Ligaolahraga.com -
Berita Liga 1 Indonesia: Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menceritakan situasi saat dia mendapat kabar timnya keluar sebagai juara. Kepastian ini diterima setelah Persebaya gagal menang melawan Persik.
Nasib Maung Bandung ditentukan klub pesaing yang dipaksa gigit jari. Perolehan poin para kompetitor dipastikan tidak bisa mengejar skuat asuhan Bojan Hodak tersebut yang kokoh di puncak klasemen.
Ketika para pemainnya melakukan nonton bareng, ia memilih untuk diam di rumah dan istirahat. Bahkan ketika sudah terbangun, dia memilih untuk bekerja dengan berada di depan komputer tanpa menghiraukan laga Persik kontra Persebaya.
Dia baru menyadari timnya menjadi juara pada Senin (5/5) menjelang petang. Telepon selulernya tidak kunjung henti berdering dan terdengar suara sorak sorai warga di depan kediamannya dan baru setelah itu, dia menyadari Persib sukses meraih trofi.
"Ya, saya sedang tidur (ketika laga berlangsung). Sebenarnya saat saya bangun skornya sudah 3-1 tapi kemudian saat saya sedang bekerja dengan komputer saya dan tiba-tiba ponsel mulai berdering, pesan-pesan masuk dan saya bisa mendengar dari luar ada teriakan, sorak-sorai, kembang api dinyalakan dan saat itu saya tahu hasil pertandingannya," terang sang pelatih di Stadion GBLA, Rabu (7/5).
Mengetahui timnya keluar sebagai juara secara back to back, Bojan merasakan perasaan yang luar biasa. Karena menurutnya tidak mudah untuk menjadi nomor satu di Indonesia. Apalagi timnya bisa mendapatkan itu secara dua kali beruntun.
Banyak faktor yang menurutnya membuat Liga Indonesia sulit untuk dijinakkan. Selain jumlah kontestannya yang banyak, jarak antara satu kota ke kota lainnya itu panjang yang tentunya membuat tenaga dari pemain makin terkuras.
"Rasanya luar biasa. Lihat, memenangkan liga itu selalu menjadi hal yang paling sulit. Terus terang, untuk memenangkan liga Indonesia itu memang lebih sulit dibandingkan negara-negara lain karena sangat banyak perjalanan yang harus ditempuh," ujarnya.
"Liganya sangat panjang. Jarak yang harus ditempuh, khususnya bagi kami, setiap pertandingan kami harus naik bus selama tiga jam. Itu selalu berat. Kadang-kadang bisa delapan, sembilan, bahkan sepuluh jam," imbuhnya.
Karena itu, penghormatan menurutnya perlu didapat oleh pemain yang sudah berjuang dengan keras satu musim. "Jadi itu tidak mudah, namun pada akhirnya, hal ini menunjukkan bahwa anak-anak memang pantas mendapatkannya, bahwa mereka itu benar-benar yang terbaik," tukasnya.
Artikel Tag: bojan hodak, Persib
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/cerita-bojan-terlambat-sadari-persib-segel-gelar-juara-liga-1