Liputan6.com, Jakarta - Keputihan adalah kondisi yang dialami hampir semua perempuan. Namun, ketika kondisi keputihan berubah warna, berbau, atau menimbulkan rasa tidak nyaman, sebagian wanita mulai mencari solusi alami yang dianggap lebih aman.
Menurut dokter Danang Ardiyanto, MKM dari UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu RSUP Dr. Sardjito, beberapa tanaman herbal memang telah digunakan secara turun-temurun untuk membantu meredakan keluhan keputihan.
“Masyarakat sudah sejak lama memakai herbal, terutama untuk keputihan yang dipicu jamur atau bakteri. Selama penggunaannya benar, herbal bisa menjadi pendukung yang bermanfaat,” ujar Danang kepada Health Liputan6.com lewat pesan tertulis pada Senin, 8 Desember 2025.
Beberapa tanaman yang paling populer untuk mengatasi keputihan antara lain, daun sirih, kunyit, sambiloto, daun beluntas, dan ketepeng cina.
Tanaman-tanaman tersebut dipercaya memiliki sifat antiseptik, antijamur, dan antibakteri. Meski begitu, Danang mengingatkan penggunaan herbal tetap harus dilakukan secara tepat dan tidak menggantikan pemeriksaan medis, terutama bila kondisi memburuk.
"Namun, perlu ditekankan herbal membantu meredakan, bukan menggantikan diagnosis dokter terutama jika keputihan bau menyengat atau berubah warna," tekan Danang.
Kandungan Aktif Tanaman Herbal Untuk Mengatasi Keputihan dan Cara Kerjanya
Setiap herbal memiliki kandungan aktif yang berperan penting dalam menghambat bakteri dan jamur penyebab keputihan.
Daun sirih mengandung eugenol, flavonoid, dan tanin, yang bekerja menghambat pertumbuhan jamur Candida. Kunyit memiliki kurkumin yang bersifat anti inflamasi dan anti jamur, membantu meredakan gatal serta iritasi.
Lalu, sambiloto kaya andrographolide, dikenal sebagai antimikroba kuat. Sementara ketepeng cina memiliki flavonoid dan antrakuinon yang bersifat antijamur dan antiparasit.
Dengan memahami kandungan aktif tiap tanaman, perempuan dapat menggunakan herbal secara lebih bijak dan sesuai kebutuhan, bukan sekadar ikut tradisi tanpa mengetahui fungsinya.
Cara Aman Menggunakan Tanaman Herbal untuk Keputihan
Penggunaan herbal untuk keputihan umumnya terbagi menjadi dua metode yaitu dapat dikonsumsi dan pemakaian luar (topikal). Untuk konsumsi, kunyit maupun sambiloto dapat direbus dan diminum untuk mengurangi peradangan dari dalam.
Pemakaian luar lebih banyak menggunakan air rebusan daun sirih berikut cara amannya:
- Rebus 7-10 lembar daun sirih dengan tiga sampai empat gelas air.
- Gunakan setelah hangat untuk membasuh bagian luar vagina.
- Jangan memasukkan cairan ke dalam vagina karena dapat mengganggu flora baik pada vagina.
Pemakaian cukup dua sampai tiga kali seminggu. Danang mengingatkan, membersihkan area kewanitaan terlalu sering justru bisa mengganggu bakteri baik dan buat keluhan semakin parah.
Herbal dapat menjadi pendamping perawatan tapi tetap memerlukan cara pakai yang tepat agar manfaatnya optimal dan tidak menimbulkan iritasi baru.
Kapan Tanaman Herbal Tidak Boleh Digunakan?
Tidak semua perempuan cocok menggunakan herbal. Ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan. Herbal tidak dianjurkan untuk ibu hamil trimester pertama, perempuan dengan alergi atau iritasi setelah pemakaian, serta mereka yang mengalami perubahan keputihan yang mencurigakan.
Keputihan berbau amis kuat, berwarna kuning atau hijau, mengandung darah, atau disertai nyeri hebat harus segera diperiksakan.
“Kalau keluhan tidak membaik tiga hingga tujuh hari, itu tanda tubuh butuh evaluasi medis, bukan sekadar perawatan herbal,” jelas dokter lulusan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini.
Herbal dapat bermanfaat, tetapi bukan pengganti dokter. Dengan memahami batasan dan memperhatikan reaksi tubuh, perempuan dapat menjaga kesehatan area kewanitaan dengan cara yang lebih aman dan terarah.

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5438205/original/064315100_1765274953-yuli_rsppu.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3288420/original/017717800_1604586187-sick-asian-young-woman-sneezing-into-tissue-paper-while-covered-with-blanket-sitting-sofa-living-room_34755-393.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5438098/original/043297500_1765272270-yuli.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436370/original/097242900_1765169457-dante_GLP-1.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5437280/original/000634000_1765247102-ear.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4616265/original/056461300_1697694747-flat-lay-cup-herbal-tea-with-plants.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5428146/original/092095300_1764480695-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4058189/original/035152900_1655706364-Dinas_KPKP_Gelar_Sterilisasi_Kucing_dan_Vaksinasi_Rabies_Gratis-merdeka-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435739/original/036831200_1765093415-20251206_111110.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436656/original/046472300_1765181872-pic_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5405644/original/021618400_1762491987-women-s-health-women-s-healthcare-concept-with-uterus.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5054682/original/077394700_1734418042-400.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5084452/original/033272000_1736326442-image.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4978703/original/073338100_1729761195-fotor-ai-20241024155721.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5292498/original/058229100_1753256778-ioSOwjt7TTqFZDZXYxVCkVbFVn7jTke0ELe2gV7N.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2377774/original/009378100_1538998229-Kepala_WHO_AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436537/original/024780900_1765178246-sumar.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5436529/original/035596200_1765177082-starlink.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5436484/original/055673400_1765175548-dante_dokter_magang.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4394456/original/089008800_1681438022-7523fea7-9d9d-469e-8d10-e02bea73abc0.jpg)











:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5342972/original/013803200_1757405019-listya.jpg)









:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5344870/original/016126900_1757495648-aman.jpg)







:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5360701/original/072243700_1758720836-20250924_120820.jpg)