Tips Memilih Masker Wajah Sesuai Masalah Kulit untuk Hasil Maksimal

Liputan6.com, Jakarta - Masker wajah masih menjadi salah satu produk skincare yang banyak digemari karena praktis dan mampu memberikan efek instan pada kulit. Namun, memilih masker tidak bisa sembarangan. Jenis kulit, kebutuhan kulit, hingga cara pemakaian yang tepat sangat menentukan hasil akhirnya.

Medical Innovation dari Sozo Skin, dr. Dinda Fath, MBBS, mengatakan, konsumen sebaiknya memahami kondisi kulitnya sebelum membeli masker apa pun. Menurutnya, setiap jenis kulit membutuhkan pendekatan berbeda.

"Kulit kering atau dehidrasi sebaiknya memilih masker dengan hyaluronic acid dan ceramide. Untuk kulit berminyak atau acne-prone, kandungan seperti clay, sulfur, atau salicylic acid lebih tepat," ujar Dinda kepada Health Liputan6.com dalam sebuah kesempatan.

Dinda, menambahkan, pemilik kulit sensitif dapat memilih masker yang menenangkan dengan kandungan panthenol atau centella asiatica. Sementara kulit kusam dapat memperoleh manfaat lebih dari masker yang mengandung vitamin C sebagai brightening agent.

Selain menyesuaikan dengan jenis kulit, kandungan aktif juga memegang peranan penting. Masker idealnya dipilih berdasarkan tujuan penggunaan, apakah membutuhkan hidrasi, soothing, brightening, oil-control, atau efek anti-aging.

Dinda mengingatkan agar konsumen tidak hanya fokus pada klaim produk. "Perhatikan juga formulasi. Hindari masker dengan kadar alkohol tinggi atau bahan iritan lain karena justru bisa memperburuk kondisi kulit," ujarnya.

Jenis masker wajah yang beredar di pasaran cukup beragam. Masing-masing memberikan manfaat yang berbeda dan cocok untuk kondisi tertentu.

1. Sheet mask: bekerja melalui efek oklusif sehingga efektif meningkatkan hidrasi.
2. Clay mask: menyerap minyak berlebih dan membantu mengontrol sebum pada kulit berminyak.
3. Exfoliating mask: biasanya mengandung AHA/BHA untuk mengangkat sel kulit mati dan memperbaiki tekstur kulit.

Apa saja fungsi masker wajah? Menurut Dinda, masker wajah memberikan sejumlah manfaat yang bisa dirasakan dalam waktu singkat, mulai dari hidrasi, menenangkan kulit, hingga memaksimalkan penyerapan bahan aktif skincare berikutnya.

"Masker bisa membantu mengurangi iritasi ringan dan meningkatkan water content di epidermis. Untuk kulit berminyak, clay mask sangat membantu mengontrol produksi sebum," katanya.

Penggunaan masker wajah juga perlu memperhatikan durasi dan frekuensi. Umumnya, masker digunakan satu sampai tiga kali per minggu. Namun, untuk beberapa jenis seperti sheet mask, penggunaan harian tetap aman selama kulit membutuhkannya.

"Sheet mask ideal digunakan 15 hingga 20 menit. Clay mask jangan dibiarkan sampai kering atau pecah, karena bisa membuat kulit semakin kering. Bilas saat masih sedikit lembap," kata Dinda.

Material sheet mask juga memengaruhi kenyamanan dan hasil. Cotton atau non-woven memberikan hidrasi moderat, cocok untuk daily soothing. Hydrogel menawarkan sensasi dingin dan hidrasi lebih intens, ideal untuk kulit sensitif atau iritasi ringan.

Ada juga bio-cellulose yang memiliki serat mikro rapat sehingga dapat meningkatkan penyerapan bahan aktif, memberikan deep hydration, dan memperkuat skin barrier. Sementara Tencel atau lyocell menawarkan kenyamanan lebih dan retensi air tinggi, cocok untuk kulit sensitif yang membutuhkan hidrasi mendalam.