Cara Deteksi Dini Stroke Lewat TCD, Bisa Pantau Aliran Darah Otak Tanpa Nyeri

1 day ago 4

Liputan6.com, Jakarta Stroke bisa mengubah hidup seseorang dalam cepat. Namun, risiko stroke bisa ditekan dengan deteksi dini dan menjalani gaya hidup sehat.

Salah satu inovasi medis yang mendukung pencegahan stroke adalah Transcranial Doppler (TCD). Teknologi noninvasif yang mampu memantau aliran darah di pembuluh besar otak secara cepat dan tanpa rasa sakit.

“Ketika gejala stroke sudah terjadi secara berulang, waktu penanganannya mulai menyempit. Prosedur Transcranial Doppler (TCD) bisa menjadi cara untuk mengambil head start dalam penanggulangan penyakit ini,” kata dokter spesialis neurologi Puspasari dari Bethsaida Hospital.

Puspasari mengatakan Transcranial Doppler alias TCD adalah metode pemeriksaan dengan menggunakan gelombang ultrasound untuk mengukur kecepatan aliran darah di arteri besar otak.

Cara pemeriksaan dengan TCD yakni dengan menempelkan alat ultrasonografi di beberapa titik tipis pada tengkorak seperti pelipis, belakang kepala, atau leher.

Puspasari mengatakan tidak ada rasa nyeri, tidak ada pembedahan, dan tanpa radiasi dalam tindakan ini. Lalu, tidak ada penggunaan zat kontras sehingga aman bagi yang punya alergi.

Pemeriksaan Transcranial Doppler (TCD) dilakukan oleh tim medis yang berpengalaman. Pemeriksaan TCD di Bethsaida Hospital libatkan dokter spesialis saraf dan radiologi yang terlatih dalam interpretasi hasil TCD untuk berbagai kasus stroke dan gangguan sirkulasi otak. Lalu, ada juga fasilitas penunjang neurovaskular yang modern, seperti CT Scan, MRI, Cath Lab, dan layanan stroke terpadu 24 jam.

TCD Bermanfaat untuk Orang dengan Hipertensi hingga Penyakit Jantung

Teknologi TCD bermanfaat untuk mereka dengan faktor risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan riwayat stroke sebelumnya.

"Maka dari itu, deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko sangat penting untuk mencegah kerusakan otak yang bisa terjadi tiba-tiba dan permanen,” lanjut Puspasari.

Manfaat Teknologi TCD

Selain mendeteksi risiko stroke, TCD juga bisa dimanfaatkan untuk pemantauan selama perawatan dan evaluasi risiko komplikasi vaskular seperti penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga, kata Puspasari, alat yang sangat bernilai dalam pencegahan, diagnosis, dan penentuan prognosis kasus stroke serta gangguan sirkulasi otak lainnya.

Berikut penyakit dan kondisi medis yang dapat dideteksi atau dimonitor dengan TCD:

● Stroke Iskemik dan TIA (Transient Ischemic Attack)

● Vasospasme setelah Perdarahan Subarachnoid (SAH)

● Deteksi Emboli (gumpalan darah atau udara)

● Deteksi Paten Foramen Ovale (PFO)

● Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Disease), terutama pada anak-anak

● Kematian Batang Otak (Brain Death)

● Penurunan dalam aliran darah otak saat prosedur operasi jantung terbuka atau neurovaskular

● Hipoperfusi Otak dan Hiperemia

● Arteriovenous Malformation (AVM)

● Penyakit Moyamoya (gangguan pembuluh darah otak langka)

Read Entire Article
Helath | Pilkada |