5 Cara Cegah Cedera saat Coba Olahraga yang Ngetren

8 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Ada setidaknya lima cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari cedera saat mengikuti tren olahraga seperti padel, lari, tenis, dan olahraga lainnya.

Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga RS EMC Kedoya & RS EMC Sentul, Anita Suryani dan dokter spesialis ortopedi & traumatologi RS EMC Pekayon, Alfa Januar Krista, kelima cara itu adalah:

Mengenal Olahraga yang Ingin Diikuti

Cara pertama untuk mencegah terjadinya cedera saat hendak mengikuti tren olahraga adalah mengenali dulu karakteristik olahraganya.

“Kita ikut tren olahraga padahal kita belum mengerti akan olahraganya, kadang-kadang ikut-ikutan aja, padahal kita belum tahu tekniknya seperti apa. Kadang langsung ikut bermain tanpa fasilitas (dan alat) yang lengkap atau sesuai dengan kegunaannya dari ujung kepala sampai ujung kaki,” kata Alfa dalam Healthy Monday Liputan6.com, Senin (30/6/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Anita menjelaskan bahwa mengenal olahraga adalah mengetahui biomekanika atau gerakan yang terlibat dalam suatu jenis olahraga.

“Untuk memulai suatu tren olahraga bukan berarti pasti berbahaya, bisa juga aman. Asal, mesti tahu dulu gerakannya bagaimana, biomekanikanya seperti apa agar tahu otot mana yang perlu dikuatkan agar tak terjadi cedera,” ucap Anita.

Saat rasa pusing melanda seseorang, kebiasaan yang sering kali dilakukan ialah mengetuk bagian kepala, hindari kebiasaan buruk tersebut.

Kenali Kemampuan Fisik Diri Sendiri

Senada dengan Alfa, Anita menjelaskan bahwa cedera olahraga adalah cedera yang terjadi dalam kegiatan olahraga akibat ketidaktahuan atau kesalahan.

“Ketidaktahuan misalnya dia enggak tahu apa yang diperlukan untuk olahraga. Olahraga itu pertama yang paling dasar kita perlu daya tahan jantung dan paru yang kuat. Kalau nggak, ngos-ngosan kalau aliran darah enggak cukup jadilah cedera,” jelas Anita.

Selain daya tahan jantung, orang yang hendak mengikuti tren olahraga juga perlu mengenal kemampuan ototnya.

“Enggak pernah latihan otot, main padel, emang padel gampang? Gerakan sana-sini, eksplosif, pindah arah mendadak. Mesti kuat engkelnya, lututnya mesti kuat, otot-ototnya. Fleksibilitas juga perlu, otot yang kaku yang enggak pernah di-stretch itu gampang kram dan robek,” paparnya.

Kenakan Alat dan Pakaian yang Sesuai

Setelah mengenali karakteristik olahraganya, maka hal lain yang perlu disiapkan adalah alat dan pakaian yang sesuai.

Misalnya, sambung Alfa, permainan padel dan tenis perlu menggunakan raket yang sesuai. Termasuk juga pakaian dan sepatu yang digunakan. Jika tidak, maka akan memengaruhi risiko cedera.

Hindari Gunakan Sepatu yang Tak Sesuai Peruntukan

Seperti disampaikan Alfa, pakaian termasuk sepatu menjadi hal penting untuk diperhatikan dalam mengikuti tren olahraga.

“Sepatu harus benar-benar untuk olahraga tersebut, sepatu basket jangan dipakai buat main tenis. Sepatu lari jangan dipakai buat gym, harus disesuaikan,” ujar Anita.

Alfa juga mengingatkan bahwa satu sepatu memiliki ketahanan yang terbatas. Sehingga, jika sepatu sudah mulai tidak layak digunakan untuk olahraga maka perlu diganti.

“Kalau cuma punya satu sepatu tapi dipakai maraton berkali-kali, padahal satu sepatu itu punya kemampuan sampai berapa kilometer atau berapa kali digunakan. Jadi setelah misalnya 500km solnya bisa makin menipis dan tidak optimal sehingga lebih mudah memicu cedera,” jelas Alfa.

Lakukan Pemanasan dan Pendinginan

Hal yang tak kalah penting adalah melakukan pemanasan sebelum olahraga.

“Kadang kita tidak tahu teknik, langsung ikut-ikutan saja bahkan tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga. Bahkan sampai overuse atau olahraga di luar kemampuan. Misalnya cuman bisa 10 mentit tapi karena ikut-ikutan teman jadi 1 jam tanpa istirahat, setelah itu tidak pendinginan lagi.”

“Nah, itu semua yang bisa menyebabkan cedera olahraga,” tutup Alfa.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |