Liputan6.com, Jakarta Menjaga daya tahan tubuh tidak selalu harus bergantung pada suplemen. Menurut ahli gizi Edith Frederika Puruhito diet atau pola makan yang seimbang dan alami justru menjadi fondasi penting dalam menjaga kesehatan.
Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Edith menyampaikan bahwa konsep pengobatan tradisional sangat menekankan prinsip keseimbangan dan pendekatan yang alami.
“Dalam pengobatan tradisional, penyebab penyakit bisa berasal dari dalam maupun luar tubuh,” ungkap dosen Program Studi Pengobat Tradisional (Battra) Universitas Airlangga (UNAIR) itu.
Salah satu contoh penyebab dari dalam adalah stres. Edith menjelaskan, stres dapat membuat seseorang kehilangan nafsu makan atau lupa makan, yang kemudian melemahkan tubuh dan sistem imun.
“Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap paparan patogen dari luar, seperti virus,” jelasnya mengutip laman Unair ditulis Rabu, 2 Juli 2025.
Salah satu cara menjaga keseimbangan tubuh adalah lewat makanan yang bergizi dan alami. Edith menekankan pentingnya mengonsumsi makanan beragam lewat konsep “eat your colors”.
Manfaat Makan Makanan Berwarna-warni
Mengonsumsi makanan berwarna-warni dari sumber alami, bisa menjadi panduan praktis untuk memulai diet sehat.
“Warna dalam makanan mengindikasikan adanya zat aktif tertentu yang bermanfaat bagi tubuh,” ujar Edith.
Misalnya, warna hijau pada sayuran berasal dari klorofil yang bersifat antioksidan, antikanker, dan membantu detoksifikasi. Sementara itu, warna merah seperti pada tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang dapat mencegah penyakit degeneratif.
Pakai Pewarna Alami dari Tumbuhan
Edith juga mengingatkan pentingnya membatasi konsumsi bahan tambahan sintetis seperti pewarna makanan dan penyedap rasa.
“Daripada menggunakan pewarna sintetis yang tidak jelas asal-usulnya, lebih baik memakai pewarna alami dari tumbuhan yang mengandung pigmen sehat,” sarannya.
Untuk penyedap rasa seperti garam, Edith mengingatkan agar tidak berlebihan.
“Kebutuhan natrium harian sebaiknya tidak lebih dari setengah sendok teh. Untuk meningkatkan cita rasa, bisa menggunakan kaldu alami dari ayam, sapi, atau ikan,” tambahnya.
Lewat pendekatan yang sederhana namun menyeluruh ini, Edith mengajak generasi muda untuk lebih peduli pada tubuh mereka. Menurutnya, makanan bukan sekadar pengisi perut, tetapi juga bentuk perawatan diri yang paling mendasar.
“Nutrisi adalah obat terbaik bagi tubuh kita,” tutupnya.