Program Keluarga SIGAP Fokus pada Keberlanjutan, Sukses Jangkau 83 Ribu Anak Baduta dan Tingkatkan Peran Ayah

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Program Keluarga SIGAP berupaya untuk mempertahankan keberlanjutannya sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anak usia 0-24 bulan di Indonesia. Kampanye perubahan perilaku yang dimulai sejak 2023 ini, kini telah menyelesaikan fase scale-up, menargetkan lebih banyak keluarga dengan fokus pada tiga perilaku utama yaitu imunisasi rutin lengkap, cuci tangan pakai sabun, serta pemberian makanan bergizi dan camilan sehat.

Program Keluarga SIGAP merupakan singkatan dari Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan, yang menyasar para orang tua baduta dengan visi menjangkau satu juta anak di seluruh Indonesia. Inisiatif ini lahir dari aliansi antara Gavi, Unilever, dan The Power of Nutrition, yang diimplementasikan oleh WPP Media melalui pendekatan berbasis komunitas dan media.

Program Keluarga SIGAP Hadir Langsung di Tiga Kabupaten

Setelah uji coba pada 2023 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Keluarga SIGAP memperluas pelaksanaan program di tahun 2025 ke tiga wilayah yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Brebes di Jawa Tengah, dan Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat.

Beragam kegiatan digelar, mulai dari pelatihan kader posyandu, kunjungan rumah, kelas ibu baduta, pelibatan ayah, hingga kampanye media. Seluruh aktivitas diarahkan untuk mendorong penerapan tiga perilaku kesehatan penting bagi tumbuh kembang anak.

Hingga Oktober 2025, program Keluarga SIGAP telah diterapkan di 638 desa yang berada di bawah 81 puskesmas di tiga kabupaten tersebut. Sebanyak 6.239 kader dari 4.227 posyandu telah mendapatkan pelatihan komunikasi holistik untuk meningkatkan kesadaran orang tua baduta mengenai praktik kesehatan dasar bagi anak.

Dalam periode tersebut, Program Keluarga SIGAP berhasil menjangkau 83.298 anak baduta, memperlihatkan komitmen kuat untuk meningkatkan kesehatan anak melalui intervensi berbasis komunitas.

Dorong Peran Ayah dan Mengatasi Norma Gender

Program SIGAP menekankan pentingnya keterlibatan ayah dalam menjaga kesehatan anak. Sebagai pengambil keputusan utama dalam keluarga, ayah dinilai memiliki peran strategis dalam memastikan imunisasi dan perilaku kesehatan berjalan optimal.

Namun, pelaksana di lapangan masih menemukan hambatan berupa norma gender yang membuat peran kesehatan anak lebih banyak dibebankan kepada ibu, serta kesenjangan praktis seperti akses waktu dan peran kerja ayah.

Untuk menjawab tantangan ini, Keluarga SIGAP menggelar kegiatan “Minggu Bersama Ayah SIGAP” secara serentak di Kabupaten Banjar, Brebes, dan Sukabumi pada September 2025. Program ini dikemas melalui berbagai aktivitas sosialisasi yang menarik, baik online, on air, maupun off air.

Rangkaian kegiatan mencakup kompetisi foto, talkshow radio, serta permainan edukatif mengenai pentingnya tiga perilaku kesehatan SIGAP. Inisiatif ini berhasil menarik 617 ayah, menjangkau 4.000 pendengar radio, dan meraih lebih dari 6.000 pengguna di media sosial. Upaya tersebut menjadi langkah efektif untuk mendorong keterlibatan ayah secara lebih luas sekaligus mengatasi norma gender yang selama ini membatasi partisipasi mereka dalam pengasuhan kesehatan anak.

Program Keluarga SIGAP turut memaksimalkan pendekatan digital guna memperkuat pesan perubahan perilaku. Berdasarkan data dari Mei sampai September 2025, kampanye media Keluarga SIGAP berhasil meraih lebih dari 796 juta impresi di berbagai platform. Rata-rata pesan kampanye menjangkau lebih dari 9,2 juta khalayak di YouTube, lebih dari 17,2 juta di META, serta lebih dari 2,9 juta di TikTok.

Kader Lebih Percaya Diri Dampingi Orang Tua

Team Leader Program Keluarga SIGAP (WPP Media Indonesia), Ardi Prastowo mengatakan pihaknya berbesar hati melihat perubahan perilaku yang terjadi pada para orang tua baduta di wilayah cakupan Program Keluarga SIGAP.

“Semoga ini bisa menjadi awal yang baik untuk menciptakan generasi emas yang kita cita citakan bersama,” ujar Ardi.

Sementara itu, Sriyani dari Desa Sawojajar, Brebes mengatakan senang sekali ngobrol dengan kader SIGAP ini. 

“Saya diajari cara yang gampang untuk bikin makanan sehat buat anak saya. Padahal dulu dia buang air besarnya susah dan tidak teratur, hasilnya sering rewel karena sembelit. Sekarang hamdallah lancar, dan anak saya makin sehat dan berenergi terus,” ucap Sriyani.

Seorang Kader Posyandu dari Kabupaten Banjar, Jariani mengakui sebagai kader merasa percaya diri mendampingi orang tua baduta.

“SIGAP memberi kami banyak media permainan untuk menyampaikan edukasi. Dengan SIGAP, saya belajar cara komunikasi yang efektif untuk mengajak orang tua memberikan ASI eksklusif dan MPASI sehat. Alhamdulillah, bukan hanya ibu, tapi ayah, kakek, dan nenek juga antusias menerima informasi yang kami sampaikan,” jelas Jariani.

Kepala Desa Cilangkap Kecamatan Lengkong di Kabupaten Sukabumi mengapresiasi kehadiran program Keluarga SIGAP.

"Kami melihat perubahan nyata di desa. Orang tua lebih aktif datang ke Posyandu dan mulai menerapkan pola hidup sehat. Kami berkomitmen melanjutkan SIGAP melalui dana desa," ungkap Mista.

Perwakilan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Brebes, Emi Sri Hartati, SKM, menegaskan sebuah program, cita-cita, maupun tujuan tidak akan berhasil jika hanya diupayakan oleh Dinas Kesehatan Daerah saja. Diperlukan dukungan, kolaborasi dan sinergi dari para camat, kepala desa serta Puskesmas untuk mempercepat penurunan stunting pada tahun 2026. 

“Kami berharap keberlanjutan program perubahan perilaku dapat terus berjalan demi mewujudkan Brebes lebih sehat sehingga bisa menjadikan Brebes Beres,” tegas Emi.

Sejalan dengan Agenda Generasi Emas 2045

Program SIGAP sejalan dengan target nasional Generasi Emas 2045, yaitu membentuk generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh. Untuk memastikan keberlanjutan, desa-desa diimbau mengintegrasikan program ini ke dalam perencanaan dan penganggaran desa.

Keterlibatan para kepala desa, camat, dan perangkat daerah menjadi kunci agar SIGAP tidak hanya menjadi program sementara, tetapi menjadi bagian dari sistem pembangunan desa secara berkelanjutan.

Gavi, Unilever, dan The Power of Nutrition mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung keberlanjutan Program Keluarga SIGAP. Karena masa depan anak Indonesia dimulai dari keluarga yang sigap membangung fondasi kesehatan anak sedini mungkin.

(*)

Read Entire Article
Helath | Pilkada |