Lewat Operasi Katarak Gratis, Sido Muncul Beri Harapan Baru untuk 100 Pasien RS UNIMUS Semarang

19 hours ago 5

Liputan6.com, Semarang - PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam memerangi kebutaan akibat katarak. Sejak 2011, program operasi katarak gratis terus bergulir agar lebih banyak pasien dapat kembali melihat dan memperoleh kualitas hidup yang lebih baik.

Sebagai wujud keberlanjutan program, Sido Muncul bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Jawa Tengah (Jateng) dan Rumah Sakit (RS) Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) menggelar bakti sosial operasi katarak gratis untuk 100 mata di wilayah Semarang, pada Sabtu, (6/12/2025), yang bersamaan dengan Milad RS UNIMUS ke-2.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur RS UNIMUS, dr. M. Riza Setyawan, MOSH, FISQua didampingi oleh Wakil Ketua Perdami Jateng, Dr. dr. Trilaksana Nugroho, M.Kes, FISCM, Sp.M(K). Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, serta perwakilan pemerintah daerah dan tamu undangan dari berbagai unsur.

Lima pasien yang menuntaskan operasi katarak gratis pada kloter awal mendapat bingkisan langsung dari Irwan Hidayat, menandai dukungan moral pada proses pemulihan mereka.

"Saya bersyukur bisa hadir pada pelaksanaan operasi katarak gratis di RS UNIMUS. Program operasi katarak gratis ini kami mulai sejak 2011 dan terus kami jalankan. Seluruh kegiatan sosial ini kami lakukan sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan agar kehadiran kami membawa manfaat,” ujarnya.

Irwan mengatakan bahwa keberlanjutan usaha tidak semata-mata diukur dari besarnya bisnis, melainkan seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat.

"Sebuah usaha bisa sukses dan langgeng kalau bisa memberikan manfaat. Jadi, saya menggunakan seluruh kemampuan dana Sido Muncul untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat: tentang lingkungan, tentang pariwisata, tentang kesehatan. Ini cara saya berpromosi sambil membantu. Tujuannya, hidup sebaik-baiknya dan bermanfaat," tegas Irwan.

Meski sudah membantu lebih dari 56 ribu pasien katarak, Irwan menegaskan pihaknya akan terus berupaya menggelar operasi katarak gratis, karena kebutuhan operasi katarak di Indonesia sangat besar, bisa menyentuh 300 ribu setiap tahunnya.

“Kami akan terus melakukannya selama masih mampu. Tahun ini sudah 1.050 operasi katarak gratis, padahal yang masih bisa puluhan hingga ratusan ribu. Tahun depan kami tetap akan melakukan operasi katarak gratis,” tambahnya.

Kesehatan Mata Penentu Kualitas Hidup Seseorang

Irwan menegaskan bahwa kesehatan mata adalah faktor penting penentu kualitas hidup seseorang. “Kalau orang buta, 80% hidupnya tidak berkualitas. Mata itu sangat penting,” ujarnya.

Ia menyebut, salah satu alasan program ini terus berjalan adalah karena hasil operasi mata katarak bisa langsung dapat dirasakan pasien.

“Bagusnya operasi katarak itu, begitu selesai langsung bisa lihat. Yang bayarin senang, yang ngobatin senang, dokternya senang, rumah sakit senang, saya senang, pasien apalagi,” tuturnya.

Untuk peserta operasi katarak gratis ini, Irwan memastikan tidak ada syarat khusus. “Yang penting sakit, memenuhi syarat operasi. Tidak ada kriteria khusus. Siapa saja yang sakit bisa mendaftar,” katanya.

Pesan Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Mendikdasmen sekaligus Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, yang hadir langsung dalam acara seremoni penyerahan bantuan, memberikan apresiasi khusus atas kolaborasi Sido Muncul, Perdami, dan RS UNIMUS.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Sido Muncul atas kerja sama yang sangat baik dengan Universitas Muhammadiyah Semarang. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk mengobati mereka yang mengalami katarak, tetapi juga membangun budaya hidup sehat,” ujarnya.

Mu’ti menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini harus terus digencarkan. “Bentuk kerja sama seperti ini perlu terus dilakukan di masa mendatang agar kita bisa mengatasi berbagai masalah di masyarakat, khususnya masalah kesehatan, lebih khusus lagi kesehatan mata,” lanjutnya.

Ia menyinggung temuan pemeriksaan kesehatan nasional yang menunjukkan meningkatnya gangguan mata pada anak. Kebiasaan berlama-lama menatap layar gawai menjadi salah satu penyebabnya. Karena itu, edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan perlu terus digencarkan agar budaya hidup sehat tumbuh sejak dini.

Lebih lanjut, Mu'ti mengajak RS UNIMUS untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

Langkah Nyata Cegah Kebutaan

Direktur RS UNIMUS, dr. M. Riza Setiawan, MOSH, FISQua, mengatakan bahwa operasi katarak massal ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan rumah sakit. Atas nama rumah sakit, dirinya mengapresiasi program Sido Muncul dan Perdami.

“Semua kebutuhan operasi difasilitasi oleh Sido Muncul dan Perdami. Kami menyediakan ruang operasi serta fasilitas pendukung,” jelasnya

dr. Riza mengatakan tantangan terbesar bukan hanya soal teknis medis, tetapi menghilangkan ketakutan masyarakat.

"Di daerah pedesaan, kata ‘operasi’ masih menakutkan bagi sebagian orang. Padahal setelah operasi katarak, mereka bisa langsung melihat dan kembali produktif,” jelasnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap program operasi katarak gratis dapat menjangkau lebih banyak pasien di masa mendatang.

Wakil Ketua Perdami Jateng, Dr. dr. Trilaksana Nugroho, M.Kes, FISCM, Sp.M(K) juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama Sido Muncul yang telah berlangsung lebih dari 14 tahun.

Kerja sama dengan rumah sakit dan korporasi seperti Sido Muncul sangat berarti untuk mencapai target Indonesia bebas kebutaan katarak.

"Angka kebutaan di Indonesia masih 3 persen, dan sekitar 75 persennya disebabkan katarak. Artinya, jika kita menangani katarak dengan optimal, kita bisa menyelesaikan lebih dari 70 persen masalah kesehatan mata di Indonesia," tuturnya.

Cerita dan Harapan Pasien untuk Melihat Lebih Terang

Di balik setiap pasien yang hadir di RS UNIMUS hari itu, tersimpan kisah tentang perjuangan, keterbatasan, dan harapan. Dari driver ojek online hingga tukang batu yang ingin melihat lebih terang.

Teguh Kunarso, driver ojek online asal Bulusan, Kecamatan Tembalang, mengaku hampir dua tahun terakhir hidup dengan penglihatan seperti tertutup kabut. Kondisi itu makin parah ketika malam hari.

“Saya sebagai ojek online sangat membutuhkan penglihatan yang jelas. Sekitar satu setengah sampai dua tahun ini pandangan seperti berkabut, apalagi kalau malam. Silau dari lampu kendaraan itu mengganggu sekali,” ujarnya.

Meski begitu, Teguh tetap memaksakan diri untuk terus menarik order demi keluarga. Namun ia harus membatasi diri dan berhenti bekerja sebelum petang. Kesempatan untuk menyembuhkan matanya akhirnya datang, ketika ia membaca informasi tentang operasi gratis melalui grup WhatsApp.

“Ada info dari grup WA tentang operasi katarak gratis di RS UNIMUS. Saya langsung daftar karena sangat membutuhkan,” tambahnya.

Baginya, operasi katarak gratis dari Sido Muncul seperti pintu keluar dari masalah penglihatan yang ia alami. “Saya berterima kasih kepada RS UNIMUS dan Sido Muncul. Program ini sangat membantu pekerjaan saya. Semoga penglihatan saya bisa kembali terang,” harapnya.

Berbeda dengan Teguh, Mochammad Sugeng (62 tahun), seorang tukang batu dari Kelurahan Tandang, Tembalang, sudah bertahun-tahun hidup dengan penglihatan yang perlahan memudar. Gejala katarak muncul sejak lima tahun lalu, dan dalam dua tahun terakhir selaput putih makin menghalangi pandangannya.

“Awalnya saya hanya merasa ini ujian hidup. Tapi setelah teman menasihati, saya sadar bahwa tubuh ini harus dijaga, bukan didiamkan. Kalau dibiarkan malah mendzalimi diri sendiri,” tuturnya.

Masalah katarak membuat penglihatannya semakin terganggu, terutama saat bekerja maupun mengendarai sepeda motor. Ia sempat mendatangi fasilitas kesehatan untuk berkonsultasi, tetapi biaya menjadi hambatan. Karena itu, kabar mengenai program operasi gratis dari RS UNIMUS menjadi angin segar. 

“Alhamdulillah ada program operasi katarak gratis ini. Saya langsung daftar dan dapat antrean awal,” ungkapnya.

Program bakti sosial operasi katarak gratis dari Sido Muncul ini menjadi pengingat bahwa akses kesehatan yang terjangkau dapat mengembalikan kualitas hidup banyak masyarakat. 

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2025 ini, Sido Muncul telah melakukan operasi katarak gratis kepada 1.050 pasien penderita katarak yang berada di Pekalongan, Sukabumi, Yogyakarta, Jonggol, Jambi, Jepara, Indramayu, Jatinangor, Ternate, dan Labuan Bajo. Tak hanya operasi katarak, sebagai bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Sido Muncul juga konsisten menggelar program operasi bibir sumbing gratis hingga memberikan bantuan untuk anak-anak penderita stunting di berbagai wilayah di Indonesia.

(*)

Read Entire Article
Helath | Pilkada |