Anak Susah Makan? Coba Bekal Makan Siang Seimbang yang Disarankan Dokter Ini

9 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang merupakan hal penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Dokter Nadhira Nuraini Afifa, MPH, mengatakan bahwa untuk memastikan gizi yang seimbang dalam bekal makan siang anak, dibutuhkan makanan dengan kandungan protein hewani yang cukup.

"Kalau anak sekolah yang masih istirahat siang saja, bisa diberi bekal seperti sandwich isi ayam, atau nasi dengan telur. Itu sudah cukup baik," ujar dr. Nadhira dalam konferensi pers GuardianCares pada Selasa, 15 Juli 2025.

"Kalau makan siang bisa diselingi dengan yang lebih berat, misalnya ditambah susu atau sumber protein hewani lainnya," tambahnya.

Berikut ini tiga poin penting dari penjelasan dr. Nadhira terkait asupan gizi anak yang sehat, terjangkau, dan seimbang:

1. Protein Hewani Tak Harus Mahal

Menurut dr. Nadhira, kampanye tentang pentingnya protein hewani seringkali menimbulkan kesalahpahaman.

Banyak orang mengira protein hewani harus berasal dari makanan mahal seperti salmon. Padahal, sumber protein hewani yang terjangkau seperti telur pun sudah cukup.

"Telur itu satu butir sekitar dua ribu rupiah. Jadi, kalau bisa mengonsumsi telur tiga kali sehari pun sudah sangat baik," ujarnya.

2. Edukasi Gizi Masih Kurang

Sayangnya, kesadaran akan pentingnya gizi anak masih rendah, terutama di daerah. Banyak masyarakat yang masih berfokus pada asupan karbohidrat saja.

"Di daerah, mindset-nya masih nasi dan mie. Padahal asupan gizi anak harus lebih seimbang, tidak hanya karbohidrat," kata dr. Nadhira.

Dia juga menyoroti anggapan keliru yang masih banyak berkembang di masyarakat, yakni bahwa anak gemuk dianggap sehat.

"Masalah gizi di Indonesia itu dua, gizi buruk dan obesitas. Keduanya sama-sama banyak. Jadi, perlu edukasi bahwa status gizi anak yang baik harus dinilai oleh dokter atau tenaga medis, bukan berdasarkan penampilan fisik saja," tambahnya.

3. Gizi Seimbang dan Aktivitas Harian Sangat Penting

Pola makan anak sangat dipengaruhi oleh kebiasaan orang tua. Untuk membentuk kebiasaan makan bergizi, orang tua harus menjadi contoh.

"Orang tuanya juga harus punya kebiasaan makan dengan gizi seimbang. Kalau orang tuanya makan sehat, anak juga akan ikut," ujar dr. Nadhira.

Selain asupan gizi, anak juga perlu dibiasakan aktif bergerak dalam keseharian, seperti berjalan kaki ke sekolah.

"Pastikan nutrisinya mencakup karbohidrat, lemak, dan protein dalam jumlah yang cukup. Komponen paling penting untuk pertumbuhan anak adalah protein, karena berfungsi dalam menambah tinggi badan, perkembangan otot, dan tulang," katanya.

dr. Nadhira juga mengingatkan pentingnya peran lemak untuk perkembangan otak,"Jangan lupakan lemak, terutama jenis EPA dan DHA yang penting untuk otak."

Dia juga menekankan bahwa edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat juga harus diberikan sejak usia sekolah.

Foto Pilihan

Seorang anak perempuan Palestina mencari jalan di antara reruntuhan bangunan yang dihantam serangan Israel di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza tengah pada 10 Juli 2025. (Eyad BABA/AFP)
Read Entire Article
Helath | Pilkada |