Hari Anak Sedunia 20 November: Seruan Dunia untuk Kesejahteraan dan Masa Depan Generasi Penerus

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 20 November, dunia bersatu menyuarakan kepedulian untuk masa depan anak-anak melalui peringatan Hari Anak Sedunia. Momentum global ini menjadi pengingat bahwa setiap anak, tanpa kecuali, berhak tumbuh dengan aman, sehat, dan terlindungi. Lebih dari sekadar perayaan, Hari Anak Sedunia 2025 adalah seruan kuat bagi seluruh masyarakat internasional untuk memastikan hak dan kesejahteraan anak benar-benar terpenuhi.

Hari Anak Sedunia menjadi momentum untuk merefleksikan sejauh mana dunia telah memenuhi janji untuk melindungi dan memberdayakan generasi penerus. Ini adalah panggilan global untuk mengakui dan melindungi hak-hak setiap anak di seluruh penjuru dunia. Perayaan ini menekankan pentingnya peran anak-anak sebagai masa depan bangsa dan kemanusiaan.

Lantas, bagaimana sejarah di balik penetapan tanggal 20 November sebagai Hari Anak Sedunia? Peringatan ini juga memiliki tujuan utama yang sangat fundamental, yaitu merayakan anak-anak, meningkatkan kesadaran akan masalah yang mereka hadapi, serta mempromosikan hak-hak mereka agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Sejarah dan Makna Penetapan Hari Anak Sedunia

Gagasan untuk Hari Anak Sedunia pertama kali muncul pada tahun 1954, ketika Majelis Umum PBB merekomendasikan agar semua negara menetapkan Hari Anak. Tujuan awalnya sangat mulia, yakni mendorong persaudaraan dan pemahaman di antara anak-anak di seluruh dunia. Selain itu, peringatan ini juga berupaya mempromosikan kesejahteraan anak-anak secara global.

Tanggal 20 November dipilih karena menandai dua peristiwa penting dalam sejarah hak anak. Pada tanggal 20 November 1959, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak. Deklarasi ini menjadi landasan awal pengakuan hak-hak dasar anak.

Tiga puluh tahun kemudian, tepatnya pada 20 November 1989, Majelis Umum PBB kembali mengadopsi Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of the Child - CRC). Konvensi ini merupakan perjanjian hak asasi manusia yang paling banyak diratifikasi dalam sejarah. Dokumen penting ini menguraikan hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya anak-anak secara komprehensif.

Tujuan dan Signifikansi Peringatan Global

Hari Anak Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan berbagai masalah yang dihadapi anak-anak di seluruh dunia. Isu-isu seperti kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, serta kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama. Peringatan ini menjadi platform untuk menyuarakan keprihatinan global terhadap kondisi anak-anak yang rentan.

Lebih dari sekadar kesadaran, hari ini juga merupakan momen untuk merayakan anak-anak dan mempromosikan hak-hak mereka. Peringatan ini mendorong orang dewasa untuk lebih mendengarkan pandangan anak-anak. Melibatkan mereka dalam keputusan yang memengaruhi hidup mereka adalah langkah penting menuju pemberdayaan anak.

UNICEF memainkan peran kunci dalam mempromosikan dan melindungi hak-hak anak di seluruh dunia. Hari Anak Sedunia adalah salah satu kampanye utama mereka untuk mencapai tujuan tersebut. Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat global dapat terus berkolaborasi untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi anak-anak.

Berbagai Perayaan dan Aktivitas Hari Anak Sedunia

Di seluruh dunia, Hari Anak Sedunia dirayakan dengan berbagai acara dan kegiatan yang beragam. Ini mencakup konferensi, lokakarya, serta kegiatan pendidikan di sekolah-sekolah. Kampanye kesadaran publik juga digalakkan untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.

Salah satu tradisi menarik adalah banyak bangunan ikonik di seluruh dunia yang diterangi dengan warna biru UNICEF. Aksi ini menjadi simbol visual untuk menandai hari penting tersebut dan menarik perhatian masyarakat. Warna biru ini merepresentasikan harapan dan masa depan yang cerah bagi anak-anak.

Pada momen Hari Anak Sedunia, anak-anak seringkali diberi kesempatan untuk "mengambil alih" peran penting. Mereka terlibat dalam media, politik, bisnis, dan olahraga untuk menyuarakan pandangan mereka. Ini adalah cara efektif untuk menunjukkan isu-isu yang penting bagi mereka dan bagaimana mereka ingin melihat dunia di masa depan.

Perbedaan Hari Anak Sedunia dan Hari Anak Nasional Indonesia

Selain Hari Anak Sedunia yang diperingati setiap 20 November, Indonesia juga memiliki Hari Anak Nasional (HAN). HAN diperingati setiap tanggal 23 Juli. Kedua peringatan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu menghormati hak-hak anak dan memastikan kesejahteraan mereka.

Penetapan Hari Anak Nasional di Indonesia bertujuan untuk memastikan semua anak Indonesia memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal. Ini adalah momentum penting untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa dalam menjamin pemenuhan hak anak. Perlindungan anak menjadi fokus utama dalam peringatan ini.

Meskipun ada Hari Anak Nasional, Hari Anak Sedunia pada 20 November tetap menjadi momen universal yang menyatukan seluruh dunia. Peringatan ini menegaskan komitmen global terhadap hak dan kesejahteraan anak-anak. Ini adalah pengingat bahwa setiap anak, tanpa pengecualian, berhak atas perlindungan, kasih sayang, dan lingkungan yang mendukung.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |