Liputan6.com, Jakarta Vaksin tuberkulosis (TBC) M72/AS01E besutan Bill Gates diuji coba di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bersama founder Gates Foundation, Bill Gates di Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025.
Apa itu vaksin TBC M72/AS01E?
Vaksin M72/AS01E adalah vaksin yang dikembangkan oleh GSK (GlaxoSmithKline) dan Aeras dengan dukungan Bill & Melinda Gates Foundation serta Wellcome Trust.
Menurut peneliti utama nasional vaksin TBC, Profesor Erlina Burhan, vaksin tersebut telah dikembangkan sejak awal 2000-an. Sebelumnya menunjukkan perlindungan sekitar 50 persen dalam uji klinis fase 2b selama tiga tahun pada orang dewasa dan vaksin TB M72 adalah kandidat terkini.
Vaksin ini tengah dalam uji klinis fase 3 yang dimulai sejak Maret 2024. Uji coba ini berlangsung di lima negara yakni Indonesia, Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi dengan melibatkan 20.000 subjek.
Menurut Erlina, vaksin ini berpotensi menjadi vaksin TB baru pertama dalam lebih dari satu abad.
“Vaksin ini berpotensi menjadi vaksin TB baru pertama dalam lebih dari satu abad yang melindungi remaja dan dewasa dari TB paru,” kata Erlina dalam temu media secara daring pada Maret 2025.
Pendiri Microsoft sekaligus filantropis asal Amerika Serikat, Bill Gates, hari ini dijadwalkan berkunjung ke Indonesia menemui Presiden Prabowo. Salah satu agendanya adalah membahas program makan bergizi gratis, bahkan Bill Gates akan meninjau langsu...
Diklaim Bisa Cegah 76 Juta Kasus TB Baru
Erlina menambahkan, jika vaksin TB M72 berhasil maka ada sejumlah manfaat yang bisa dirasakan, yakni:
- Remaja dan dewasa (hingga usia 50) dapat terlindungi dari TB. Mengingat, vaksin BCG yang selama ini digunakan hanya melindungi bayi dan tidak cukup untuk melindungi remaja hingga dewasa.
- Dengan vaksin M72, sekitar 76 juta kasus TB baru bisa dicegah.
- Efikasi vaksin M72 pada fase 2 diketahui sebesar 50 persen, ini sudah memenuhi syarat vaksin dan mampu mencegah TB paru hingga tiga tahun.
- Dengan vaksin M72, maka 8,5 juta nyawa bisa diselamatkan dari bahaya TB.
Health Liputan6.com juga berkesempatan bertemu dengan perwakilan Gates Foundation untuk Asia Selatan dan Tenggara. Disampaikan bahwa bila vaksin ini berhasil maka bisa mengurangi beban Indonesia dalam menghadapi tuberkulosis.
"Jika vaksin ini berhasil, itu dapat membantu mengurangi penularan dan kematian akibat tuberkulosis," kata Direktur Gates Foundation untuk Asia Selatan dan Tenggara, Hari Menon dalam roundtable bersama media pada Rabu, 7 Mei 2025.
Rampung pada Akhir 2028
Erlina menyampaikan, vaksin M72 diperkirakan rampung pada akhir 2028.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalusia berharap vaksin ini mulai diberikan kepada masyarakat pada 2029.
“Harapannya vaksin ini selesai 2028 dan 2029 mulai roll out vaksinasi TB di masyarakat,” kata Rizka dalam kesempatan yang sama.
Erlina pun menyampaikan harapan, dengan bantuan pemerintah, vaksin ini dapat memenuhi 4 aspek penting, yakni 4A:
- Availability (ketersediaan): Vaksin harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan berkelanjutan.
- Accessibility (aksesibilitas): Vaksin harus dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
- Affordability (keterjangkauan): Biaya vaksinasi tidak boleh menjadi penghalang.
- Acceptability (penerimaan): Edukasi dan komunikasi risiko sangat penting untuk pemahaman masyarakat.
Kronologi Perkembangan Uji Klinis Vaksin TB M72 di Indonesia
Erlina pun menerangkan kronologi perkembangan uji klinis vaksin M72 di Indonesia. Keterlibatan Indonesia dalam penelitian vaksin TB ini dimulai pada 2022, di tahun tersebut Indonesia bergabung ke uji klinis.
Memasuki 2023, para peneliti Indonesia yang dipimpin Prof. Erlina melakukan finalisasi protokol dan mengajukan 10 lokasi penelitian. Dari 10, terpilih lima lokasi yang memenuhi kriteria yakni Universitas Indonesia (UI), Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), RS Persahabatan, RS UI, dan RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Pada awal hingga pertengahan 2024, penelitian ini lolos kaji etik kemudian mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Penandatanganan perjanjian uji klinis pun dilakukan hingga mendapat persetujuan material transfer agreement.
Juni hingga Agustus 2024 dilakukan investigator meeting dan site initiation visit. Berlanjut pada September 2024 hingga 6 Maret 2025 dilakukan proses rekrutmen partisipan dan 1.389 dari 2.000 partisipan yang dibutuhkan sudah terekrut.