Jennie BLACKPINK Cerita Burnout Parah di Masa Debut: Aku Tidak Kenali Diriku Sendiri

Liputan6.com, Jakarta - Jennie, member girl group BLACKPINK, kembali membuat publik tersentuh setelah mengungkapkan pengalaman beratnya menghadapi burnout di masa awal kariernya. Burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional akibat stres berkepanjangan. Situasi ini sering muncul ketika seseorang dipaksa bekerja tanpa henti hingga kehilangan energi, motivasi, dan kestabilan mental. Kisah Jennie Blackpink menjadi sorotan karena menggambarkan sisi lain industri K-Pop yang jarang terlihat.

Dalam acara tvN You Quiz on the Block, Jennie mengenang masa ketika jadwal kerjanya berjalan tanpa jeda. "Aku kehilangan banyak berat badan dan sering cedera," kata Jennie. Dia menjelaskan bagaimana padatnya world tour, latihan intens, festival internasional, hingga persiapan debut solo membuatnya tidak memiliki ruang untuk bernapas.

Melansir The Korea Times pada Sabtu, 22 November 2025, Jennie mengaku terus berlari tanpa berhenti sejak debut. Meski kariernya terlihat cemerlang, dia merasa jauh dari orang-orang yang ia cintai dan tidak mampu menikmati hidupnya sendiri.

"Semua berjalan terlalu cepat, tapi aku tidak punya waktu untuk diriku sendiri," ujarnya.

Jennie menggambarkan periode itu sebagai masa paling melelahkan dalam hidupnya. Cedera pergelangan kaki yang berulang, penurunan berat badan ekstrem, hingga tekanan emosional membuatnya melihat segala sesuatu dari sudut pandang negatif.

"Satu hari, energiku benar-benar habis. Rasanya seperti nol," kata Jennie. Pernyataan ini menggambarkan gejala burnout yang sering membuat seseorang merasa kosong, kehilangan arah, dan terputus dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Meskipun tampil percaya diri di atas panggung, tekanan untuk selalu sempurna justru memperburuk kondisi mentalnya.

Banyak orang tidak menyadari bahwa idol K-Pop harus menghadapi jam kerja panjang, tuntutan fisik tinggi, dan ekspektasi global dari jutaan penggemar. Kondisi ini membuat mereka sangat rentan terhadap kelelahan ekstrem dan stres kronis.

Jennie, yang dikenal hangat dan penuh perhatian, bahkan merasa menjadi sosok yang tidak dia kenali.

"Ada masa ketika perasaan negatif menguasai semuanya. Aku tidak berbicara atau bertindak seperti diriku sendiri," ujarnya.

Dia mengaku takut melukai orang-orang terdekat karena emosinya yang tidak stabil. Salah satu ciri umum burnout yang membuat seseorang kehilangan kontrol dan mudah tersinggung.

Melihat rekan-rekan BLACKPINK yang terus bergerak maju justru membuat Jennie semakin merenung. Dia bertanya-tanya mengapa dirinya terjebak dalam kondisi itu. Perasaan ‘stuck’ ini menjadi ciri lain burnout, ketika seseorang merasa tidak berkembang dan kehilangan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Titik balik terjadi saat pandemi COVID-19 menghentikan seluruh jadwal global. Untuk pertama kalinya, Jennie mendapat waktu panjang untuk beristirahat. "Saat aku punya waktu, aku mulai menyadari apa yang benar-benar penting," kata Jennie.

Selama masa ini, dia mencoba hobi baru, mengevaluasi kembali tujuan hidup, dan mulai mendengarkan tubuhnya sendiri. Setelah mendirikan perusahaannya sendiri, Jennie menegaskan bahwa kesehatan kini menjadi prioritas utama.

"Aku belajar bahwa tanpa kesehatan, tidak ada yang bisa berjalan dengan baik," ujar Jennie.