Jangan Asal Tidur, Ini Cara Power Nap yang Benar agar Bermanfaat

Liputan6.com, Jakarta - Power nap adalah istilah yang kerap digunakan untuk teknik tidur siang yang singkat. Teknik ini dinilai mampu membantu seseorang mengembalikan energi tanpa mengganggu jadwal tidur malam.

Namun, power nap bisa jadi kurang efektif jika tidak dilakukan secara benar. Melansir Health pada Senin, 24 November 2025, manfaat lain dari power nap adalah meningkatkan kewaspadaan, daya ingat, dan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan durasi dan langkah-langkah power nap yang juga sesuai dengan kebutuhan diri sendiri.

Idealnya, power nap dilakukan selama 20 menit. Durasi ini dinilai cukup untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak menimbulkan rasa lelah saat bangun tidur. Power nap tidak seharusnya dilakukan lebih dari 30 menit. Hal ini menyebabkan inersia tidur atau efek pusing sementara dan kebingungan saat bangun tidur.

Sementara itu, power nap yang kurang dari 20 menit tidak akan menimbulkan kesulitan saat tidur malam. Hal ini justru mempertahankan jadwal tidur Anda dengan mendorong tubuh untuk tidur tepat waktu di malam hari.

Tidak hanya durasi tidur, beberapa hal juga harus diperhatikan sebelum melakukan power nap. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan agar power nap lebih efektif.

Waktu Tidur

Jika power nap dilakukan pada sore hari, ini bisa menyebabkan Anda kesulitan tidur di malam hari. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan power nap tepat di siang hari, terutama setelah makan siang. Biasanya pada rentang pukul 12.30 hingga 15.00. 

Perhatikan Lingkungan

Lingkungan menjadi faktor penting saat power nap. Agar Anda lebih cepat tertidur, pastikan ruangan dalam kondisi gelap, tenang, dan sejuk. Anda juga dapat menggunakan penutup mata atau penyumbat telinga jika kondisi ruangan tidak ideal.

Jika Anda tipe orang yang sulit bangun tidur, maka hindari tidur di kasur yang nyaman. Tidur di sofa atau kursi sangat disarankan agar Anda dapat melakukan power nap kurang dari 20 menit.

Mengatur Alarm

Menyalakan notifikasi alarm juga membantu Anda terhindar dari tidur yang berlebihan. Selain itu, alarm juga mampu mencegah inersia dengan durasi tidur yang singkat.

Minum Kopi Sebelum Tidur

Kewaspadaan saat power nap juga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi kafein sebelum tidur. Hal ini juga dapat membuat Anda merasa lebih segar saat bangun tidur.

Power nap yang dilakukan terlalu lama dapat mengganggu tidur malam Anda. Dengan durasi power nap 30 hingga 90 menit, risiko terbangun tengah malam dan inersia akan meningkat.

Inersia tidak hanya ditandai dengan pusing dan rasa bingung. Kesulitan berpikir, belajar, dan mengingat juga merupakan gejala inersia yang disebabkan oleh tidur terlalu lama.

Di samping itu, beberapa studi menemukan bahwa tidur terlalu lama juga meningkatkan risiko hipertensi, diabetes tipe dua, dan kecemasan. Hal ini umumnya terjadi lebih sering pada perempuan berusia di atas 45 tahun dibandingkan laki-laki. Dengan begitu, power nap harus dilakukan melalui langkah-langkah yang tepat agar tidak menimbulkan masalah baru.

Meskipun power nap bermanfaat untuk meningkatkan energi dan produktivitas, faktanya power nap tidak untuk semua orang.

Dokter tidak menyarankan power nap untuk para penderita insomnia dan apnea tidur. Insomnia adalah kondisi seseorang yang sulit tidur di malam hari. Sedangkan apnea adalah kondisi seseorang yang kesulitan bernapas saat tidur sehingga kualitas tidurnya menurun.

Kedua gangguan tersebut akan menyebabkan Anda kelelahan di siang hari dan tidak dapat diatasi dengan power nap. Namun, jika mengalami gejala kantuk yang tidak dapat dikendalikan seperti narkolepsi, Anda harus konsultasikan dengan dokter.

Gejala lain juga kemungkinan dapat muncul pada sebagian orang saat power nap. Seperti perasaan gelisah, mendengkur, dan napas yang terengah-engah. Jika Anda mengalami ini, segera pergi ke pelayanan kesehatan terdekat dan konsultasikan pada dokter.