Sakit Kepala Berat dan Nyeri Ganggu Aktivitas, Ini Penyebab yang Sering Terjadi & Cara Mengatasinya

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada yang lebih merepotkan daripada serangan sakit kepala berat dan nyeri di tengah jadwal padat. Bayangkan, lagi banyak agenda rapat, deadline sudah di depan mata, tiba-tiba rasa nyeri menusuk muncul tanpa aba-aba. Dampaknya bikin fokus hilang seketika dan kinerja ikut terganggu.

Sebenarnya masalah sakit kepala berat dan nyeri yang mengganggu tidak muncul begitu saja. Ada sejumlah faktor pemicu yang melatarbelakanginya, mulai dari stres berlebihan, kurang tidur, hingga pola makan yang salah. Meski disadari, kesibukan kerja membuat faktor pemicu sering kali diabaikan.

Masalah sakit kepala berat dan nyeri tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dengan mengenali penyebab serta mencari penanganan yang tepat sejak dini menjadi langkah penting agar keluhan tidak semakin parah.

Penyebab Sakit Kepala Berat dan Nyeri yang Sering Diabaikan

1. Stres Berlebih

Stres yang berlebihan menjadi salah satu penyebab paling umum sakit kepala, terutama tipe tension-type headache (TTH). Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Peningkatan hormon ini membuat otot di leher, bahu, dan kepala menjadi tegang sehingga memicu nyeri mencengkram di kepala. Stres kronis bahkan dapat mengubah cara otak memproses sinyal nyeri, membuat seseorang lebih sensitif terhadap sakit kepala.

2. Kurang Tidur

Kekurangan tidur dapat mengganggu keseimbangan zat kimia otak, termasuk serotonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur, apabila terganggu akan mengakibatkan sakit kepala.. Inilah sebabnya sakit kepala sering muncul setelah malam dengan tidur yang tidak cukup. Secara ilmiah, orang dewasa dianjurkan untuk tidur 7–9 jam per malam. Tidur kurang dari 6 jam secara rutin akan meningkatkan risiko sakit kepala kronis dan dapat menurunkan kemampuan konsentrasi.

3. Pola Makan Tidak Teratur

Melewatkan jam makan dapat menurunkan kadar gula darah (hipoglikemia) yang memicu otak kekurangan energi. Gejalanya termasuk sakit kepala, lemas, dan sulit fokus. Selain itu, konsumsi kafein yang berlebih juga dapat berisiko menimbulkan caffeine withdrawal headache ketika efek kafein hilang. Begitu pula asupan gula berlebih juga dapat memicu lonjakan dan penurunan drastis kadar glukosa yang akhirnya menimbulkan sakit kepala. 

Untuk mencegah sakit kepala akibat pola makan tidak teratur, pastikan menjaga pola makan yang teratur dan seimbang, serta menghindari konsumsi makanan yang dapat memicu sakit kepala.

4. Perubahan Cuaca & Aktivitas Luar Ruangan

Perubahan cuaca ekstrem, seperti naik-turunnya tekanan udara, kelembapan berlebih, suhu tinggi, dan angin kencang, bukan sekadar mengganggu kenyamanan, tapi juga dapat memicu sakit kepala berat. Begitu pula dengan aktivitas luar ruangan, terutama olahraga intens atau paparan panas matahari langsung, yang kerap menjadi pencetus sakit kepala.

Cara Redakan Sakit Kepala Berat dan Nyeri

Untuk pertolongan pertama meredakan sakit kepala berat dan nyeri, kamu bisa pilih bodrex Extra. bodrex Extra dengan Smart Formula dirancang untuk bekerja cepat meredakan sakit kepala berat dan nyeri tanpa menimbulkan rasa kantuk sehingga kamu bisa segera kembali fokus dan menjalani rutinitas tanpa hambatan. Varian unggulan dari brand asli 100% Indonesia ini sudah lama menjadi pilihan masyarakat sejak 1971. 

Sakit kepala berat dan nyeri bisa menyerang kapan saja, tetapi bukan berarti kita harus diam dan pasrah. Dengan penanganan cepat dari bodrex Extra, rutinitas jadi tidak terganggu, target tetap tercapai, dan impian tetap bisa diwujudkan.

So, Pastikan selalu sedia bodrex Extra di rumah dan di kantor sebagai pertolongan pertama. Dapatkan produknya di toko terdekat, mini market, apotek, atau pesan langsung melalui e-commerce.