Liputan6.com, Jakarta Indonesia menjadi tempat uji klinis fase tiga vaksin tuberkulosis M72. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sudah ada 2.000 lebih orang yang disuntik vaksin besutan Bill Gates itu.
“Sekarang Indonesia menjadi tempat clinical trial tiga. Sudah jalan, 2000-an lebih sudah disuntikkan. Itu dilakukan oleh peneliti-peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad),” kata Budi usai peluncuran nasional gerakan bersama penguatan desa dan kelurahan siaga tuberkulosis, di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Uji klinik fase 3 pada manusia dilakukan untuk melihat efektivitas vaksin yang disokong Bill Gates & Melinda Gates Medical Research Institute itu. Budi berharap, sebelum 2029 vaksin ini sudah diluncurkan di seluruh Indonesia.
“Kenapa Indonesia ingin berpartisipasi? Karena di Indonesia pasien TB banyak yang meninggal. Keuntungan Indonesia ikut pengembangan vaksin adalah kita bisa mendapatkan prioritas untuk memproduksi vaksin tersebut (di dalam negeri).”
Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa uji coba vaksin TBC M72 kepada relawan sudah dimulai sejak November 2024. Dan sejak saat itu, belum ada laporan terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping yang serius.
“Yang saya tahu, sampai sekarang tidak ada efek samping yang berbahaya sampai mesti dirawat karena sudah dites sama peneliti yang bersangkutan,” kata Budi Gunadi Sadikin kepada Health Liputan6.com.
Pendiri Microsoft sekaligus filantropis asal Amerika Serikat, Bill Gates, hari ini dijadwalkan berkunjung ke Indonesia menemui Presiden Prabowo. Salah satu agendanya adalah membahas program makan bergizi gratis, bahkan Bill Gates akan meninjau langsu...
Relawan Bukan Kelinci Percobaan
Budi menegaskan, para relawan uji coba vaksin TBC M72 bukanlah kelinci percobaan.
“Supaya mengedukasi masyarakat, ini bukan kayak kelinci percobaan,” tegasnya.
Budi juga menyampaikan kepada masyarakat agar tidak khawatir dengan uji klinik pada manusia. Pasalnya, uji vaksin telah melalui fase uji 1 dan 2. Dalam uji klinis fase pertama dan kedua, ditentukan apakah sebuah vaksin aman atau tidak. Maka di uji klinis fase 3, vaksin dipastikan aman.
“Sekarang di uji klinis fase tiga itu dicek efektivitasnya, dari 100 yang diobatin (disuntik), yang sembuh atau yang tidak tertular berapa persen. Jadi ini secara scientific vaksinnya sudah terbukti aman.”
Jika terjadi efek samping, sambungnya, maka akan ditangani saat itu juga. Dan sejauh ini belum ada laporan bahwa relawan vaksin TBC mengalami masalah kesehatan usai uji coba.
Kenapa Pengembangan Vaksin TBC M72 Penting?
Pengembangan vaksin TBC M72 memiliki alasan penting. Menurut Budi, pentingnya pengembangan vaksin bisa dilihat dari pengalaman pandemi COVID-19.
“COVID kenapa turun? Karena vaksin. Jadi nomor satu kita perlu tahu bahwa secara scientific penyakit menular yang memakan korban banyak bisa dikendalikan dengan vaksin. Kita dulu ada yang namanya penyakit cacar, sekarang cacar bisa dieliminasi karena adanya vaksin cacar,” paparnya.
Sementara, TBC adalah penyakit menular pembunuh terbanyak di dunia. Dalam seratus tahun terakhir, penyakit ini membunuh 1 miliar orang. Maka dari itu, pengembangan TBC menjadi penting.
Laporkan Pengembangan Uji Vaksin M72 Secara Berkala
Budi pun berjanji akan mendorong peneliti untuk memaparkan laporan berkala terkait perkembangan uji klinis fase tiga vaksin besutan Bill Gates itu.
“Nanti timnya suruh presentasi aja, undang wartawan biar puas, kalau saya kan bukan ahlinya saya orang perbankan. Jadi, semua hasil temporary researcher bisa dilaporkan progresnya seperti apa, kan lebih baik mereka yang menjelaskan,” ujar Budi.