Misi Baru Marcus Daniell: Menemukan Makna Setelah Gantung Raket

5 hours ago 1

Ligaolahraga.com -

Peraih medali perunggu Olimpiade asal Selandia Baru, Marcus Daniell, kini menempuh jalan baru setelah gantung raket.

Di usia 35 tahun, ia meninggalkan dunia tenis profesional untuk mengejar tujuan yang lebih besar: menjadi advokat atlet dan pelopor filantropi berdampak global.

Marcus Daniell, yang meraih perunggu di nomor ganda di Olimpiade Tokyo 2020, kini aktif di Komisi Atlet IOC dan organisasi nirlaba yang ia dirikan bersama, High Impact Athletes (HIA).

Sejak resmi pensiun awal tahun ini di Auckland, hidupnya dipenuhi peran baru: menjadi ayah bagi Rowan James pada Desember lalu, serta bergabung dengan tokoh-tokoh besar seperti Allyson Felix dan Jessica Fox di Komisi Atlet IOC.

Perjalanan filantropinya bermula saat pandemi COVID-19 melanda pada 2020. Daniell meluncurkan HIA sebagai jembatan antara atlet elite dan badan amal paling efektif di dunia.

Kini, HIA mencakup lebih dari 220 anggota dari 48 cabang olahraga dan 34 negara. Bersama rekannya sesama Olimpiade, Hugo Inglis, Daniell ingin memastikan setiap dolar sumbangan memberikan dampak maksimal.

“Aku sudah berdonasi secara pribadi selama bertahun-tahun,” kata Marcus Daniell kepada Olympics.com. “Lama-lama aku sadar, ini bisa menginspirasi orang lain juga.”

Gagasan tersebut mengakar dari buku The Life You Can Save karya filsuf Australia, Peter Singer, yang menyatakan bahwa orang yang lahir dalam privilese memiliki tanggung jawab moral untuk membantu mereka yang kurang beruntung.

“Olahraga seringkali bersifat egois,” tambah Daniell. “Aku ingin menyeimbangkan kembali semua yang telah aku terima.”

Kini sebagai bagian dari gerakan Olimpiade, Marcus Daniell membawa perspektif unik—seorang atlet yang tak pernah berada di strata tertinggi pendapatan tenis, namun terhubung erat dengan isu-isu nyata.

“Hasratku adalah membantu atlet memanfaatkan pengaruh mereka untuk menciptakan perubahan,” ujarnya.

Semangat itu tercermin saat ia mendukung kampanye IOC di Uganda untuk melawan kekerasan berbasis gender, menyusul pembunuhan pelari maraton Olimpiade, Rebecca Cheptegei.

“Jumlah panggilan ke layanan bantuan nasional melonjak. Itu dampak nyata,” katanya. “Dan itu bisa diterapkan di mana saja.”

Ke depan, HIA tengah bersiap meluncurkan inisiatif baru bersama badan olahraga global pada akhir 2025, dengan target menggalang puluhan juta dolar per tahun untuk tujuan kemanusiaan.

Namun bagi Daniell, tujuan utamanya bukan sekadar uang—melainkan mengubah pola pikir atlet agar lebih berorientasi pada makna dan kontribusi sosial.

Meski ia masih mengenang momen berdiri di podium Tokyo bersama Michael Venus—medali tenis Olimpiade pertama Selandia Baru sejak 1912—Daniell kini menemukan kepuasan yang lebih dalam.

“Memberi adalah salah satu hal yang benar-benar membuatmu lebih bahagia,” tuturnya. “Dan aku sudah membuktikannya sendiri.”

Artikel Tag: Marcus Daniell

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/misi-baru-marcus-daniell-menemukan-makna-setelah-gantung-raket

Read Entire Article
Helath | Pilkada |