Gus Ipul Jenguk Korban Ledakan SMAN 72 Jakut, Pastikan Beri 3 Jenis Bantuan

7 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjenguk para korban ledakan SMAN 72 Jakarta Utara (Jakut) yang masih menjalani perawatan.

Saat menjenguk korban di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Sabtu, 8 November 2025, Gus Ipul memastikan akan memberi tiga jenis bantuan. "Dari kami tentu ada tiga (jenis bantuan). Pertama, perlindungan dan jaminan sosialnya. Dari soal biaya, pengobatan, segala macam, pasti ini akan ditanggung oleh pemerintah," katanya.

Kedua, Kemensos bakal memberikan bantuan berupa rehabilitasi medis dan sosial. Setelah itu, akan dilakukan asesmen terhadap para korban untuk mendapat bantuan pemberdayaan. "Pendamping kami yang akan menindaklanjuti, melakukan asesmen, kemudian memberikan dukungan yang diperlukan. Orangtuanya akan kita ajak dialog, kemudian siswa-siswanya juga akan kita ajak bicara, kebutuhan apa yang paling mendesak dan yang paling dibutuhkan," ujar Gus Ipul.

Hingga Sabtu, 15 siswa masih dirawat di Rumah Sakit Yarsi. Satu korban yang mengalami luka berat mendapatkan perawatan di ruang ICU, sedangkan 14 korban lainnya dirawat di ruang biasa.

Masalah Pendengaran Dialami Korban Ledakan SMAN 72

Dalam kunjungannya, Gus Ipul juga berdialog dengan para korban dan orangtuanya. Mereka menceritakan bahwa ledakan tersebut terjadi saat sedang salat Jumat di masjid sekolah.

Posisi para korban berada di barisan belakang. Mereka mengeluhkan gangguan pendengaran atau telinganya berdenging akibat suara ledakan. Namun, perlahan mereka mulai membaik.

"Alhamdulillah, ya, kami bisa mendengarkan apa yang mereka ceritakan dengan baik dan mereka optimis untuk bisa segera sehat karena mendapatkan penanganan yang baik," ujar Gus Ipul.

"Mereka tentu belum bisa menceritakan secara detail karena rata-rata ya mungkin kaget dan kemudian menyelamatkan diri," tambahnya.

Dokter THT Pantau Kondisi Pendengaran Korban Ledakan SMAN 72

Sementara, Direktur Medis RS Yarsi, dr Muhammadi mengatakan bahwa 14 pasien dalam kondisi stabil. Namun, dokter spesialis THT (telinga, hidung, tenggorok) akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memantau kondisi pendengaran mereka.

"Memang ada beberapa yang hearing loss (gangguan pendengaran), ini sedang kita lakukan anamnesis dan diagnostik lanjutan oleh teman-teman dari dokter spesialis THT kita. Itu akan di-review nanti untuk melihat seberapa berat kondisi gangguan pendengarannya," kata Muhammadi. Sementara 1 korban yang dirawat di ICU mengalami luka bakar sekitar 30 persen.

Kronologi Ledakan di SMAN 72

Sebelumnya, ledakan terjadi di area SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat 7 November 2025 siang. Hingga kini, polisi masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut.

Dalam keterangan lain, Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus menceritakan detik-detik terjadinya ledakan di SMAN 72 ketika siswa dan para guru sedang menunaikan ibadah salat Jumat di musala.

"Kan lagi salat Jumat," kata Lodewijk menjawab pertanyaan awak media tentang kapan ledakan terjadi di SMAN Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).

Menurut Lodewijk, ledakan tersebut terjadi pukul 12.15 WIB sebanyak dua kali. "Pada jam 12.15 WIB di masjid atau musalanya SMA 72 ini telah terjadi ledakan, dan ledakan itu ada dua kali," kata Lodewijk.

Dia melanjutkan, ledakan pertama terjadi di posisi agak belakang dekat musala, sedangkan untuk ledakan kedua terjadi di pintu musala.

Akibat ledakan tersebut, lanjut Lodewijk, sebanyak 20 orang dikabarkan mengalami luka-luka. Mereka kini telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Polisi langsung ke lokasi untuk mencari tahu penyebab utama terjadinya ledakan. Dan Lodewijk meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mengambil simpulan bahwa aksi ini merupakan bagian dari serangan terorisme.

"Jangan dikatakan ini jumping conclusion bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana," kata dia.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |