. “Keputusan komite keadilan olahraga mengandung kekeliruan proses,” kata Lee dalam pernyataan terbuka.
“Tidak ada dasar yang sah untuk sanksi ini, dan keputusan itu melanggar Pasal 24 tentang prioritas tindakan disipliner. Kami akan mengajukan permintaan peninjauan kembali segera setelah menerima pemberitahuan resmi.”
Seorang pejabat dari Dewan Olahraga Korea menegaskan bahwa keputusan komite berlaku secara otomatis dan tidak membutuhkan persetujuan tambahan dari dewan atau lembaga lain.
Sesuai kebijakan internal, rincian sanksi individu tidak akan diumumkan ke publik.
Sebagai bagian dari reformasi sistem keadilan olahraga, Komite Olimpiade & Olahraga Korea (KSOC) kini memiliki kelompok independen yang bertugas menangani isu fair play—seluruhnya terdiri dari pihak eksternal.
Kelompok ini menekankan bahwa baik kementerian maupun dewan tidak memiliki wewenang untuk mengintervensi hasil keputusan disipliner.
Lee Ki-heung menjabat sejak Oktober 2016 hingga Januari 2025, menempuh dua periode sebagai pemimpin ke-40 dan ke-41 gerakan olahraga nasional Korea.
Ia gagal mempertahankan kursinya setelah kalah dari Yoo Seong-min dalam pemilihan awal tahun ini.
Di bawah kepemimpinannya, Korea Selatan meraih total 73 medali Olimpiade dalam tiga edisi: Rio, Tokyo, dan Paris—jumlah terendah sejak Olimpiade Los Angeles 1984.
Kini, reputasi dan warisan Lee Ki-heung sebagai tokoh olahraga nasional berada di ujung tanduk.
Ia harus menjalani proses banding yang panjang demi membersihkan namanya dan mempertahankan posisinya dalam dunia olahraga Korea.
Artikel Tag: Lee Ki-heung
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/eks-petinggi-olahraga-korsel-lee-ki-heung-akan-banding-skorsing-empat-tahun