Ligaolahraga.com -
Berita F1: Usai dipecat Red Bull, Christian Horner langsung dikaitkan dengan beberapa tim besar Formula 1. Namun, para pengamat menilai ada risiko besar yang menyertai jika tim-tim F1 lainnya memutuskan untuk merekrutnya.
Setelah lebih dari dua dekade memimpin Red Bull Racing, Christian Horner kini menghadapi ketidakpastian masa depan di dunia Formula 1. Namanya disebut-sebut masuk dalam radar tim-tim besar seperti Ferrari dan Alpine. Namun, analis F1 dari BBC, Andrew Benson, memperingatkan bahwa potensi perekrutan Horner tidak lepas dari berbagai risiko strategis maupun reputasional.
Horner dipecat oleh Red Bull pekan lalu, menyusul konflik internal dan penurunan performa tim yang menyebabkan mereka terlempar dari persaingan gelar di musim 2025. Mobil RB21 mengalami masalah keseimbangan, dan kepergian desainer legendaris Adrian Newey juga memperparah situasi.
“Horner memang berhasil membawa Red Bull ke delapan gelar dunia pembalap dan enam konstruktor, tapi beberapa keputusan serta gaya manajemennya turut menjadi alasan kepergiannya,” tulis Benson dalam laporan Q&A BBC Sport.
Salah satu kekhawatiran utama adalah gaya kepemimpinan Horner yang cenderung ingin mengendalikan semua aspek tim. Benson menekankan bahwa pendekatan ini mungkin tidak cocok bagi struktur organisasi modern seperti di Ferrari atau Alpine, yang harus tunduk pada dewan eksekutif masing-masing.
“Di Ferrari, ia akan tetap berada di bawah ketua John Elkann dan CEO Benedetto Vigna. Di Alpine, jawabannya kepada dewan Renault. Pertanyaannya: apakah Horner bersedia berada di bawah sistem seperti itu?” kata Benson.
Selain aspek struktural, ada pula bayang-bayang kontroversi yang masih melekat. Horner sempat terseret tuduhan perilaku tak pantas dan kontrol yang bersifat koersif terhadap seorang karyawan wanita pada awal musim 2024. Meski ia dinyatakan bebas oleh dua penyelidikan internal Red Bull, kasus tersebut belum menemukan penyelesaian di luar tim.
“Selama isu tersebut belum diselesaikan secara menyeluruh, tim manapun yang mempekerjakan Horner akan menghadapi risiko reputasi yang serius,” tambah Benson.
Sementara itu, nama Laurent Mekies kini menggantikan posisi Horner di Red Bull. Tim berharap pendekatan baru ini dapat membantu mengembalikan stabilitas serta memperkuat hubungan internal menjelang paruh kedua musim.
Artikel Tag: Christian Horner, F1 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/christian-horner-diincar-tim-f1-lain-tapi-ada-risiko-besar-menanti