Jelang Hari Pertama Masuk Sekolah, Ini Cara Siapkan Mental Anak agar Percaya Diri

2 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta Sebagian anak akan menjalani hari pertama masuk sekolah pada esok, 14 Juli 2025. Ada yang masuk TK, ada juga yang masuk SD atau tingkatan yang lebih tinggi.

Hari pertama masuk sekolah bisa menjadi momen yang mendebarkan, bukan hanya bagi anak, tetapi juga bagi orangtua. Psikolog Sri Damayanti mengungkapkan bahwa sebelum hari pertama masuk sekolah penting bagi orangtua untuk menyiapkan mental anak.

“Anak perlu dibantu membayangkan bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan, penuh permainan, teman baru, dan guru yang baik,” ujar Sri mengutip laman Kota Tangerang.

Persiapan ini dilakukan sebelum masuk sekolah sehingga anak memiliki bayangan megnenai kondisi sekolah dan orang-orang yang ada di sana.

Sri mengungkapkan bahwa penting untuk melibatkan akan dalam mempersiapkan kebutuhan sekolah. Termasuk menyiapkan alat sekolahnya.

Lalu, sebelum hari pertama sekolah upayakan tidur yang cukup agar bisa bangun di pagi hari dengan segar.

Saat Hari Pertama Masuk Sekolah

Ketika hari pertama masuk sekolah tiba, pastikan datang lebih awal. Orangtua bisa mengajak anak berkeliling melihat kembali lingkungan sekolah lalu berkenalan dengan teman baru.

Sebelum masuk kelas atau berbaris berikan pelukan dan semangat kepada anak.

Sri juga mengingatkan agar orangtua juga bisa menenangkan diri. Hilangkan perasaan khawatir orang tua agar anak percaya diri.

Pada anak yang masih ingin didampingi orangtua maka penting untuk mengikuti arahan guru kelas.

"Jika anak belum mandiri dan masih ingin didampingi, silakan orang tua mendampingi di kelas dan ikuti arahan guru kelas dan percayakan guru akan mampu menanganinya. Jika anak sudah mandiri lepas dengan orang tua berikan kepercayaan kepada anak," katanya.

Usai Hari Pertama Masuk Sekolah, Ajak Ngobrol

Ketika hari pertama masuk sekolah sudah selesai coba ajak anak untuk bercerita secara santai. Misalnya sambil makan bersama atau makan camilan.

Saat mengobrol, jangan fokus pada hal buruk yang terjadi seperti tangisannya saat terpisah dari orangtua. Sri, mengingatkan agar orangtua fokus pada hal baik yang sudah terjadi seperti anak sudah menggunakan seragam dan mau datang ke sekolah.

"Percakapan dapat ditutup dengan mengucapkan selamat karena anak sudah mencoba masuk sekolah, dan semangati untuk terus melakukannya," kata Sri.

Tak ada salahnya memberikan apresiasi agar anak lebih yakin bahwa dirinya berani menghadapi dunia baru di sekolah barunya.

Foto Pilihan

Seorang anak perempuan Palestina mencari jalan di antara reruntuhan bangunan yang dihantam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza tengah pada 10 Juli 2025. (Eyad BABA/AFP)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |