Kurus Doang Ngga Cukup, Perempuan 30 Tahun Harus Punya Massa Otot

Liputan6.com, Jakarta - Saat memasuki umur 30 tahun, banyak perempuan mulai merasakan perubahan pada tubuh mereka. Lutut tiba-tiba sering terasa ngilu, pinggang mudah pegal, dan stamina tidak lagi sekuat dulu. Padahal, aktivitas sehari-hari tetap harus dijalani seperti biasa. Di titik inilah pentingnya memiliki massa otot yang cukup.

Co-founder Salsalivefit Gym, Salsabila Avinandita Karsawinata, otot adalah fondasi bagi tubuh perempuan. Otot menjaga tulang dan organ-organ penting tetap terlindungi serta membantu tubuh bergerak lebih kuat.

"Jika otot berkurang, tubuh bisa semakin ringkih dan keluhan fisik akan lebih sering muncul," kata Salsabila di Grand Opening Salsalivefit Gym pada Minggu, 26 Oktober 2025.

Namun, kenyataannya, banyak perempuan ingin mulai olahraga tapi justru merasa takut ketika datang ke gym. Ada rasa terintimidasi melihat orang lain yang sudah lebih mahir, atau khawatir berlatih di tempat yang didominasi laki-laki. Akhirnya, niat untuk memperkuat tubuh jadi tertunda.

Kenapa kita harus meningkatkan massa otot? Menurut Salsabila, perempuan punya banyak fase dalam hidup. Mulai dari masa remaja, menstruasi, kehamilan, melahirkan, menyusui, hingga menopause dan pre-menopause. Semua fase ini membutuhkan kesiapan tubuh yang kuat.

Salsabila, menjelaskan, otot memiliki peran penting dalam melindungi tulang dan organ-organ penting. Jika tubuh tidak punya cukup otot, keluhan seperti sakit lutut atau sakit pinggang akan sering muncul. Itu adalah tanda bahwa otot dalam tubuh sedang berkurang kekuatannya.

Apalagi ketika umur sudah masuk 30 tahun, massa otot secara alami akan menurun. Oleh sebab itu, membangun otot bukan sekadar untuk tampil lebih bagus, tapi untuk memastikan tubuh tetap kuat menjalani setiap fase kehidupan.

Salsabila menegaskan bahwa cara paling aman dan tepat untuk perempuan umur 30 tahun ke atas dalam memulai latihan adalah latihan otot. 

Di Salsalivefit Gym, mereka memfokuskan program pada tiga hal utama, yaitu strength, toning, dan mobility. "Ketiganya dirancang supaya tubuh semakin kuat dan tetap bisa bergerak dengan nyaman," ujarnya.

Latihan otot juga disebut dapat membantu perempuan tetap awet muda. Ketika otot kuat, tubuh lebih terjaga, postur lebih baik, dan aktivitas sehari-hari terasa lebih ringan.

Selain olahraga, nutrisi jadi bagian penting dalam pembentukan otot. Salsabila menyebutkan bahwa asupan protein harus tercukupi, karena protein adalah nutrisi yang paling diperlukan agar otot bisa terbentuk.

Melansir dari laman American Sports and Fitness Association, protein berperan penting dalam perbaikan, pemulihan, dan pertumbuhan otot setelah berolahraga.

Makanan tinggi protein sangat penting untuk menjaga massa otot rangka dan mengoptimalkan laju muscle protein synthesis (MPS) selama dan setelah berolahraga.

Salsabila juga menekankan bahwa di Indonesia, pemenuhan protein justru menjadi tantangan. Oleh sebab itu, perempuan harus lebih memperhatikan pilihan makanan mereka agar kebutuhan protein harian bisa terpenuhi dengan baik.

Berapa lama seseorang akan merasakan perubahan setelah rutin latihan? Tidak ada satu jawaban pasti. 

Salsabila, mengatakan, setiap orang memiliki respons tubuh yang berbeda. Ada yang baru sekali datang sudah merasa lebih enak badannya, ada juga yang membutuhkan beberapa kali latihan untuk merasakan perubahan.

Bagi Salsabila, yang terpenting adalah menikmati proses. Dia tidak pernah berfokus pada goal tertentu yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Menurutnya, proses menuju tubuh yang lebih sehat dan kuat adalah hal utama yang harus dinikmati oleh setiap perempuan.