Gerakan Ayah Mengambil Raport: Peran Sederhana Bapak yang Berdampak Besar pada Prestasi Anak

3 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Raport ke Sekolah (Gemar). Dalam Surat edaran Mendukbangga/Kepala BKKBN Nomor 14 tahun 2025 menyebutkan bahwa program ini bertujuan agar peran ayah semakin kuat dalam mengasuh dan mendidik anak.

Tidak hanya ibu, peran ayah juga krusial bagi perkembangan anak. Kehadiran ayah mampu memberikan kedekatan emosional sehingga ini akan berdampak positif pada mental anak yang mudah percaya diri, nyaman, dan siap menerima pembelajaran di sekolah.

Sejalan dengan itu, sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa peran ayah memiliki pengaruh yang unik terhadap hasil pendidikan anak. Mengutip situs The Guardian pada Kamis, 18 Desember 2025, anak-anak dengan peran ayah yang aktif cenderung berprestasi di sekolah.

Hal-hal sederhana seperti mengambil raport, membacakan buku, bermain, dan menggambar bersama terbukti mampu mendukung peningkatan belajar anak secara signifikan. Aktivitas tersebut juga tidak membutuhkan waktu lama, cukup 10 menit sehari hasil pendidikan anak bisa terlihat perbedaannya.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterlibatan ayah lebih besar dalam membentuk pendidikan dasar anak. Hal ini karena peningkatan terlihat signifikan di tahun pertama sekolah. Sementara itu, peran ayah yang aktif saat anak usia lima tahun membantu anak dapat melalui asesmen yang setara dengan usia tujuh tahun.

Perbedaan Peran Ayah dan Ibu

Hasil studi juga menemukan perbedaan antara peran ayah dan ibu. Hal yang membedakannya adalah peran ayah lebih berdampak pada capaian pendidikan anak. Sedangkan peran ibu berpengaruh pada pembentukan perilaku, emosional, dan sosial.

Untuk memastikan anak memiliki capaian pendidikan yang baik, para ayah disarankan agar meluangkan waktu untuk terlibat dalam aktivitas bersama anak. Baik bermain maupun aktivitas yang edukatif setiap minggu. Menurut para ahli, keterlibatan ayah dalam aktivitas terstruktur mampu mendorong perkembangan kognitif dan kemampuan bahasa anak.

Di samping itu, para ahil juga menyarankan agar sekolah dan para pendidik mencatat detail kontak orangtua secara rutin. Dalam hal ini sekolah harus mengembangkan strategi positif untuk melibatkan para ayah. Hal ini juga menjadi pertimbangan lembaga pendidikan untuk mempertimbangkan peran ayah dalam kebijakannya.

Seorang peneliti dari Leeds University di Inggris, Helen Norman, mengatakan bahwa pengasuhan anak kerap dilakukan oleh ibu. Hal ini karena para ibu cenderung memegang peran sebagai pengasuh utama. Maka dari itu, ayah harus berbagi peran pengasuh dengan ibu agar anak mendapat hasil pendidikan yang lebih baik.

Hasil Pendidikan Cerminan Interaksi Ayah dan Anak

Helen Dodd, profesor psikologi dari Exeter Medical School di Inggris, menyebutkan bahwa perbedaan peran asuh ayah dan ibu tercermin dalam hasil pendidikan anak. Meskipun partisipasi ayah terbilang penting, akan lebih baik jika keduanya terlibat bersama dalam aktivitas bermain dan belajar.

Oleh karena itu, peran ayah sebaiknya tidak diabaikan. Walaupun kecil, perkembangan anak pasti dan terjadi sangat signifikan.

Studi ini meneliti kurang lebih 5.000 rumah tangga di Inggris dengan anak-anak kelahiran tahun 2000 hingga 2002. Melalui catatan pendidikan resmi setiap anak dan basis data nasional, peran ayah terbukti memberikan pengaruh positif pada prestasi anak.

Menurut hasil, dampak ini terlepas dari jenis kelamin, etnis, usia di tahun ajaran, atau pendapatan rumah tangga. Meski begitu, studi juga melihat adanya kemungkinan dampak buruk yang signifikan dari kemiskinan terhadap proses pendidikan usia dini.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |