Ligaolahraga.com -
Faith Kipyegon, pelari legendaris asal Kenya, nyaris mencatat sejarah pada Kamis (24/6) malam di Paris ketika ia gagal tipis dalam upayanya menjadi perempuan pertama yang menembus batas empat menit untuk lari satu mil.
Meski tidak berhasil, ia mencatat waktu 4:06.42, waktu tercepat yang pernah dicapai seorang perempuan dalam sejarah — meskipun tidak akan diakui sebagai rekor dunia karena status lomba yang tidak resmi.
Ajang ini berlangsung di Stade Charléty dalam acara bertajuk "Breaking4: Faith Kipyegon vs. the 4-Minute Mile", disponsori oleh Nike.
Didesain khusus untuk rekor, lomba ini melibatkan 13 pacemaker (11 pria, dua wanita), perlengkapan aerodinamis, dan teknologi Wavelight yang memberikan panduan kecepatan.
Meskipun berhasil mengungguli rekor dunia resminya sendiri, 4:07.64, catatan waktunya tidak masuk buku rekor karena tidak dilakukan dalam perlombaan resmi yang diakui oleh World Athletics.
“Aku sudah memberikan segalanya hari ini,” kata Faith Kipyegon sambil terjatuh di garis finis. “Ini bukan tentang strategi balapan. Aku telah membuktikan bahwa ini mungkin. Jika bukan aku, maka akan ada orang lain. Aku tidak akan kehilangan harapan — aku akan terus mencoba.”
Acara ini dirancang meniru upaya sukses Eliud Kipchoge menembus dua jam di maraton. Kondisi saat lomba hampir ideal: suhu 25°C, angin tenang, dan dukungan ribuan penonton.
Namun, untuk menembus 4 menit, Kipyegon harus menjalani empat lap dengan kecepatan dua detik lebih cepat dari rekor pribadinya — target yang sangat sulit.
Sepanjang lomba, Faith Kipyegon menempel ketat di jalur dalam, dilindungi oleh pacemaker untuk mengurangi hambatan angin.
Namun kelelahan mulai tampak di tengah lomba. Di lap terakhir, meskipun ia berjuang habis-habisan, jam digital sudah melewati angka empat menit sebelum ia mencapai garis akhir.
Dengan nada ringan, Kipyegon berkelakar, “Lain kali kita akan kejar cahaya itu,” merujuk pada lampu Wavelight yang terus memandunya tapi akhirnya menjauh di lap terakhir.
Lebih dari sekadar waktu, usahanya memiliki makna simbolik yang besar. “Kita tidak terbatas,” katanya, menyampaikan pesan kepada putrinya dan seluruh anak perempuan di dunia. “Batas itu hanya ada dalam pikiran kita. Semuanya mungkin jika kita berani mencoba. Kita kuat. Teruslah berjuang.”
Di antara penonton hadir legenda atletik Carl Lewis dan sahabat sekaligus ikon maraton Kenya, Eliud Kipchoge.
Meski rekor resminya tetap bertahan, upaya Kipyegon menjadi titik balik dalam mengejar batas 4 menit bagi pelari perempuan — sebuah pencapaian yang dulu dianggap mustahil.
Tujuh puluh satu tahun setelah Roger Bannister memecahkan batas 4 menit untuk pria, usaha gigih Kipyegon menunjukkan bahwa harinya perempuan melakukannya juga mungkin sudah dekat.
Artikel Tag: Faith Kipyegon
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/faith-kipyegon-gagal-tembus-rekor-lari-satu-mil-di-bawah-empat-menit