Pasca Ledakan di SMAN 72: Tim Psikologi Polda Metro Jaya Dampingi Korban dan Keluarga

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Ledakan yang mengguncang lingkungan SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 12.15 WIB, telah meninggalkan dampak mendalam bagi para korban, keluarga, dan seluruh warga sekolah. Insiden ledakan SMAN 72 terjadi di dalam komplek Kodamar TNI Angkatan Laut (AL) saat siswa dan guru sedang melaksanakan Shalat Jumat di masjid sekolah.

Menurut keterangan saksi, ledakan pertama terdengar saat khotbah berlangsung, diikuti oleh ledakan kedua dari arah berbeda. Ledakan tersebut menyebabkan beragam cedera pada korban, termasuk luka bakar dan luka akibat serpihan, serta menyulut kepanikan di kalangan warga sekolah dan masyarakat sekitar.

Menanggapi insiden ini, Tim Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Metro Jaya segera turun tangan untuk memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga korban dan guru SMAN 72 Jakarta. 

"Pendampingan ini kami lakukan agar keluarga korban dan para guru bisa mengelola stres dan rasa takut setelah kejadian," kata Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya, seperti dikutip dari Antara pada Sabtu, 8 November 2025.

Pendampingan Psikologis untuk Mengatasi Trauma

Pendampingan psikologis bertujuan membantu keluarga korban dan para guru mengatasi trauma serta tekanan psikologis akibat peristiwa tersebut. Tim yang diturunkan terdiri dari sejumlah psikolog dan konselor dari Bagian Psikologi Polda Metro Jaya serta Polres Jakarta Utara.

Kehadiran mereka sangat penting untuk memberikan dukungan emosional dan psikologis yang dibutuhkan. "Mereka hadir untuk membantu keluarga korban dan guru agar bisa mengatasi trauma dan tekanan psikologis akibat peristiwa tersebut," tambah Ida.

Respons Komprehensif Polda Metro Jaya

Selain pendampingan psikologis, Polda Metro Jaya juga telah mengambil langkah-langkah penanganan komprehensif lainnya. Langkah-langkah tersebut meliputi olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyediaan posko pelayanan untuk mendata serta mengetahui kondisi korban. 

"Polda Metro Jaya juga sudah menyiapkan posko pelayanan untuk mendata dan mengetahui kondisi korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto.

Polda Metro Jaya juga menyediakan layanan 'trauma healing' bagi korban dan keluarga, sebagai bagian dari komitmen untuk melayani dan membantu pemulihan emosional pasca peristiwa ledakan. 

"Ini menjadi bagian dari komitmen Polda Metro Jaya untuk melayani, membantu korban dan para guru SMAN 72 Jakarta agar segera pulih dari tekanan emosional pasca peristiwa ledakan tersebut," ujar Budi.

Kronologi dan Rangkuman Fakta Ledakan

Insiden ledakan terjadi saat siswa dan guru sedang melaksanakan Shalat Jumat, yang menyebabkan 54 orang mengalami luka-luka. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menyatakan bahwa pihak kepolisian membuka posko di Rumah Sakit Yarsi dan RS Islam Cempaka Putih untuk membantu keluarga korban mencari anak-anak didik yang dirawat.

Meskipun beberapa korban telah dipulangkan, tujuh di antaranya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Yarsi. Direktur RS Yarsi, dr Muhammadi, melaporkan, enam orang masuk awal ke unit gawat darurat dan satu lagi diantar oleh keluarganya.

Berdasarkan investigasi awal, pelaku diduga merupakan salah satu siswa dari sekolah tersebut yang mengalami perundungan (bullying). Di lokasi kejadian, ditemukan benda yang mirip senjata airsoft gun dan revolver. Namun, setelah pemeriksaan dipastikan bahwa senjata tersebut adalah mainan.

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari serangan terorisme. 

"Jangan dikatakan ini 'jumping conclusion' bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana," kata Lodewijk.

Tindakan Sekolah dan Pemerintah

Pihak sekolah langsung menghentikan kegiatan belajar-mengajar hingga situasi dinyatakan aman. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memastikan bahwa seluruh biaya rumah sakit korban ledakan di SMAN 72 Jakarta akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

"Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh Pemprov, di mana saja rumah sakitnya," kata Pramono.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |