Mengapa Kalsium Bisa Mengeras di Pembuluh Darah Jantung? Ini Penjelasan dan Prosedur Penanganan

Liputan6.com, Kuala Lumpur Penumpukan kalsium di pembuluh darah jantung alias kalsifikasi vascular kerap menyulitkan dokter untuk membuka sumbatan dan memasang stent (ring jantung) dengan aman.

Kondisi ini membuat arteri yang seharusnya fleksibel menjadi kaku, mengeras, dan akhirnya membuat prosedur menjadi lebih kompleks.

Seperti ditunjukkan dokter konsultan ahli jantung Suren Thuraisingham di Cardiac Vascular Sentral Kuala Lumpur (CVSKL). Rabu pagi, 26 November 2025, Suren dan rekan-rekannya tengah sibuk memantau jantung pasien lewat monitor. Ia menunjukkan gambar jantung pasien dengan bercak-bercak putih memanjang.

“Kalau lihat gambar ini, lihat ada banyak putih-putih, itu kalsium, kalsium itu dari kolesterol yang sudah lama berada di sini, kalsium ini keras dan jika sudah sampai tahap yang lebih besar dia bisa menyebabkan penyempitan aliran darah,” jelas Suren di Kuala Lumpur, Malaysia.

Jika sumbatannya lebih dari 60 hingga 70 persen maka perlu intervensi seperti pemasangan stent. Sementara prosedur rotablator sudah jarang digunakan di rumah sakit ini. Prosedur rotablator atau rotablasi adalah teknik khusus yang digunakan untuk menangani penyumbatan arteri koroner kompleks dengan menghilangkan plak yang mengalami kalsifikasi, sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung.

“Itu cara rawatan untuk mengeluarkan, membuang kalsium, untuk melembutkan saluran itu, kan dia macam batu. Ini adalah salah satu cara untuk merawat penyumbatan saluran yang ada plak kalsiumnya.”

Prosedur rotablator sudah dilakukan sejak 30 tahun lalu dan kini sudah ada alat baru untuk mengeluarkan penumpukan kalsium di jantung.

“Sekarang kita ada alat baru jadi sekarang jarang kita menggunakan rotablator karena kita menggunakan balon yang ada counter shock wave (gelombang kejut balik). Jadi ini memberikan tekanan bum bum bum dari sistem hidrolik dan bisa pecahkan kalsium.”

Kini ada pula jenis balon (balloon) terbaru yang di permukaan kulitnya dilengkapi biji-biji besi. Ketika balon ini dikembangkan, maka besi itu bisa memecahkan kalsium.

“Ini balon LithiX dan kita adalah rumah sakit pengguna ini terbesar di dunia masa ini,” jelas Suren.

Suren menambahkan, efektivitas prosedur menggunakan balon LithiX sangat besar, setara dengan rotablator. Namun, tanpa efek bahaya dari rotablator.

Rotablator adalah kateter fleksibel dengan burr (berupa balon berduri) kecil berlapis berlian di ujungnya. Burr ini berputar cepat dan mengebor plak keras yang menyumbat arteri kemudian memecahnya.

Jika tidak dioperasikan dengan tepat, gerakan rotasi burr selama prosedur dapat menyebabkan robekan pada dinding arteri yang menyebabkan perdarahan dan komplikasi. Dalam prosedur LithiX, risiko ini tak dijumpai.

Suren mencatat, selain pasien Malaysia, banyak pula pasien yang datang dari Indonesia dan beberapa sudah melakukan prosedur balon LithiX ini.

“Ramai, ya ada beberapa (yang melakukan prosedur LithiX), usianya macam-macam 60-70, kalsium (di jantung) biasanya terkait dengan umur,” ucapnya.

CVSKL adalah rumah sakit jantung dan pembuluh darah terpadu yang dibuka pada November 2017. RS ini memiliki spesialisasi dalam menangani pasien dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.

RS ini dilengkapi dengan fasilitas modern dan menyediakan berbagai layanan diagnostik, terapeutik, dan preventif kardiologi, kardiotoraks, dan vaskular.

Terletak di pusat transportasi kota, Kuala Lumpur Sentral sehingga mudah diakses dengan LRT, MRT, kereta api, bus, taksi, atau KLIA Ekspres. Pasien juga dapat menemukan berbagai hotel, apartemen layanan, dan pusat perbelanjaan yang dapat dicapai dengan berjalan kaki.

Ada setidaknya 6 program di rumah sakit ini, termasuk diagnostik jantung, program aritmia, jantung dan paru-paru, program jantung struktural, vaskular & endovaskular, dan program CHIP (complex high-risk indicated procedures/prosedur indikasi berisiko tinggi yang kompleks).