Genomik dan AI Buka Jalan untuk Layanan Kesehatan Masa Depan yang Lebih Personal dan Presisi

9 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Bayangkan jika setiap pengobatan dapat disesuaikan dengan karakter genetik individu, bukan sekadar gejala yang dialami. Pengobatan jadi lebih personal, sesuai kondisi tiap-tiap individu yang diciptakan unik. Demikianlah masa depan layanan kesehatan yang tengah dibangun melalui pendekatan pengobatan presisi berbasis genomik dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) — sebuah terobosan yang kini semakin dekat untuk diwujudkan di Indonesia.

Upaya besar menuju masa depan ini tercermin dalam penyelenggaraan Illumina Genomics Summit Indonesia, yang digelar pada Kamis (24/4) oleh Illumina Inc bekerja sama dengan Pandu Biosains. Pertemuan berskala nasional ini menghadirkan lebih dari 300 peserta yang terdiri dari ahli genomik, tenaga medis, peneliti, akademisi, dan pejabat pemerintah, termasuk perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI.

Pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem genomik nasional yang solid. Dalam sambutannya, Indri Rooslamiati, M.Sc, Apt, Kepala Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan (BB Binomika) dan INA-CRC, menyampaikan bahwa kolaborasi strategis dengan mitra teknologi seperti Illumina dan Pandu Biosains sangat penting untuk memperkuat infrastruktur sekuensing di Indonesia.

“Melalui kolaborasi dengan penyedia teknologi dan mitra, seperti Illumina dan Pandu Biosains, kami dapat mengambil langkah krusial dalam meningkatkan infrastruktur sekuensing di Indonesia, memperkuat pengawasan genom, dan mendekatkan integrasi genomik ke dalam sistem kesehatan Indonesia,” ujarnya.

Genomik sendiri adalah ilmu yang mempelajari seluruh informasi genetik dalam tubuh manusia. Dengan teknologi seperti next-generation sequencing (NGS), para ahli dapat memahami penyebab penyakit secara lebih mendalam, bahkan sebelum gejalanya muncul. Teknologi ini sangat potensial untuk pengobatan kanker, penyakit genetik, infeksi, hingga masalah kesehatan reproduksi.

Jawaban untuk Tantangan Kesehatan Kronis

Indonesia saat ini menghadapi beban penyakit kronis yang cukup besar. Lebih dari 25 juta penduduk diketahui menderita penyakit seperti diabetes dan gangguan kardiovaskular. Pengobatan presisi berbasis genomik dapat menjadi solusi untuk memberikan terapi yang lebih tepat, efektif, dan minim efek samping.

“Kemitraan jangka panjang kami dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, seperti mendukung inisiatif BGSi – merupakan wujud komitmen kami untuk mendorong inovasi demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” kata Gianina Miranda Sebayang, Country Manager Illumina Indonesia.

Pada kesempatan ini, Illumina juga meluncurkan MiSeq™ i100, sebuah alat sekuensing genomik generasi terbaru yang lebih cepat, mudah digunakan, dan terjangkau. Inovasi ini diharapkan bisa memperluas akses terhadap pengujian genomik di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia.

AI dan Genomik: Masa Depan yang Semakin Dekat

Kemajuan pesat dalam teknologi AI turut mempercepat integrasi genomik ke dalam layanan kesehatan. Dengan kemampuan AI dalam menganalisis data dalam jumlah besar, para peneliti dan klinisi bisa mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai pola genetik, potensi risiko penyakit, dan pilihan terapi yang paling sesuai untuk setiap individu.

Ria Putri Rahmadani, Presiden Direktur Pandu Biosains, menyatakan bahwa Indonesia berada di ambang lonjakan besar dalam pemanfaatan genomik.

“Dalam lima tahun ke depan, pasar genomik di Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang pesat, didorong oleh dukungan pemerintah dan kemajuan teknologi sekuensing. Bersama Illumina, kami berkomitmen untuk mendorong inovasi dan menciptakan masa depan di mana ilmu sains, teknologi, dan kolaborasi memberikan dampak nyata bagi Indonesia dan dunia,” ujarnya.

Dari Diagnostik hingga Pertanian

Menariknya, pemanfaatan teknologi genomik tidak hanya terbatas pada layanan kesehatan manusia. Illumina juga mendorong aplikasi teknologi ini di sektor pertanian, mikrobiologi, bahkan genotipe non-manusia lainnya—yang semuanya akan bermuara pada ketahanan dan keberlanjutan sistem pangan dan lingkungan Indonesia.

Selain itu, dalam ajang ilmiah global seperti Advances in Genome Biology and Technology (AGBT), Illumina telah memperluas portofolionya ke teknologi omics lainnya, seperti transkriptomik spasial, analisis sel tunggal, hingga teknologi CRISPR. Semua ini memperkaya basis pengetahuan dan memperluas ruang eksplorasi bagi peneliti Indonesia.

Komitmen Bersama untuk Masa Depan Lebih Sehat

Melalui kolaborasi erat antara sektor pemerintah, industri, dan akademisi, Indonesia perlahan tapi pasti sedang membangun fondasi yang kuat untuk layanan kesehatan berbasis ilmu pengetahuan paling mutakhir. Dengan dukungan teknologi genomik dan AI, pengobatan yang dulunya bersifat umum akan berubah menjadi pengobatan presisi yang disesuaikan dengan karakteristik unik setiap individu.

Langkah-langkah ini bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga tentang memberikan harapan baru: bahwa setiap warga Indonesia berhak atas layanan kesehatan yang lebih tepat, lebih efektif, dan lebih manusiawi.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |