Vaksinasi 90 Persen Lebih Efektif Cegah Infeksi HPV Penyebab Kanker Serviks

2 days ago 8

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi HPV merupakan salah satu langkah pencegahan paling awal dan efektif untuk melindungi perempuan dari kanker leher rahim atau serviks.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine menjelaskan, imunisasi adalah upaya pertama yang harus dilakukan agar anak perempuan dapat terhindar dari penyakit ini. 

“Begitu banyaknya jenis kanker, yang paling kita syukuri adalah kanker leher rahim, 90% ternyata disebabkan oleh virus human papillomavirus,” ujarnya dalam acara Kelas Jurnalis 2025: Lawan Misinformasi Kanker Leher Rahim di Era AI, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).

Dalam sambutannya mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Drg. Monica R. Nirmala, juga menegaskan urgensi vaksinasi HPV. 

Monica menyampaikan bahwa setiap jam, dua perempuan meninggal karena kanker leher rahim. Setiap tahun, Indonesia diperkirakan memiliki 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian akibat penyakit ini. 

Padahal, kanker leher rahim adalah satu-satunya kanker yang bisa dicegah dengan imunisasi. Vaksin HPV terbukti lebih dari 90% efektif dalam mencegah infeksi HPV penyebab kanker.

Program Imunisasi HPV di Indonesia

Program imunisasi HPV awalnya diberikan kepada anak perempuan kelas 5 sebagai dosis pertama dan kelas 6 sebagai dosis kedua. 

“Sasaran kita adalah anak perempuan kelas 5 SD dosis pertama, kemudian anak kelas 6 SD untuk dosis kedua,” ungkap Prima.

Program diperluas hingga pada tahun 2023 seluruh daerah telah memberikan layanan imunisasi HPV sebagai bagian dari program nasional. Anak usia sekolah yang tidak duduk di bangku sekolah juga menjadi sasaran.

Berdasarkan rekomendasi WHO dalam position paper tahun 2022, imunisasi HPV untuk usia di bawah 20 tahun cukup satu dosis. Indonesia mulai mengikuti rekomendasi ini pada tahun ini. 

“Mulai tahun ini, kita sudah mengikuti pemberian imunisasi HPV ini cukup 1 dosis,” tuturnya. 

Anak perempuan kelas 5 atau usia 11 tahun menjadi sasaran utama, dan anak kelas 6 akan dikejar jika belum menerima vaksin sebelumnya. 

Mulai tahun 2025, skrining juga dilakukan untuk kelas 9 SMP atau usia 15 tahun bagi yang belum mendapatkan vaksin.

Kapan HPV Mulai Masuk ke Tubuh?

Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang, Profesor Soedjatmiko menjelaskan bahwa infeksi HPV dapat terjadi sejak usia sangat muda. 

“Virus-virus HPV sudah mulai masuk pada usia-usia 15, bahkan mungkin sebelumnya,” ujarnya.

Banyak infeksi HPV, sekitar 70–90% tidak bergejala, sehingga sering tidak disadari. Proses terjadinya kanker leher rahim berlangsung 15–20 tahun, sehingga vaksinasi harus diberikan sebelum seseorang terpapar virus.

Oleh karena itu, upaya seperti menjaga kebersihan atau konsumsi makanan tertentu tidak bisa menghentikan virus. 

“Makanan tidak bisa mematikan virus, yang bisa mematikan virus sampai hari ini adalah vaksin,” tegasnya. 

Menurutnya, vaksin bekerja dengan membentuk antibodi untuk melawan virus yang masuk ke tubuh.

Kenapa Imunisasi HPV Harus Dimulai Usia 11 Tahun?

Infeksi HPV terjadi sebelum usia 15 tahun, dan virus dapat menetap selama bertahun-tahun hingga memicu kanker pada usia dewasa. 

Menunda vaksinasi hingga dewasa membuat imunisasi menjadi tidak efektif jika virus sudah terlanjur masuk ke sel-sel leher rahim. 

Oleh karena itu, pemberian vaksin di usia 11 tahun menjadi langkah penting untuk perlindungan jangka panjang.

Meluruskan Misinformasi Seputar Vaksin HPV

Soedjatmiko juga meluruskan beberapa kesalahpahaman yang banyak beredar. 

Vaksin HPV tidak mengandung virus HPV. Isinya adalah protein yang menyerupai kapsul HPV, bersifat inaktif, tidak bisa berkembang biak, dan tidak bisa menyebabkan kanker. 

Penelitian di banyak negara menunjukkan, vaksin HPV aman, tidak menyebabkan infertilitas atau mandul, dan bisa diberikan pada anak yang belum menstruasi maupun yang sedang menstruasi. 

Pemeriksaan seperti pap smear, IVA, atau tes DNA HPV tidak diperlukan sebelum vaksinasi. Vaksin diberikan dengan suntikan di lengan, bukan di bagian tubuh lain seperti yang sering disalahpahami.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |