Liputan6.com, Jakarta - Dokter umum Ginnedy Ismail Yuan mengatakan bahwa teknologi diagnostik adalah hal penting dalam mendukung kesehatan populasi.
“Dengan diagnosa yang tepat, pasti obat yang diberikan oleh klinisi juga tepat. Kalau obat yang diberikan tepat, maka kemungkinan sembuhnya lebih baik,” kata dokter yang juga Marketing Director Sysmex Indonesia dalam media briefing The 10th Sysmex Indonesia Scientific Seminar di Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Marketing Manager PT Sysmex Indonesia, Agnes Octavia Lizandi, tidak memungkiri bahwa sistem diagnosis yang baik dapat meningkatkan angka harapan hidup. Sehingga, jumlah penduduk yang hidup hingga usia tua pun bisa bertambah.
Bagi populasi lanjut usia (lansia), pihak Agnes telah memberi dorongan sesuai kapasitasnya. Misalnya, dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang digalakkan pemerintah bagi lansia. Dalam program ini, pihak Agnes membantu dari sisi pemeriksaannya.
“Pemerintah punya program Prolanis, program untuk lanjut usia. Jadi ada monitoring yang berkala yang dari pemerintah sudah digariskan. Nah, kami sudah men-support dari sisi pemeriksaannya,” jelas Agnes kepada Health Liputan6.com.
Dukungan yang diberikan berupa diagnosis penyakit pada lansia dengan cara yang lebih mudah. Misalnya untuk tes urine albumin-creatinine ratio (uACR) guna mendeteksi masalah ginjal. Dulu deteksi ini dilakukan manual dan terpisah antara albumin dan kreatinin. Kini, dengan bantuan alat diagnostik, tes dapat dilakukan satu kali dengan hasil yang lengkap.
73 Persen Kematian Nasional Disebabkan Penyakit Tidak Menular
Sebelumnya dijelaskan, prevalensi penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat di Indonesia. PTM bertanggung jawab atas sekitar 73 persen dari seluruh kematian nasional menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Disebutkan pula bahwa Indonesia tengah menghadapi beban ganda penyakit (double disease burden). Ini adalah situasi meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker di tengah masih tingginya penyakit menular seperti tuberkulosis dan sepsis.
Kondisi ini menuntut penguatan sistem deteksi dini yang akurat dan terjangkau agar setiap individu dapat memperoleh intervensi tepat waktu sebelum penyakit berkembang menjadi kronis atau fatal.
Butuh Diagnosis Akurat
Maka dari itu, kebutuhan akan deteksi dini dan diagnosis yang akurat menjadi semakin mendesak.
Merespons situasi ini, Sysmex Indonesia kembali menggelar 10th Sysmex Scientific Seminar. Sebuah forum ilmiah dua tahunan yang menghadirkan para dokter ahli patologi klinik, dokter spesialis, akademisi, dan pemangku kepentingan kesehatan nasional untuk memperkuat peran diagnostik dalam mendukung kesehatan populasi yang berkelanjutan.
Dengan tema "Diagnostics at the Core: Strengthening Foundations for Sustainable Population Health," seminar ini menyoroti peran penting pemeriksaan diagnostik oleh laboratorium sebagai fondasi dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional. Ini sejalan dengan agenda Transformasi Kesehatan 2025-2029 Kementerian Kesehatan RI yang menekankan pendekatan promotif, preventif, dan deteksi dini penyakit.
Melalui sesi ilmiah lintas bidang meliputi hematologi, urinalisis, dan hemostasis, seminar ini menghadirkan inovasi diagnostik terkini yang dapat langsung diimplementasikan dalam praktik klinis. Mulai dari parameter lanjutan pada sepsis, evaluasi anemia dan thalasemia, hingga analisis koagulasi lanjutan untuk deteksi gangguan trombosis.
Setiap topik dirancang untuk membantu dokter dan laboratorium mengoptimalkan pemeriksaan dasar yang krusial sehingga diagnosis lebih cepat, terapi lebih tepat, dan biaya layanan kesehatan lebih efisien.
Inovasi Diagnostik yang Sesuai Kebutuhan Masyarakat Indonesia
Acara ini juga menghadirkan para pakar kesehatan diagnostik dan kesehatan populasi, termasuk Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan, Roy Himawan.
Dia memberikan pandangan strategis terkait arah transformasi layanan primer dan peran diagnostik dalam mendukung program deteksi dini dan skrining nasional.
Ada pula Presiden Direktur PT Sysmex Indonesia, Emilani Nababan, S.Si, Apt, MBA, yang menyampaikan upaya dalam menghadirkan inovasi diagnostik di Indonesia.
"Inovasi diagnostik yang tidak hanya mutakhir, tetapi juga relevan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan nasional. Melalui forum ini kami ingin mengajak para praktisi kesehatan bersama-sama memperkuat peran diagnostik sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit di Indonesia," ujarnya.
Sementara, Presiden dan CEO Sysmex Asia Pacific Pte. Ltd., Frank J. Buescher, menekankan pentingnya inovasi berbasis data untuk meningkatkan kesehatan populasi.
"Inovasi diagnostik tidak lagi berhenti pada hasil pemeriksaan, melainkan menjadi bagian dari ekosistem data yang mendukung pengambilan keputusan klinis dan kebijakan kesehatan. Melalui teknologi terintegrasi seperti Caresphere dan analisis berbasis machine learning, kami berupaya mendukung negara-negara termasuk Indonesia dalam membangun sistem kesehatan yang lebih adaptif dan berkelanjutan," ujarnya.
Tekan Beban Penyakit Kronis
Seminar ini juga menyoroti peran digitalisasi dan data-driven diagnostics yang mendukung harmonisasi hasil antar fasilitas dan pengambilan keputusan klinis yang lebih konsisten. Sejalan dengan fokus pemerintah pada integrasi sistem informasi kesehatan nasional.
Medical Scientific & Public Affairs Manager PT Sysmex Indonesia, Sully Kosasih, mengatakan, pemeriksaan diagnostik bukan sekadar alat bantu klinis individual, tetapi pilar utama kesehatan populasi.
“Dengan deteksi dini yang tepat, kita dapat menekan beban penyakit kronis, mempercepat pengobatan efektif, dan mendukung sistem kesehatan yang lebih tangguh dan efisien," ucapnya.
Dia meyakini bahwa keberlanjutan kesehatan masyarakat bergantung pada kolaborasi antara tenaga medis, pemerintah, dan industri diagnostik.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435343/original/050276500_1765021404-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435340/original/049073400_1765021357-tombotugin_lip6_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5084733/original/058243100_1736341631-20250108-Tjandra_Yoga_Aditama-ANG_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434557/original/027464600_1764932362-WhatsApp_Image_2025-12-05_at_5.57.33_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5434872/original/049282900_1764993764-rizka.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5431507/original/088147500_1764740449-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409669/original/016256700_1762868199-pexels-joris-neyt-512471-1337585.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5053157/original/009129000_1734343078-1734338193786_ciri-demam-karena-kecapekan-pada-anak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5434894/original/003503100_1764995446-sumarjaya.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5421671/original/039156000_1763955774-Fasilitas_Dapur_2_Satuan_Pelayanan_Pemenuhan_Gizi__SPPG_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376526/original/002811900_1760007161-sppg1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5038817/original/018757200_1733480769-fotor-ai-20241206172135.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5181437/original/012885100_1743979793-6c94bc67-c3c8-4107-9b85-6bd83668be8e.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4978695/original/009712500_1729761033-Screenshot_2024-10-24_153929.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5127398/original/065848400_1739171162-mufid-majnun-cM1aU42FnRg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434213/original/090792700_1764918890-edy_perpres.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5226660/original/050701400_1747753465-steptodown.com913068.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5434583/original/072066700_1764934343-lovely.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434166/original/027877400_1764916857-kekerasan_pada_balita.jpg)












:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5342972/original/013803200_1757405019-listya.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5276437/original/068077400_1751952590-beautiful-woman-taking-care-herself.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5161561/original/013565600_1741847087-1741841084965_apa-penyebab-usus-buntu.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306724/original/022117700_1754448645-kelley_mack.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299696/original/022467500_1753848306-woman-with-melanoma-her-skin.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5082175/original/058101700_1736233631-1736231098797_celana-abu-abu-cocok-dengan-baju-warna-apa.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5072311/original/012642500_1735547668-f9afe661-0a1f-4faa-9aac-eb2d502c9934.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3286207/original/019005400_1604455604-sembunyikan-kebotakan-suami-dilaporkan-istri-ke-poilisi.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5306234/original/056128800_1754380060-sad-asian-kid-touching-tummy.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3942749/original/085011900_1645583985-young-beautiful-woman-bathroom-with-towel-her-head-washes-her-face-with-tap-water.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5304594/original/039238700_1754278899-WhatsApp_Image_2025-08-04_at_10.38.18.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5024590/original/087816500_1732616772-cara-menghilangkan-perut-kembung.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305363/original/008311200_1754306127-WhatsApp_Image_2025-08-04_at_18.05.20.jpeg)