Ligaolahraga.com -
Berita Liga Inggris: Manajer Bournemouth, Andoni Iraola, menyatakan bahwa membangun kedalaman skuad akan menjadi prioritas penting pada bursa transfer musim panas ini. Hal ini tak lepas dari krisis cedera yang dialami timnya sepanjang musim 2024-25, terutama pada pergantian tahun, yang sempat membuat The Cherries hanya memiliki 11 pemain senior outfield yang tersedia.
Situasi darurat tersebut bahkan memaksa gelandang Lewis Cook tampil sebagai bek kanan demi menambal lubang di lini belakang. Krisis dimulai usai kemenangan atas Everton pada awal Januari, momen ketika Bournemouth mencatatkan rekor delapan laga tak terkalahkan di Premier League.
Namun malapetaka datang bertubi-tubi. Dua striker utama, Evanilson dan Enes Unal, harus menjalani operasi – Evanilson mengalami patah tulang metatarsal, sementara Unal mengalami cedera ligamen lutut (ACL) yang membuatnya absen hingga akhir musim.
Dalam laga tandang ke markas Chelsea, bangku cadangan The Cherries hanya diisi oleh Justin Kluivert dan Daniel Jebbison, yang baru kembali dari masa pinjaman di Watford. Kluivert bahkan harus dimainkan lebih awal karena James Hill mengalami cedera.
Kendati demikian, performa tim tak menurun. Mereka bermain imbang di Stamford Bridge dan secara mengejutkan menang telak 4-1 atas Newcastle di St James’ Park, meski skuad sangat minim pengalaman – hanya 33 penampilan Premier League di bangku cadangan, 24 di antaranya milik kiper Mark Travers.
Momentum positif berlanjut dengan kemenangan 5-0 atas Nottingham Forest yang saat itu berada di peringkat ketiga. Hanya Marcus Tavernier yang kembali ke skuad dalam laga tersebut. Meski akhirnya kalah dari Liverpool dan rekor 11 laga tak terkalahkan terhenti, Bournemouth langsung bangkit dengan kemenangan 3-1 atas Southampton.
Ironisnya, performa tim justru menurun saat pemain-pemain utama mulai kembali. Setelah menang atas Southampton pada Februari — saat Alex Scott dan Luis Sinisterra kembali tampil — The Cherries tidak menang lagi hingga April. Dalam periode itu, mereka menelan empat kekalahan tipis dan dua hasil imbang.
Andoni Iraola mengindikasikan bahwa kelelahan para pemain yang terus tampil saat krisis, ditambah kurangnya performa dari pemain yang baru kembali dari cedera, menjadi faktor yang memengaruhi hasil buruk tim. Saat ditanya apakah membangun kedalaman skuad menjadi prioritas musim panas ini, Iraola menjawab kepada Daily Echo bahwa hal itu memang penting, tetapi tak mudah diwujudkan.
“Setiap manajer tentu ingin punya dua pemain top di setiap posisi,” ujar Andoni Iraola. “Tapi kalau mereka top, mereka mungkin tidak mau duduk di bangku cadangan. Sangat sulit punya 25 pemain dengan level yang sama dan semuanya bahagia, baik saat dimainkan maupun tidak.”
Selain itu, aspek finansial juga menjadi tantangan tersendiri. Menurut Iraola, harus ada keseimbangan dalam membangun skuad: antara kualitas, fleksibilitas, dan kebahagiaan pemain. “Kuncinya adalah semua pemain merasa dihargai dan punya kontribusi dalam tim. Kami harus menemukan keseimbangan yang tepat.”
Ia juga menyoroti pentingnya memiliki pemain serbaguna yang bisa bermain di beberapa posisi. Menurutnya, pemain semacam itu sangat berharga dalam menyusun skuad dengan jumlah ideal. “Contohnya, Pep Guardiola sendiri pernah mengatakan dia ingin skuad yang ramping. Tapi jika cedera melanda, kualitas bisa turun. Di sisi lain, jika punya terlalu banyak pemain dan tak ada cedera, maka yang tak bermain akan kecewa. Ini pekerjaan rumit bagi direktur teknik.”
Mengakhiri pernyataannya, Iraola menegaskan bahwa Bournemouth memang kekurangan opsi di lini depan sepanjang musim, terutama karena Luis Sinisterra dan Enes Unal absen hampir sepanjang waktu. Dengan musim baru di depan mata, fokus The Cherries akan tertuju pada memperkuat skuad tanpa kehilangan keharmonisan di ruang ganti — tantangan besar yang kini ada di tangan Iraola dan tim manajemen.
Artikel Tag: Andoni Iraola, Bournemouth
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/andoni-iraola-fokus-bangun-kedalaman-skuad-bournemouth