Robert Francis Prevost, Paus Baru Kelahiran Amerika Serikat yang Lama Mengabdi di Peru

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Kardinal Robert Francis Prevost terpilih menjadi Paus baru bagi umat Katolik sedunia pada Kamis, 8 Mei 2025. Robert Francis Prevost yang memilih nama Paus Leo XIV ini menggantikan posisi Paus Fransiskus yang meninggal dunia.

Banyak hal menarik dari sosok Robert Francis Prevost. Salah satunya mengenai dirinya sebagai Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat.

Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Meski begitu, ia memiliki ayah bernama Louis Marius Prevost yang merupakan keturunan Prancis dan Italia. Sementara sang ibu, Mildred Martínez memiliki darah Spanyol seperti mengutip Vatican News. 

Surat kabar Italia La Repubblica menyebutnya sebagai “orang Amerika yang paling tidak Amerika” karena tutur katanya yang lembut.

Fasih 5 Bahasa

Memiliki darah keturunan Prancis, Italia dan Spanyol tak heran bila ia fasih berbahasa tersebut. Lalu, ia juga fasih berbahasa Portugis. Dan, tentu saja mengingat ia lahir hingga kuliah di Amerika Serikat maka bahasa Inggris amat dikuasai.

Kemampuan Prevost dalam berbagai bahasa ini memperkuat perannya sebagai jembatan antara dunia Katolik Barat dan Amerika Latin.

Puluhan Tahun Melayani di Peru

Setelah mengucap kaul khidmat pada 1981 dan selesai belajar di Roma, Prevost yang berasal dari ordo Santo Agustinus (OSA) diutus ke Peru. Sekita dua tahun, tepatnya pada 1985-1986 ia dikirim dalam misi Agustinian ke Chulucanas, Piura, Peru seperti mengutip Vatican News.

Sempat kembali ke Illinois, Amerika Serikat, ia kemudian kembali diutus ke Peru. Ia bergabung sebagai direktur pembinanaan calon romo dari ordo Santo Agustinus di Trujillo.

Kurang lebih selama 11 tahun Provest menjabat sebagai vikaris pengadilan dan sebagai profesor hukum kanon, patristik, dan moral di seminari di Trujillo.

Lalu, pada 1988-1999 ia dipercaya untuk melayani di Pastoral Bunda Maria Bunda Gereja di pinggiran kota yang miskin di Peru.

Menurut catatan di Crux, Prevost dikenal sebagai sosok pekerja keras dan punya pengaruh moderat di antara para uskup di Peru yang punya perbedaan ideologi. Hal tersebut dianggap sebagai berharga di masa kepausannya.

Lalu, sosoknya juga dikenal humoris. Meski ada masalah di hadapan tapi ia coba untuk terus untuk menghadirkan kebahagiaan.

"Betapa pun banyaknya masalah yang dihadapinya, ia tetap memiliki selera humor dan kegembiraan," kata Pastor Fidel Purisaca Vigil, direktur komunikasi keuskupan lama Prevost di Chiclayo, kepada Associated Press.

Perjalanan dari Uskup hingga Kardinal

Paus Fransiskus Angkat Prevost Jadi Uskup Chiclayo Pada 26 September 2015, Paus Fransiskus mengangkat Prevost menjadi Uskup Chiclayo, Peru.

Lalu, pada 15 April 2020 Prevost juga memiliki peran sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Peru di Callao.

Pada 2023, Paus Fransiskus menunjuk Prevost menjadi Kardinal. Namun, secara resmi pada 28 Januari 2024.

Sebelum Terpilih Jadi Paus, Bertugas di Vatikan

Pada 2023, Paus Fransiskus memanggilnya untuk berkarya di Vatikan. Peran Prevost paling menonjol selama di Vatikan adalah sebagai presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin dan sebagai prefek Dikasteri untuk Uskup tugasnya mengawasi pemilihan uskup baru dari seluruh dunia.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |