Liputan6.com, Jakarta - Di balik kekhidmatan ibadah Haji, ada ancaman kesehatan serius yang sering luput dari perhatian. Banyak jemaah berangkat dalam kondisi tidak fit. Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO-K, mengatakan, jangan sampai kondisi tidak mengenakkan ini malah memunculkan fenomena 'zombi' di Tanah Suci.
Bagaimana juga, kata Syarief, Haji dan Umrah adalah ibadah fisik yang menuntut stamina kuat. "Kita jangan sampai membawa 'zombi-zombi' ke Arab Saudi. Artinya, jemaah yang tidak fit, tidak siap secara fisik, lalu sampai di sana langsung sakit atau bahkan meninggal," ujarnya dalam sebuah acara belum lama ini.
Fenomena ini selaras dengan tingginya angka kesakitan dan kematian jemaah Indonesia yang beberapa tahun terakhir menjadi perhatian serius pemerintah Arab Saudi.
Data Kementerian Agama per Juni 2025 mencatat bahwa setiap tahun terdapat jutaan jemaah haji dan umrah. Pada musim haji 2025, lebih dari 22 persen jemaah haji (sekitar 44 ribu orang) termasuk kategori lanjut usia.
Jemaah Haji dengan Komorbid
Mayoritas dari mereka juga memiliki riwayat penyakit komorbid, dan tahun ini terjadi peningkatan jumlah jemaah yang membawa sepuluh komorbid terbanyak. Kelompok ini merupakan kelompok paling rentan.
"Di hotel pun banyak yang meninggal, bukan karena aktivitas, tapi karena penyakit yang dibawa dari Tanah Air," tambahnya.
Selain Haji, arus Umrah juga terus membludak. Indonesia mengirimkan sekitar 3 juta jemaah Umrah per tahun, atau 150.000–200.000 orang setiap bulan.
Aktivitas yang berlangsung tanpa henti ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit infeksi, mengingat jutaan orang dari ratusan negara berkumpul di satu tempat yang sama.
"Banyak sekali infeksi penularan karena begitu banyak orang berkumpul dan membawa virus dari berbagai negara," ujarnya.
Pemeriksaan Calon Jemaah Haji Harus Benar
Faktor lingkungan turut memperberat risiko. Suhu tinggi, kelembapan ekstrem, kontak erat, polusi udara, hingga kelelahan fisik membuat potensi penularan penyakit semakin besar, termasuk penyakit meningokokus invasif.
"Risiko semakin tinggi karena terdapat jutaan jemaah dari ratusan negara… termasuk dari wilayah sub-Sahara Afrika yang termasuk kawasan meningitis belt," ujar Syarief.
Kondisi tersebut membuat pemerintah Arab Saudi sempat mengeluarkan teguran diplomatik kepada Indonesia karena banyaknya jemaah yang terbang tanpa memenuhi istiṭho’ah kesehatan, yaitu kemampuan fisik untuk menjalankan ibadah.
"Pemeriksaannya harus benar, jangan sampai dokter mengisi asal-asalan lalu jemaah berangkat dalam kondisi kurang fit," tambahnya.
Selain penyakit bawaan, kelelahan ekstrem menjadi risiko lain yang sering terjadi. Banyak jemaah langsung melakukan aktivitas berat setelah perjalanan panjang hampir 10 jam.
Jalan kaki enam hingga delapan kilometer per hari adalah hal biasa selama musim haji. Tanpa kondisi fisik yang prima, risiko dehidrasi, kolaps, hingga kematian meningkat.
Vaksin Meningitis Konjugat untuk Calon Jemaah Haji
Untuk mencegah risiko wabah meningitis, vaksinasi menjadi langkah yang wajib dipenuhi jemaah. Vaksin meningitis konjugat wajib diberikan paling lambat 10 hari sebelum keberangkatan di fasilitas kesehatan yang berwenang menerbitkan e-ICV (Electronic–International Certificate of Vaccination).
"Vaksin meningitis konjugat diwajibkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi untuk mencegah penularan, kematian, hingga KLB penyakit meningokokus invasif. Manfaat vaksinasi meningitis terbukti berhasil menekan angka kejadian pada musim haji dan umrah 2001," lanjutnya.
Di kesempatan yang sama, Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI. MSc., menjelaskan, penyakit yang dikenal dengan nama invasive meningococcal disease (IMD) ini disebabkan infeksi bakteri Neisseriae meningitidis.
"Penularannya bisa melalui droplet saat batuk atau bersin, kontak erat dengan orang yang terinfeksi," katanya.
Lebih lanjut, Suzy mengingatkan bahwa penyakit ini berbahaya karena dapat menyebabkan kematian kurang dari 24 jam.
"Bila seseorang sembuh pun masih terdapat gejala sisa seperti kehilangan pendengaran, kejang, dan amputasi," katanya.

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5438205/original/064315100_1765274953-yuli_rsppu.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3288420/original/017717800_1604586187-sick-asian-young-woman-sneezing-into-tissue-paper-while-covered-with-blanket-sitting-sofa-living-room_34755-393.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5438098/original/043297500_1765272270-yuli.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436370/original/097242900_1765169457-dante_GLP-1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437280/original/000634000_1765247102-ear.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4616265/original/056461300_1697694747-flat-lay-cup-herbal-tea-with-plants.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428146/original/092095300_1764480695-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4058189/original/035152900_1655706364-Dinas_KPKP_Gelar_Sterilisasi_Kucing_dan_Vaksinasi_Rabies_Gratis-merdeka-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435739/original/036831200_1765093415-20251206_111110.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436656/original/046472300_1765181872-pic_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5054682/original/077394700_1734418042-400.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405644/original/021618400_1762491987-women-s-health-women-s-healthcare-concept-with-uterus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5084452/original/033272000_1736326442-image.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4978703/original/073338100_1729761195-fotor-ai-20241024155721.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292498/original/058229100_1753256778-ioSOwjt7TTqFZDZXYxVCkVbFVn7jTke0ELe2gV7N.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2377774/original/009378100_1538998229-Kepala_WHO_AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436537/original/024780900_1765178246-sumar.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436529/original/035596200_1765177082-starlink.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436484/original/055673400_1765175548-dante_dokter_magang.jpeg)











:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5342972/original/013803200_1757405019-listya.jpg)









:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5344870/original/016126900_1757495648-aman.jpg)







:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5360701/original/072243700_1758720836-20250924_120820.jpg)