6 Ciri Myasthenia Gravis yang Sering Dianggap Cuma Capek Biasa

1 day ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Rasa lelah sering dianggap sebagai hal wajar, terutama di tengah aktivitas harian yang padat. Namun, jika tubuh terasa lemas secara berulang, bahkan tanpa aktivitas berat, bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan biasa.

Salah satu penyakit yang kerap muncul dengan gejala seperti ini adalah Myasthenia Gravis (MG), penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf dan otot. 

Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Ahmad Yanuar Safri, menjelaskan bahwa gejala Myasthenia Gravis sering disalahartikan sebagai kelelahan biasa. Akibatnya, penyakit ini sulit dikenali sejak dini dan terlambat ditangani.

"Banyak masyarakat yang mengabaikan gejala seperti kelopak mata yang sering turun atau suara yang tiba-tiba menjadi sengau. Mereka mengira itu hanya akibat kelelahan karena pekerjaan," kata dr. Ahmad dalam diskusi media “Myasthenia Gravis: Lebih dari Sekedar Lelah” pada Sabtu, 12 Juli 2025.

Berikut enam ciri khas Myasthenia Gravis yang sering disalahartikan sebagai kelelahan biasa:

1. Mudah Lelah Saat Beraktivitas

Penderita Myasthenia Gravis biasanya mengalami kelelahan berlebih meskipun hanya melakukan aktivitas ringan. Otot-otot menjadi cepat lelah dan membutuhkan waktu istirahat untuk kembali berfungsi normal.

"Ototnya jadi mudah lelah, setelah istirahat dia akan baik kembali. Itu yang membedakan dengan kelemahan otot akibat kondisi lain," jelas dr. Ahmad.

2. Kelopak Mata Turun (Ptosis)

Salah satu gejala awal yang paling sering terjadi adalah ptosis, atau turunnya salah satu atau kedua kelopak mata. Menurut dr. Ahmad, sekitar 80 persen pasien MG menunjukkan gejala awal dari mata. 

"Gejala awalnya biasanya dari mata, bisa kelopak mata turun atau pandangan menjadi ganda," katanya.

3. Penglihatan Ganda (Diplopia)

Selain ptosis, penderita juga bisa mengalami penglihatan ganda. Gejala ini muncul karena otot-otot mata tidak mampu bekerja dengan baik akibat terganggunya sinyal antara saraf dan otot.

4. Sulit Berbicara, Mengunyah, atau Menelan

Ciri lain yang sering muncul adalah gangguan pada otot-otot wajah, seperti kesulitan berbicara, mengunyah makanan, atau bahkan menelan. Ini terjadi karena otot wajah juga bisa terkena dampak Myasthenia Gravis.

"Ada sekitar 20 persen pasien yang gejala awalnya muncul dari otot mengunyah dan menelan," tambah dr. Ahmad.

5. Lemas pada Lengan atau Kaki

Penderita juga kerap merasakan lemas pada tangan atau kaki, meski tidak habis beraktivitas berat. Gejala ini sering kali disangka hanya kelelahan biasa, padahal bisa menjadi indikasi gangguan neuromuskular.

6. Sulit Bernapas (pada Kasus Berat)

Pada kondisi yang lebih serius, Myasthenia Gravis dapat menyebabkan kesulitan bernapas akibat otot-otot pernapasan yang melemah. Gejala ini jarang terjadi pada tahap awal, namun sangat berbahaya jika tidak segera ditangani.

"Ada 1 persen kasus yang dimulai dari otot pernapasan. Ini jarang terjadi, tapi bisa fatal kalau belum didiagnosis dan tiba-tiba masuk ICU," ujar dr. Ahmad.

Jangan Diagnosis Sendiri, Segera ke Dokter

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang mencoba mendiagnosis gejala sendiri lewat internet, yang justru bisa memperparah kondisi. Hal ini disampaikan oleh dr. Zicky Yombana, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RS Brawijaya Saharjo sekaligus penyintas Myasthenia Gravis.

"Di era digital ini, banyak yang terjebak dalam ‘Jebakan Dr. Google’. Padahal, diagnosis dini adalah kunci mencegah komplikasi seperti krisis miastenik," ujar dr. Zicky.

President Director Menarini Indonesia, Idham Hamzah, juga menekankan bahwa rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai MG dapat berdampak fatal.

"Masyarakat umum masih belum tahu tentang MG, dampaknya MG, sengsaranya pasien yang terkena MG," pungkas Idham.

Mengenali gejala Myasthenia Gravis sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Jika Anda atau orang terdekat mengalami kelemahan otot yang datang dan pergi, jangan anggap remeh. Segera konsultasikan ke dokter saraf untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

Foto Pilihan

Seorang anak perempuan Palestina mencari jalan di antara reruntuhan bangunan yang dihantam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza tengah pada 10 Juli 2025. (Eyad BABA/AFP)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |