Cerita Pria Surabaya Ikuti Program Vasektomi Setelah Jajal Berbagai Alat Kontrasepsi

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Vasektomi adalah kontrasepsi pria yang dapat dilakukan sebagai upaya menjaga pasangan sekaligus membangun keluarga berencana.

Seperti dilakukan Alam Go, pria asal Surabaya yang pada 11 April lalu mantap melakukan vasektomi demi istri dan anak-anaknya.

“Ide awalnya itu karena saya melihat istri saya melahirkan anak yang pertama, dia enggak cocok dengan obat anti pain (anti nyeri), sampai bengkak semua sampai dibawa ke IGD, alergi sama obat anti pain,” kata Alam kepada Health Liputan6.com saat dihubungi pada Kamis (8/5/2025).

Menyambut anak kedua, hal serupa pun terjadi dan membuat Alam tak sampai hati melihat kondisi istrinya.

“Kami memutuskan untuk punya dua anak, yang kedua itu sudah konsultasi dengan dokter tapi dikasih morfin. Jadi anti pain-nya diganti morfin, tetap tidak bisa, tetap sakit semua.”

Keduanya pun berpikir untuk kontrasepsi. Berbagai alat kontrasepsi dicoba, mulai dari kontrasepsi barrier yakni kondom. Namun, penggunaan kondom tidak cocok bagi mereka karena menimbulkan iritasi.

“Terus istri saya sudah sempat pakai IUD juga, itu enggak cocok juga, pendarahan terus menstruasinya jadi lama, sampai 10 hari. Konsultasi ke dokter katanya enggak cocok. Di situ lah saya harus bertindak, saya nyari-nyari KB itu apa yang permanen ternyata vasektomi tok.”

“Kalau yang disuntik itu kan masih penelitian, ada suntik KB pria, belum pasti. Dan untuk vasektomi pun saya nggak cepat (memutuskannya). Itu sekitar tiga tahunan saya berpikir, cari data, saya tanya ke orang-orang yang sudah vasektomi dan saya akhirnya mantap memutuskan vasektomi,” jelasnya.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usulkan rencana baru keikutsertaan dalam program keluarga berencana jadi syarat menerima bansos Pemprov Jawa Barat.

Pengalaman Alam Jalankan Vasektomi

Pria 41 tahun ini melakukan vasektomi setelah memenuhi persyaratan. Termasuk saat kedua anaknya sudah beranjak besar di atas usia 5.

“Anak saya dua, yang pertama 9 tahun, yang kedua 7 tahun, sudah sesuai arahan.”

Alam pun menceritakan pengalamannya saat proses vasektomi. Langkah pertama yang dilakukan dokter adalah melakukan suntik anestesi di garis hitam bagian tengah testis. Setelah menunggu 10 detik dan dipastikan sudah mati rasa, bagian testis dibuka dengan alat khusus sekitar 1cm.

“Kemudian vas deferens ditarik pakai alat, waktu ditarik itu rasanya kayak kena tendang bola. Setelah ditarik, dilakukan pengikatan kemudian dipotong,” jelasnya.

Dia menjelaskan, metode vasektomi terdahulu hanyalah mengikat vas deferens atau saluran sperma. Kini, metode vasektomi umumnya ada pemotongan.

“Dulu metode kuno itu cuma diikat, yang sekarang itu ada diikat dan dipotong.”

Tingkat Rasa Sakit Saat Vasektomi Berbeda pada Setiap Orang

Ayah dua anak ini pun menerangkan, menurut pengalaman pribadinya, tindakan vasektomi tidak menyakitkan.

“Seperti digigit semut, terus seperti kena tendang bola. Ya paling (tingkat) sakitnya dua lah. Tapi setiap orang berbeda, ada yang cerita sakit sekali ada yang komentar seperti digigit semut tapi semut Amazon,” katanya.

“Kalau saya pribadi, kan dikasih obat anti nyeri, tapi itu obat tidak saya minum sama sekali karena saya tidak merasakan nyeri. Bahkan hari kedua saya sudah bisa jalan-jalan di mal dengan anak-anak.”

Begitu pula dengan durasi tindakan yang berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya 15 menit, ada pula yang lebih lama.

“Nah ini juga bervariasi, saya kemarin sekitar 10 sampai 15 menitan, tapi ternyata ada yang 30 sampai 40 menitan karena agak susah karena ada urat-urat, varises , jadi dokter harus lebih hati-hati dan pelan-pelan.”

Harus Bawa Istri Saat Tindakan

Alam pun berbagi cerita, dirinya melakukan vasektomi dalam program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Kalau saya kemarin tuh ada program BKKBN, jadi dikumpulin di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) IBI Surabaya.”

Dia pun mengingatkan bagi para suami yang hendak melakukan vasektomi, maka jangan lupa bawa serta istri.  

“Harus bawa istri, syaratnya harus lengkap semua. Istrinya datang, salinan foto di WA, KTP, KK, akta nikah, dan syaratnya anaknya sudah dua tapi yang kecil minimal 5 tahun dan usia suami sudah 35 tahun (ke atas),” jelasnya.

Program vasektomi ini tidak dipungut biaya alias gratis. Sebaliknya, Alam mendapatkan uang tunai Rp450.000, begitu pun pendampingnya yakni sang istri senilai Rp94.000, serta nasi kotak.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |