[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 10 Hal terkait Tuberkulosis Indonesia di WHO Report 2025

1 week ago 14

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari yang lalu Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menerbitkan laporan terbaru terkait tuberkulosis (TB) dunia bertajuk “WHO Global TB Report 2025”. Di dalamnya setidaknya ada sepuluh hal tentang negara kita Indonesia.

Pertama, Indonesia tetap menduduki ranking penyumbang kasus TB terbanyak kedua dunia. Hal yang jadi amat menarik dan harus dipelajari adalah peringkat Tiongkok, tadinya nomor dua di dunia tapi sejak beberapa tahun jadi nomor tiga dan jumlah kasusnya di bawah Indonesia. Kini, hebatnya lagi malah jadi peringkat keempat di bawah Indonesia dan Filipina.

Kedua, Indonesia disebut sebagai negara kontributor tertinggi dalam peningkatan kasus TB antara 2020 dan 2023 disusul oleh Filipina dan Myanmar.

Lalu, ketiga, disebutkan juga bahwa ada 37 negara di dunia yang angka insiden (kasus baru) TB lebih tinggi 5% dibandingkan tahun 2015. Tiga negara diantaranya berada di Asia yaitu Indonesia, Myanmar dan Filipina.

Gap yang Lebar Antara Perkiraan Kasus dan Temuan Kasus TB

Keempat, Indonesia menduduki urutan pertama laporan yang ada kesenjangan (gap) tertinggi dalam bentuk persentase antara perkiraan jumlah kasus baru dengan pasien yang benar-benar didiagnosis, yaitu Indonesia (10%), India (8.8%), Filipina (7.5%), Pakistan (7.2%) dan Tiongkok (6.9%).

Kelima, ternyata Indonesia kita menduduki peringkat pertama negara di dunia yang menunjukkan jumlah kesenjangan antara estimasi jumlah kasus baru dengan kasus yang ternotifikasi, jadi ini tentang jumlah kasus sebenarnya, bukan persentase.

Keenam, negara kita Indonesia adalah salah satu dari lima negara yang jadi penyumbang 60% kesenjangan antara perkiraan jumlah kasus TB resisten (MDR/ RR-TB) dengan jumlah kasus yang mendapat pengobatan di tahun 2024.

Ketujuh, 24 dari 30 negara dengan beban TB terbesar di dunia berhasil mencapai cakupan sedikitnya 80%. Indonesia salah satu diantaranya, bersama dengan Angola, Azerbaijan, Bangladesh, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Mongolia, Myanmar, Nigeria, PNG.

Kedelapan adalah kita tercatat sebagai negara berpenghasilan rendah menengah (lower-middle-income countries) yang tercatat menunjukkan peningkatan biaya kesehatan. Data lengkapnya adalah Bangladesh, India, Indonesia, Kenya, Lesotho, Mongolia, Myanmar, Filipina dan Vietnam.

Indonesia Termasuk Negara dengan Beban Tinggi TB

Kesembilan, Indonesia masih tetap termasuk negara yang tergolong beban tinggi untuk TB secara keseluruhan, TB – HIV dan TB resisten MDR/RR, ketiganya sekaligus.

Kesepuluh, WHO Global TB Report 2025 membuat enam kategori negara-negara dalam tingkat endemisitasnya, kategori 1 tingkat paling tinggi endemik berat sampai kategori 6 yang paling rendah. Nah, Indonesia masuk dalam kategori 2 yaitu endemik tinggi (highly endemic) yang dari WHO. Western Pacific Region (WPRO) adalah Indonesia, Marshall Islands dan Mongolia.

Kita tahu bahwa pengendalian tuberkulosis merupakan salah satu prioritas dalam Asta Cita. Sepuluh hal tentang Indonesia di WHO Global TB Report 2025 patut jadi bahan amat penting untuk kesuksesan pelaksanaan program pengendalian tuberkulosis di Asta Cita kita.

** Penulis adalah Direktur Pascasarjana Universitas YARSI/Adjunct Professor Griffith University Australia, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Kepala Balitbangkes Kemenkes RI

Read Entire Article
Helath | Pilkada |