7 Manfaat Antibiotik yang Jarang Diketahui, Ketahui Kesalahan Pakai Obat Ini

1 month ago 18

Liputan6.com, Jakarta Antibiotik telah lama diakui sebagai salah satu terobosan medis terbesar yang mengubah cara dunia menghadapi penyakit infeksi. Obat ini berperan krusial dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, membantu tubuh pulih dari kondisi yang berpotensi fatal dan menyelamatkan jutaan nyawa.

Memahami secara mendalam tentang manfaat antibiotik sangat penting, tidak hanya untuk penggunaan yang tepat dan efektif, tetapi juga untuk mencegah masalah serius di masa depan. Penggunaan yang tidak bijak dapat memicu resistensi antibiotik, kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap obat.

Melansir dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, antibiotika adalah obat untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun, masih banyak ditemukan perilaku yang salah dalam penggunaannya, seperti peresepan berlebihan, anggapan antibiotik sebagai obat segala penyakit, dan ketidakpatuhan dalam menyelesaikan dosis.

Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang manfaat antibiotik melansir dari berbagai sumber, Kamis (24/7/2025).

Pengertian Antibiotik

Antibiotik adalah jenis obat yang dirancang khusus untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri, baik pada manusia maupun hewan. Obat ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhannya, sehingga memungkinkan sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi infeksi secara lebih efektif.

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dengan membunuh atau menghambat pertumbuhannya. Penting untuk diingat bahwa antibiotik tidak efektif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu atau pilek biasa, maupun jamur.

Siloam Hospitals menjelaskan bahwa jenis obat ini pertama kali ditemukan pada tahun 1928 oleh Alexander Fleming dan kehadirannya langsung membawa perubahan besar dalam dunia kesehatan. Sementara itu, Medical News Today, menyebutkan bahwa antibiotik adalah obat keras yang dapat mengobati infeksi bakteri tertentu dengan menghancurkan bakteri atau menghentikannya bereproduksi.

Dalam kondisi ringan, bakteri dapat dikalahkan oleh sistem kekebalan tubuh melalui sel darah putih. Namun, antibiotik dibutuhkan ketika jumlah bakteri terlalu banyak sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengalahkannya.

7 Manfaat Antibiotik

Antibiotik memiliki berbagai manfaat antibiotik penting dalam dunia medis, terutama dalam mengatasi infeksi bakteri yang dapat mengancam jiwa atau menyebabkan komplikasi serius. Penggunaannya yang tepat dapat mencegah penyebaran infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.

Berikut adalah beberapa manfaat utama antibiotik dalam pengobatan:

  1. Mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan: Antibiotik efektif dalam mengobati infeksi bakteri pada saluran pernapasan seperti bronkitis, pneumonia, dan radang tenggorokan akibat bakteri streptokokus. 
  2. Mengatasi Infeksi Saluran Kemih (ISK): Antibiotik merupakan lini pertama pengobatan untuk ISK, yang sering disebabkan oleh bakteri. Alodokter menambahkan bahwa antibiotik juga bermanfaat untuk infeksi pada organ reproduksi seperti vaginosis bakterialis.
  3. Mengatasi Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak: Kondisi seperti bisul, luka terinfeksi, selulitis, impetigo, dan jerawat yang disebabkan oleh bakteri dapat diobati dengan antibiotik, baik topikal maupun oral.
  4. Mengatasi Infeksi Gigi: Infeksi bakteri pada gigi dan gusi, seperti abses gigi, seringkali memerlukan antibiotik untuk mengendalikan infeksi sebelum atau sesudah prosedur gigi.
  5. Mengatasi Infeksi Saluran Pencernaan: Beberapa jenis infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri seperti Campylobacter, Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella dapat diobati dengan antibiotik.
  6. Mencegah Infeksi Pascabedah (Profilaksis): Antibiotik sering diberikan sebelum dan sesudah operasi untuk mencegah infeksi yang dapat timbul selama atau setelah prosedur medis, terutama pada luka terbuka yang parah atau pasien dengan daya tahan tubuh lemah. .
  7. Mengatasi Infeksi Tulang dan Sendi: Infeksi serius seperti osteomielitis (infeksi tulang) dan artritis septik (infeksi sendi) yang disebabkan oleh bakteri memerlukan penanganan antibiotik yang intensif.

Cara Kerja Antibiotik

Antibiotik bekerja dengan berbagai mekanisme untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Pemahaman tentang cara kerja ini penting untuk memilih antibiotik yang tepat sesuai dengan jenis bakteri dan lokasi infeksi.

Dijelaskan dalam buku Buku Antibiotik, Infeksi dan Resistensi oleh Fadrian, antibiotik pada umumnya bekerja melalui 5 proses utama:

  • Menghambat Sintesis Dinding Sel: Dinding sel bakteri adalah struktur penting yang menjaga bentuk dan melindungi bakteri. Antibiotik seperti beta-laktam dan glikopeptida menargetkan peptidoglikan, komponen utama dinding sel bakteri, sehingga dinding sel menjadi lemah dan bakteri mati.
  • Merusak Fungsi Sel Membran: Membran plasma bakteri melindungi sel dan mengatur keluar masuknya zat. Antibiotik seperti polimiksin memiliki muatan positif yang menarik bakteri bermuatan negatif, menyebabkan peningkatan permeabilitas membran, kebocoran molekul sel, dan akhirnya kematian sel.
  • Menghambat Sintesis Protein: Sintesis protein adalah proses vital bagi bakteri untuk tumbuh dan bereproduksi. Antibiotik yang menghambat sintesis protein bekerja dengan menargetkan ribosom bakteri (70S), seperti makrolid, aminoglikosida, dan tetrasiklin yang menghambat subunit 30S, serta kloramfenikol yang menghambat subunit 50S.
  • Menghambat Sintesis Asam Nukleat: Asam nukleat (DNA dan RNA) sangat penting untuk replikasi dan fungsi genetik bakteri. Antibiotik seperti fluoroquinolon menargetkan enzim topoisomerase (DNA gyrase dan topo IV) yang berperan dalam replikasi DNA bakteri, sehingga menghambat kemampuan bakteri untuk memperbanyak diri.
  • Menghambat Jalur Metabolik/Enzim Bakteri: Beberapa antibiotik mengganggu jalur metabolisme esensial bakteri, seperti sintesis folat yang dibutuhkan bakteri untuk pertumbuhan. Sulfonamid, misalnya, menghambat para-aminobenzoic acid (PABA) yang diperlukan dalam sintesis folat bakteri, sementara trimetoprim menghambat dihidrofolat reduktase (DHFR).

Kesalahan dalam Penggunaan Antibiotik

Meskipun manfaat antibiotik sangat besar, penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah serius, terutama resistensi antibiotik. Resistensi ini terjadi ketika bakteri menjadi kebal terhadap efek antibiotik, membuat infeksi lebih sulit diobati.

Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam masyarakat yaitu praktik pengobatan mandiri (swamedikasi) dengan menggunakan obat antibiotik tanpa adanya resep dari dokter dan kurangnya pemahaman tentang penggunaannya. Hal ini dijelaskan dalam jurnal GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Dwiningrum & Feriani.

Selain itu, peresepan antibiotik secara berlebihan oleh tenaga kesehatan juga menjadi faktor risiko. Anggapan yang salah di masyarakat bahwa antibiotik merupakan obat dari segala penyakit, termasuk infeksi virus seperti flu, juga berkontribusi pada penggunaan yang tidak perlu. Prof. Dr. dr Kuntaman, MS., Sp.MKK, anggota Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), menegaskan bahwa tidak semua infeksi disebabkan oleh bakteri, sehingga tidak semua infeksi membutuhkan antibiotika.

Kesalahan fatal lainnya adalah lalai dalam menghabiskan atau menyelesaikan treatment antibiotik sesuai anjuran dokter, bahkan jika gejala sudah membaik. Menghentikan pengobatan terlalu dini dapat menyebabkan bakteri yang tersisa menjadi resisten terhadap antibiotik, sehingga infeksi kambuh dan lebih sulit diobati di kemudian hari, seperti yang diulas oleh Alodokter.

Sikap Bijak dalam Menggunakan Antibiotik

Untuk menjaga efektivitas manfaat antibiotik dan mencegah resistensi, diperlukan sikap bijak dari masyarakat dan tenaga kesehatan. Penggunaan antibiotik yang bertanggung jawab adalah kunci untuk memastikan obat ini tetap efektif di masa depan.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH mengajak masyarakat untuk bijak dalam mengonsumsi antibiotika. Masyarakat tidak boleh membeli antibiotik sendiri tanpa ada resep dari dokter. Apabila sakit, harus berobat di fasilitas pelayanan kesehatan, dan antibiotik harus diminum sampai tuntas dan teratur sesuai anjuran dokter.

Penting juga untuk memahami bahwa antibiotik hanya efektif untuk infeksi bakteri, bukan infeksi virus seperti flu atau pilek. Menggunakan antibiotik untuk infeksi virus tidak hanya tidak efektif, tetapi juga dapat meningkatkan risiko resistensi bakteri. Prof. Kuntaman menekankan bahwa demam tidak selalu berarti infeksi bakteri dan tidak semua infeksi membutuhkan antibiotika.

Pemerintah juga berupaya meningkatkan penggunaan antibiotika secara bijak dan membuat peraturan terkait pembatasan penggunaannya di Indonesia. Ini termasuk pelarangan apotek untuk menjual antibiotika tanpa resep dan membatasi masyarakat untuk menggunakan obat-obatan tanpa resep dokter, sebagai upaya menjaga efektivitas antibiotik di masa mendatang.

QnA Seputar Manfaat Antibiotik

Apa Manfaat Utama Antibiotik dalam Mengatasi Infeksi Bakteri?

Antibiotik membantu tubuh melawan infeksi dengan cara membunuh bakteri penyebab penyakit atau menghambat pertumbuhannya. Ini membantu tubuh pulih lebih cepat dan mencegah infeksi semakin parah.

Apakah Antibiotik Bisa Membantu Pemulihan Luka Lebih Cepat?

Ya, jika luka terinfeksi bakteri, antibiotik dapat membantu membunuh bakteri tersebut sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat dan mencegah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.

Apakah Antibiotik Bisa Digunakan untuk Meredakan Demam?

Antibiotik bukan pereda demam, tetapi jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri seperti tifus atau infeksi saluran kemih, antibiotik dapat membantu mengatasi penyebabnya sehingga demam ikut turun.

Benarkah Antibiotik Dapat Membantu Mengatasi Jerawat?

Benar, beberapa jenis antibiotik dapat membantu mengatasi jerawat yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes dengan mengurangi bakteri dan peradangan pada kulit, namun penggunaannya harus sesuai resep dokter.

Antibiotik dapat membantu mencegah penyebaran penyakit menular yang disebabkan bakteri, seperti tuberkulosis, dengan cara mengurangi jumlah bakteri dalam tubuh penderita sehingga risiko penularan berkurang.

Mengapa Antibiotik Tidak Bisa Digunakan untuk Mengatasi Flu?

Flu disebabkan oleh virus, bukan bakteri, sehingga antibiotik tidak dapat membunuh virus. Penggunaan antibiotik untuk flu justru bisa memicu resistensi antibiotik jika digunakan tanpa indikasi.

Apakah Antibiotik Bisa Membantu Mengatasi Infeksi pada Gigi?

Ya, antibiotik sering diresepkan untuk membantu mengatasi infeksi pada gigi dan gusi akibat bakteri, terutama jika infeksi menimbulkan pembengkakan, nyeri hebat, atau risiko penyebaran ke jaringan lain.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |