Kalender Februari 2026: Peringatan Hari Kanker Sedunia dan Pesan Kemanusiaannya

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Kalender Februari 2026 tepatnya pada tanggal 4 menunjukkan adanya peringatan penting, yakni Hari Kanker Sedunia. Hari internasional yang diperingati setiap tanggal 4 Februari ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kanker, mendorong pencegahannya, dan memobilisasi tindakan untuk mengatasi epidemi kanker global.

Peringatan hari ini dipimpin oleh Union for International Cancer Control (UICC) dan dicetuskan pada tahun 2000. Hari Kanker Dunia mengingatkan kembali pentingnya tindakan pribadi, kolektif, dan pemerintah, untuk bekerja sama mencegah jutaan kematian akibat kanker.

Dan, memastikan akses terhadap pengobatan dan perawatan kanker yang menyelamatkan jiwa adil bagi semua orang. "Tanpa memandang siapa Anda dan di mana Anda tinggal," mengutip worldcancerday.org, Senin (29/12/2025).

Tema Hari Kanker Sedunia 2025-2027 adalah Disatukan oleh Keunikan atau United by Unique.

Kanker lebih dari sekadar diagnosis medis --- ini adalah masalah yang sangat pribadi. Di balik setiap diagnosis terdapat kisah manusia yang unik. Kisah tentang duka, rasa sakit, penyembuhan, ketahanan, cinta, dan banyak lagi.

Itulah mengapa pendekatan perawatan kanker yang berpusat pada pasien, yang sepenuhnya mengintegrasikan kebutuhan unik setiap individu, dengan kasih sayang dan empati, menghasilkan hasil kesehatan terbaik.

Setiap pengalaman dengan kanker itu unik dan butuh kerja sama semua orang untuk menciptakan dunia yang lebih mampu mencegah kanker atau menyembuhkannya sejak dini.

Hari Anti Sunat Perempuan

Selain Hari Kanker Sedunia, Kalender Februari 2026 juga menunjukkan peringatan penting lain yakni Hari Nol Toleransi bagi Praktik Sunat Perempuan atau Hari Anti Sunat Perempuan yang jatuh pada tanggal 6.

Sunat perempuan adalah salah satu bentuk kekerasan yang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyatakan praktik sunat perempuan tidak memiliki manfaat medis dan justru berisiko jangka panjang.

“Praktik sunat perempuan tidak memiliki manfaat medis dan justru berisiko jangka panjang. Tahun 2021 sebanyak 50,5 persen perempuan pernah mengalami sunat perempuan sedangkan dari hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) tahun 2024, jumlah perempuan yang mengalami sunat perempuan mulai menurun (46,3 persen),” kata Arifah dalam Peluncuran Analisis Mendalam Hasil SPHPN 2024 di Jakarta, Kamis (04/12/2025).

Hasil analisis mendalam SPHPN tahun 2024 memberikan gambaran nyata tentang kekerasan terhadap perempuan dan praktik sunat perempuan di Indonesia.

“Yang menyedihkan, sekitar 41,4 persen praktik sunat perempuan melibatkan tindakan yang menyebabkan pelukaan sesuai kriteria WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pada bagian sensitif perempuan dan hampir separuhnya dilakukan oleh tenaga kesehatan.”

Untuk itu, pemerintah berkomitmen menghentikan praktik sunat perempuan melalui regulasi yang lebih kuat, edukasi publik, dan kolaborasi lintas sektor.

Hari Persatuan Farmasi Indonesia

Beranjak ke tanggal 13 Februari, ada Hari Persatuan Farmasi Indonesia. Pemilihan tanggal ini dilatarbelakangi oleh terbentuknya Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) pada 13 Februari 1946 di Hotel Merdeka Yogyakarta.

Dilansir iai.id, PAFI dibentuk oleh Zainal Abidin yang kemudian menjadi Ketua PAFI pertama. PAFI hadir sebagai organisasi profesi yang mewadahi profesi Asisten Apoteker (AA) seluruh Indonesia atau Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).

PAFI saat ini menjadi organisasi farmasi pertama dan tertua di Indonesia. Pada masa kolonial Belanda, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) belum dibentuk karena hanya pendidikan asisten apoteker saja yang dapat menjalankannya. Bahkan, rintisan harus dididik langsung dari Belanda.

Kemudian pada 15 September 1965, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) diresmikan. Sebenarnya, ISFI sudah hadir dengan nama IAI sejak 18 Juni 1955.

Dalam Kongres XVIII ISFI di Jakarta pada 7-9 Desember 2009, ISFI kemudian kembali menjadi IAI. Saat ini, IAI hadir sebagai organisasi profesi apoteker, sedangkan PAFI mewadahi ahli farmasi (AA atau TTK).

Mengenal Farmasi

Sebagai informasi, farmasi adalah salah satu bidang keprofesian dalam tenaga kesehatan. Profesi ini merupakan kombinasi antara ilmu kesehatan dan kimia.

Mereka bertanggung jawab untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Farmasi menjadi salah satu profesi penting yang harus ada di setiap negara, termasuk Indonesia.

Saat ini, farmasi di Indonesia terus berkembang untuk terus memperbaiki kualitas dan meningkatkan sumber daya manusianya. Melalui perjalanan panjang, farmasi Indonesia telah menempati peranan penting dan besar terhadap perjuangan bangsa Indonesia hingga sekarang.

Oleh karena itu, perlu adanya apresiasi untuk para apoteker maupun ahli farmasi. Salah satunya adalah dengan memperingati Hari Persatuan Farmasi Indonesia setiap 13 Februari.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |