8 Manfaat Daun Ungu untuk Kesehatan, Ketahui Ciri dan Cara Menanamnya

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta Daun ungu, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Graptophyllum pictum, merupakan salah satu tanaman herbal yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di Indonesia. Tanaman ini populer karena berbagai khasiatnya yang dipercaya dapat mengatasi beragam keluhan kesehatan.

Sejak dahulu, masyarakat telah mengenal manfaat daun ungu terutama untuk mengatasi masalah pencernaan dan peradangan. Potensi besar tanaman ini terus menarik perhatian para peneliti untuk mengungkap lebih dalam kandungan serta mekanisme kerjanya.

Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya menjadikan daun ungu sebagai subjek penelitian yang menjanjikan dalam dunia farmakologi. Berbagai studi telah dilakukan untuk memvalidasi secara ilmiah manfaat daun ungu yang telah dikenal secara empiris. Berikut Liputan6.com ulas lengkap tentang manfaat daun ungu melansir dari berbagai sumber, Rabu (23/7/2025).

Ciri-Ciri Tanaman Daun Ungu

Tanaman handeuleum, atau daun ungu, seringkali dijumpai sebagai tanaman hias atau pagar di berbagai daerah di Indonesia. Keunikan utama tanaman ini terletak pada daunnya yang berwarna ungu dengan bentuk bulat telur dan ujung runcing.

Melansir dari  Pusat Perakitan Dan Modernisasi Pertanian Perkebunan Badan Perakitan Dan Modernisasi Pertanian , tanaman ini mampu tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, baik di daerah beriklim kering maupun lembab. Daun handeuleum bersifat tunggal dengan tangkai pendek, serta memiliki tulang daun menyirip dengan permukaan atas yang mengkilap.

Batangnya tegak berkayu dengan ruas yang jelas dan permukaan licin berwarna ungu kehijauan. Selain daunnya, bunga tanaman ini berbentuk majemuk dan muncul di ujung batang dalam rangkaian tandan berwarna keunguan, menambah daya tarik visualnya.

Buah daun ungu berbentuk kotak lonjong berwarna ungu kecokelatan, sementara bijinya bulat dan berwarna putih. Akar tunggalnya yang berwarna coklat muda mendukung pertumbuhan tanaman perdu ini hingga ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut.

Kandungan Senyawa Aktif dalam Daun Ungu

Kekayaan manfaat daun ungu tidak terlepas dari beragam senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Senyawa-senyawa ini bekerja secara sinergis memberikan efek terapeutik yang signifikan bagi kesehatan tubuh.

Menurut informasi dari Pusat Perakitan Dan Modernisasi Pertanian Perkebunan Badan Perakitan Dan Modernisasi Pertanian, kandungan utama yang ditemukan meliputi flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan glikosida. Senyawa fenolik, khususnya flavonoid, dikenal luas sebagai antioksidan yang kuat.

Flavonoid berperan penting dalam menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu berbagai penyakit degeneratif. Keberadaan alkaloid juga memberikan kontribusi pada aktivitas farmakologi daun ungu, seperti efek anti-inflamasi dan analgesik.

Selain itu, tanin dan saponin juga turut memperkaya spektrum khasiat daun ungu, seperti sifat antibakteri dan kemampuan untuk melunakkan tinja. Kombinasi senyawa-senyawa ini menjadikan daun ungu sebagai sumber daya alam yang potensial untuk pengembangan obat herbal.

Beragam Manfaat Daun Ungu Berdasarkan Penelitian

Penelitian modern semakin memperkuat klaim tradisional mengenai manfaat daun ungu. Berbagai studi telah mengidentifikasi aktivitas farmakologi yang beragam dari tanaman ini.

Melansir dari Indonesian Journal of Biological Pharmacy (2021), daun ungu menunjukkan potensi sebagai agen terapeutik alami untuk berbagai kondisi. Berikut adalah beberapa manfaat spesifik daun ungu yang telah didukung oleh penelitian:

1. Antioksidan

Sebagai sumber flavonoid dan senyawa fenolik, daun ungu memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Studi menunjukkan kemampuannya dalam menangkal radikal bebas secara efektif, melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

2. Antidiabetes

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak daun ungu dapat menurunkan kadar glukosa darah. Flavonoid dan alkaloid diduga membantu regenerasi sel beta pankreas dan menghambat penyerapan glukosa.

3. Photoprotective (Pelindung Sinar Matahari)

Daun ungu menunjukkan potensi sebagai pelindung dari sinar matahari dengan nilai SPF yang tinggi. Ini mengindikasikan bahwa tanaman ini berpotensi sebagai bahan alami dalam formulasi tabir surya.

4. Antibakteri

Ekstrak daun ungu memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri, termasuk Streptococcus mutans yang menyebabkan karies gigi. Senyawa aktifnya dapat mengubah struktur protein pada permukaan sel bakteri.

5. Antihemoroid (Wasir)

Secara tradisional dan ilmiah, daun ungu efektif mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kasus wasir. Flavonoid, alkaloid, dan saponin berperan sebagai anti-inflamasi dan membantu melunakkan tinja.

6. Anti-inflamasi

Selain untuk wasir, daun ungu secara umum memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Kandungan alkaloid dan flavonoid dapat menghambat pelepasan mediator inflamasi, mengurangi respons peradangan dalam tubuh.

7. Analgesik (Pereda Nyeri)

Daun ungu juga menunjukkan efek pereda nyeri dengan menghambat enzim yang bertanggung jawab memproduksi senyawa pemicu rasa nyeri. Ini menjadikannya alternatif alami untuk mengurangi rasa sakit.

8. Nefroprotektif (Pelindung Ginjal)

Potensi daun ungu sebagai pelindung ginjal juga telah diteliti. Ekstraknya terbukti dapat melindungi ginjal dari kerusakan yang diinduksi oleh beberapa zat, diduga melalui peningkatan aktivitas antioksidan.

Keamanan Penggunaan Daun Ungu

Meskipun manfaat daun ungu sangat beragam, penting untuk memahami aspek keamanannya. Beberapa penelitian toksisitas telah dilakukan untuk mengevaluasi potensi efek samping dari penggunaan daun ungu.

Studi yang dilakukan oleh Kusumawati et al. (2023) dalam jurnal  Acute Toxicity Assessment Of Graptophyllum Pictum (L.) Griff. Leaves Ethanolic Extract And Its Nanoformulations  menunjukkan hasil yang menjanjikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol daun ungu dan nanoformulasinya dapat diberikan secara oral dengan aman tanpa menyebabkan efek samping langsung yang tidak diinginkan pada morfologi eritrosit atau komponen darah lengkap pada tikus.

Meskipun ada beberapa efek yang diamati secara in vitro pada konsentrasi tinggi, hal ini tidak tercermin dalam studi in vivo pada dosis yang diuji. Ini mengindikasikan bahwa pada dosis yang tepat, daun ungu tidak bersifat toksik terhadap parameter darah.

Namun, perlu diingat bahwa penelitian ini berfokus pada toksisitas akut. Untuk penggunaan jangka panjang, studi toksisitas sub-kronis dan kronis lebih lanjut mungkin diperlukan guna memberikan gambaran keamanan yang lebih komprehensif dan memastikan keamanan maksimal bagi konsumen.

Tips Menanam Daun Ungu di Pekarangan Rumah

Mengingat segudang manfaat daun ungu, banyak orang tertarik untuk menanamnya sendiri di rumah. Kabar baiknya, budidaya tanaman handeuleum ini cukup mudah dilakukan karena tidak memerlukan perawatan yang rumit.

Melansir dari Pusat Perakitan Dan Modernisasi Pertanian Perkebunan Badan Perakitan Dan Modernisasi Pertanian , tanaman ini dapat diperbanyak melalui stek batang yang ditanam di tanah yang gembur dan memiliki drainase baik. Media tanam yang ideal adalah campuran tanah, kompos, dan pasir agar akar dapat tumbuh optimal.

Penyiraman perlu dilakukan secara teratur, terutama saat musim kemarau, namun hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar membusuk. Pemberian pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang juga sangat dianjurkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih subur.

Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapatkan sinar matahari cukup, tetapi hindari paparan langsung yang terlalu terik agar daun tidak layu. Pemangkasan berkala juga penting untuk menjaga bentuk tanaman dan merangsang munculnya tunas baru, sehingga Anda bisa terus mendapatkan pasokan daun ungu segar.

FAQ Seputar Manfaat Daun Ungu

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar manfaat daun ungu:

Apa itu daun ungu?

Daun ungu, atau Graptophyllum pictum, adalah tanaman perdu yang dikenal dengan daunnya yang berwarna ungu. Tanaman ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia karena kandungan senyawa bioaktifnya yang beragam.

Apa saja kandungan utama dalam daun ungu?

Daun ungu kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan glikosida. Senyawa-senyawa ini memberikan berbagai khasiat medis pada tanaman tersebut.

Apakah daun ungu aman dikonsumsi?

Penelitian toksisitas akut menunjukkan bahwa ekstrak daun ungu relatif aman pada dosis yang tepat dan tidak menunjukkan efek samping serius pada parameter darah. Namun, studi jangka panjang masih diperlukan untuk keamanan konsumsi berkelanjutan.

Bagaimana daun ungu membantu mengatasi wasir?

Daun ungu memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik yang dapat mengurangi pembengkakan serta nyeri akibat wasir. Kandungan saponinnya juga membantu melunakkan tinja, sehingga mengurangi tekanan saat buang air besar.

Bisakah daun ungu digunakan sebagai antioksidan?

Ya, daun ungu merupakan sumber antioksidan kuat berkat kandungan flavonoid dan senyawa fenolik lainnya. Antioksidan ini berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Read Entire Article
Helath | Pilkada |